---------------------------- Original Message ----------------------------
Subject: [Dosen_gl] BOMBANA BONANZA
From:    an...@gc.itb.ac.id
Date:    Wed, March 3, 2010 9:03 am
To:      dosen...@gc.itb.ac.id
--------------------------------------------------------------------------

Setahun yang lalu, sayup-sayup saya mendengar adanya "gold rush" di
Bombana dari seorang teman putra daerah Turunan Buton (Turbo). Teman Turbo
ini berjumpa untuk pertama kalinya pada eksplorasi nikel di sekitar
Kendari. Nama Bombana bagi saya pun cukup asing, dimana tepatnya ketika
itu belum "ngeh". Namun karena berita dari berbagai media masa yang
menyorot bagaimana "ribuan penambang menggali, membuat lubang dan
mendulang hingga mendapatkan emas. Sayapun heran, karena gold rush ini
justru berada pada kompleks batuan metamorfik Pompangeo. Tahun lalu juga
di himpunan makalah PIT IAGI, terdapat paper Surono dkk tentang Bombana.
Minggu lalu, tak diduga, ada teman yang mengajak saya "jalan-jalan"
kesana. Setelah perjalanan yang cukup melelahkan dengan pesawat dan
disambung dengan jalan darat, sampailah kita diwilayah Kabupaten Bombana
yang morfologinya berupa dataran bergelombang landai yang cukup luas.
Tidak seperti di Jawa dengan sawah padi, dataran yang luas ini hanya
ditumbuhi alang-alang yang diselingi oleh himpunan pohon lontar (sejenis
palem). Sepintas lalu kombinasi antara dataran dan perbukitan bergelombang
landai mirip lapangan "golf" yang luas sekali. Areal pendulangan ternyata
merupakan hamparan pasir yang jauh dari sungai. Pada beberapa lubang
penggalian tampak tersebar bongkah-bongkah "membundar" batuan metamorf
sekis mika dan gneis serta kuarsa yang memperlihatkan tekstur urat
crustiform dan kalsedoni. Menjelang "magrib" kami berkesempatan
menyaksikan proses "mineral dressing" tradisionil nan sederhana. Karpet
yang dijadikan perangkap mineral berat dicuci pada kolam plastik
penampungan, lalu fraksi pasir halusnya didulang. Sebagian besar fraksi
terdiri dari mineral hitam (magnetit) dan coklat kemerahan (hematit)
dengan bintik-bintik emas. Fraksi hitam ini kemudian dibawa kedapur
dibawah tenda biru. Bu "Haji" yang kemudian melanjutkan "mineral
dressing", cukup sederhana, diatas mangkuk logam, fraksi hitam (masih
basah dari pendulangan) ini dipanaskan diatas kompor minyak tanah!
Konsentrat kering, dominan hitam ini kemudian "disiangi" (dipetani Jawa)
dengan magnet, dan tinggalah serbuk halus kuning emas. Ketika ditimbang,
pasir kuning nan berkilau ini beratnya mencapai 65 gram emas!! Yang
mengagumkan, dari proses cuci karpet hingga kedapur hanya berlangsung
sekitar sejam saja! Menurut pendulang, pasir yang didulah adalah limbah
dari pendulangan-pendudalangan sebelumnya. Konon 100-200 gram emas sehari
di satu unit pendulangan adalah biasa! Pada awal gold rush, diareal ini
terdapat hingga sepuluh ribuan pendulang dari berbagai daerah di
Indonesia, termasuk dari Pongkor, Tasikmalaya juga orang-orang Kapuas.
Kini ribuan hektar lahan di Bombana semuanya sudah dikapling-kapling oleh
para investor yang sebagian besar dari Jakarta, tidak ada yang tersisa
hingga ke tepi pantai.  Ketika terjadi "gold rush",pemda sempat "panen"
juga, untuk mendangulangi serbuan ribuan pendulang petualang, dikerahkan
aparat untuk mengusir dari "tempat nan kemilau ini"! Kemudian pemda
mengeluarkan KTP khusus yaitu Kartu Tanda Pendulang, taripnya Rp. 500.000
an untuk 3 bulan! Bahkan peluang ini dimanfaatkan oleh "calo" yang
membandrol 2 hingga 3 kali lipat dari harga Pemda! Toh peminatnya tetap
saja ribuan dan rela membayar KTP tsb! Kami sempat juga meninjau kearah
hulu di Roko-Roko, sekitar 1 jam dari Bombana mendaki bukit dan melalui
jalan penuh kubangan yang dalam! Berbeda dengan Bombana, penambangan emas
di Roko-Roko berada diatas bukit berhutan lebat. Disini ratusan tenda
orange-biru menutupi lobang-lobang dilereng hingga puncak bukit.
Sumur-sumur hingga kedalaman 50 meteran dengan terowongan horisontal sudah
mirip jejaring laba-laba bawah tanah! Disinipun ada mafianya, satu lobang
bahkan di bandrol hingga 25 juta rupiah! Nah disini pun ratusan hingga
ribuan penambang "bagaikan orong-orong" bersliweran dibawah tanah! FOR A
FEW DOLLAR MORE...! Di Roko-roko jelas sekali, para penambang ternyata
menggali urat-urat kuarsa yang menembus sekis Pompangeo. Dilebatnya hutan
tropis ini, bisnispun berputar sangat cepat! Supermarket ala tenda biru
dadakan, tukang baso, warung, bar karaoke, bioskop semuanya tumpah ruah
disini karena kemilau emas! Menurut pendulang ada banyak lahan pasir yang
luasnya sekitar 2-3 hektar sudah setahun lebih didulang tapi emasnya tidak
habis-habis! Dan ini kami saksikan dilapangan! Mungkin karena dominan
sekis, Bombana sejak lama tidak terperhatikan sebagai potensi emas oleh
para ahli geologi ? Mungkinkah dataran yang luas dengan punggungan
pinggiran setengah melingkar merupakan kaldera ? Apakah Bombana mirip
dengan fosil aluvial seperti Witwatersrand di Afsel ? Bila dilihat dari
kenyataan dilapangan hingga kini Bombana Bonanza...di Asia Tenggara ?

Wassallam wr wb
Salam sejahtera
Andri Subandrio
andri...@gmail.com
an...@gc.itb.ac.id

_______________________________________________
Dosen_gl mailing list
dosen...@gc.itb.ac.id
http://gc.itb.ac.id/mailman/listinfo/dosen_gl



--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
Ayo siapkan diri....!!!!!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke