Salam,
Gambar bisa di lihat di link berikut, lalu komentar lihat di bawah. (email 
sebelumnya yang kami kirim tidak sampai karena tadi saya kirim ke iagi.net 
dengan lampiran gambar), 

http://www.geocities.com/maryanto7/Lindu.Salamology.ppt#1181,1,Slide 1

 
----- Forwarded Message ----
From: Maryanto <maryan...@yahoo.com>
To: iagi-net@iagi.or.id; Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia 
<fo...@hagi.or.id>
Sent: Fri, October 2, 2009 11:43:38 AM
Subject: Fw: Lindu-Salamology.


Salam, 

Untuk menjawab Salam Orchestra dari pertanyaan Pak Koesoemadinata, kami forward 
oret-oretan tadi malam. 

Rasa empati, prihatin mendalam atas korban gempa Sumbar, juga semua korban 
gempa termasuk sejak tsunami Aceh, Jogja, hingga gempa kini. Saya sudah mulai 
melihat kemungkinan siklus puncak gempa ini, sebelum Aceh tsunami 2004.

Sejak Oktober 2004, Hagi Jogya itu, sudah saya kabarkan kemungkinan akan puncak 
gempa th 2003-2011 sepanjang 70 tahun siklus gempa. Data sejak th 1800 hingga 
kini.  Sedih karena tak banyak impak penurunan korban yang bisa di dapat dari 
usaha kami itu. 

Beberapa bulan setelah itu, gempa besar, berturut-turut:
2004 Aceh, 
2005 Nias
2006 Jogja, Pangandaran
2007 Menado
2008 bengkulu
2009 Padang
(itu yang kuingat dengan mikir sepintas)

Kemudian mana lagi? 2009, 2010, 2011.Lalu masa rehat 14 th, dan medium aktif 
lagi, dan puncak lagi 2074-2081.
Terlampir prediksi yang di buat tagl ultah kami 8 Maret 2005. 

Presentasi sudah puluhan, termasuk di: tahunan hagi, iagi, lalu di its, uns, 
undip, ugm, itb, bppt, p3g, bmg, lipi, lapan,
ratusan dengan orang-orang yang mau dengarin di kreta, bis, pesawat, warung 
kopi, masjid, jalanan, rumah-rumah pakar yang mau kukunjungi, dll. (Untungnya 
saya senang atas ada yang belum tahu, sehingga bisa berguna menerangkan, dapat 
pahala). Paper LINDU "Large Intensity Naturally Disaster  from Underground", 
2006 ada di Internatinal Conference, August 2006, Geology UGM, Jogja, 
lalu tambah lagi sebulan kemudian dengan REDI "Recorded Evolution, Development, 
and Implication" Merapi di Oktober 2006, Jogja Volcano Gathering, UPN. 

Sequence 70 th kini 1969-2039, dengan parasequence post rift  200-2011. Adalah 
durasi waktu itu maka pergerakan extensi maximum lempeng. Ini atas gaya tarik 
massa jagadraya. Lempeng "Listhosfer" yang pejal setebal 70 km, hanya 1 % dari 
jari-jari bumi yang cair atau liat. Lempeng seakan selembar kertas mengapung di 
atas air yang bergerak, membuat pusaran dengan gelombang Masmar Salam, 
M(r).S(t) dengan error  +- I(r,t). Bumi kurang dari 1 % massa Matahari. 
Matahari kurang dari 1% massa Bimasakti. Galaksi ini kurang dari 1% massa 
jagadraya. Semua massa alam bergerak dengan gelombang Masmar Salam itu. Data 
empiris yang kami punya menunjukkan error kurang dari 10 %. Gelombang Masmar 
Salam itu adalah gelombang dengan pereode dalam tahun 7x10^n, untuk n=1 hingga 
11, serta untuk jarak dalam meter, dengan n dari -21, hingga +28. Lempeng tak 
solid, tapi terpecah-pecah dengan panjang pereode Gelombang Masmar itu. Alam 
telah di kalenderkan, jauh sebelum alam
 di bentuk. Empat energi utama GUNA "Gravity, Unified electromagnetic, Nuclear 
strong, and Atomic nuclear weak", mengontrol semua pergerakan alam. Semua massa 
alam tunduk, patuh, ikuti perintaNya. Bersyaf-syaf, baris, teratur rapi banget, 
indah sekali. Musik orkestra  gempa itu terdengar rapi mestinya....Manusia saja 
yang kadang gag mau tunduk. Itu ringkasan kami lho...

Jumlah gempa besar di Indonesia kedepan (analisa th 2005):
2005-2014    10
2015-1024    7
2025-2034    10
2035-2044    11
2045-2054    13
2055-2064    14
2065-2074    25

Bisa saja ada gempa, namun tak menelan korban. Semoga gempa nanti (kalau memang 
benar ada) tak membuat korban lagi. Bagaimana untuk menurunkan kemungkinan 
adanya korban ?

Wass,
Maryanto "Mas Mar".
http://www.salamology.wordpress.com
(kalau tak terlihat lampiran, bisa kontak kami).


      

Kirim email ke