Sekilas memperhatikan slide yang dikirim ke Pak Bambang. Loss terjadi 7 menit
setelah rekaman di Tretes. Dengan jarak 15 km dan asumsi kecepatan rambat
gelombang 2 km/detik, mestinya efek gempa terasa 7,5 detik setelah atau
sebelum rekaman di Tretes. Diasumsikan juga lamanya getaran yang dirasakan
adalah 1 menit (mungkin perlu cek silang dengan data di Yogya), maka ada gap
sekitar 6 menit sebelum terjadinya loss. Apa sebetulnya yang terjadi dalam 6
menit itu?

LL

-----Original Message-----
From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com] 
Sent: Friday, March 05, 2010 12:45 PM
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI

saya suka kalimat Pak Bambang yang ini: "Jadi timing dari loss diberikan
sebagai informasi, dan bukan pembenaran dari gempa sebagai penyebab LUSI."
jadi, yang meyakinkan Pak Bambang bahwa Gempa adalah penyebab Lusi apa Pak?
dan datanya apa? karena yang Loss sepertinya Pak Bambang bilang bukan
pembenaran dari gempa sebagai penyebab LUSI. atau jangan2 Pak bambang tidak
berpendapat bahwa Lusi disebabkan oleh Gempa..(?)

1 hal lagi yang menurut saya sangat patut dipertanyakan. Saat Total Loss,
artinya tidak ada return..lalu bagaimana Lapindo yakin bahwa formasi saat
Total Loss masih sama (Volcanoclastic Sand/VS)?

selain itu untuk VS, apa sama sekali dalam interval 6000 to 9297 ft (TD)
samaskali tidak ada shale/calystone yang bagus untuk pasang casing? agak
aneh juga Sand bisa develop setebal 3297ft/1100m?? karena salah satu reason
open hole panjang di sumur ini katanya Tidak Ada impermeabel layer yang
bagus untuk set shoe.

1 lagi Pak..bisa kah dikirim Mudlog/Masterlog ke milis via admin, biar lebih
afdol, dan siapa tau juga ada rekan2 yang belum lihat dan tertarik ingin
lihat.

Trims Pak..

2010/3/4 Bambang P. Istadi <bambang.ist...@energi-mp.com>

> Pak Natan,
>
> Menjawan pertanyaan pak Natan, secara umum, Mud Loss terjadi apabila
> pore press < hydrostatic press dari mud sesudah ECD, mud cakes dan
> pressure loss lainnya diperhitungkan. Beberapa saat sesudah terjadinya
> gempa Yogya, sumur mengalami dua mud loss. Sebelumnya, tidak ada mud
> losses pada hole section ini. Juga tidak ada penaikan berat lumpur pada
> interval 5000 ft terakhir.
>
> Yang menjadikan loss ini menarik adalah 'timing' dan 'rate of loss'.
> Mengapa timingnya dekat dengan terjadinya gempa? Mengapa rate of loss
> nya demikian besar? Data2 nya yang bisa dibaca di paper kami adalah: Mud
> Loss pertama terjadi ~7 minutes sesudah terjadinya gempa Yogya; Mud Loss
> kedua ~90 minutes sesudah terjadi dua gempa susulan; Rate of loss
> pertama adalah ~300 bph dan yang kedua ~900 bph.
>
> Rate of loss yang sebegitu besar menunjukkan bahwa ini bukan seepage
> loss atau loss of mud yang normal terjadi di drilling. Ini adalah suatu
> rate yang besar yang bisa terjadi karena memasuki formasi karbonat
> dengan lobang yang besar (cavern) atau formasi yang tiba2 merekah dan
> terciptanya rongga yang sangat besar. Pertanyaanya adalah mengapa waktu
> loss ini berdekatan dengan waktu terjadinya gempa? Apakah ini hanya
> suatu 'kebetulan' saja atau memang ada kaitannya? Wallahu alam.
>
> Jadi apakah kita menyalahkan loss ini kepada gempa? Tidak juga, dalam
> Paper tersebut kami memberikan informasi adanya loss of mud dan gempa
> Yogya yang berdekatan dan mengatakan '......... the proximity of the two
> events suggests a temporal connection exists ......'. Jadi timing dari
> loss diberikan sebagai informasi, dan bukan pembenaran dari gempa
> sebagai penyebab LUSI.
>
> Paper tersebut sengaja kami tidak membahas hypotheses lain seperti gempa
> / fault reactivation atau geothermal process karena kami bukan ahlinya.
> Yang dibahas secara rinci dan transparan adalah analisa tekanan yang ada
> di sumur dan kesimpulan bahwa sumur tidak dalam keadaan bocor. Tujuan
> kedua dari paper tersebut adalah untuk membuka data2 pengeboran, 'black
> box', evidence dan informasi agar para ilmuwan dimasa depan dapat
> melakukan research berdasarkan dengan data dan bukan asumsi.
>
> Drilling data yang bapak maksud sebagai berikut:
> * MW in 14.7 ppg. Berat lumpur yang sama dipakai pada 5000 ft terakhir
> * ECD ~15 ppg dari perhitungan(Mud Eng dan Mud Logger keduanya melakukan
> perhitungan tersebut). PWD tool atau pressure measurement tool lainnya
> tidak dipakai
> * LOT 16.4 ppg @ 3580 ft, 12-1/4" hole section.
> * Formasi dari kedalaman ~6000 ft adalah batuan volkani-klastic sampai
> pada kedalaman 9297 ft TD.
>
> Berdasarkan mud logs, tidak ada formasi baru yang di bor. Formasi tetap
> volkani-klastic dan belum ada indikasi bahwa lapisan karbonat sudah
> dibor. Perlu ditambahkan bahwa top of karbonat di offset wells
> menunjukkan adanya sekitar 50 ft hard pan pada top of carbonate tanpa
> adanya mud loss.
>
> Wass.
> Bambang
>
>
> -----Original Message-----
> From: Nataniel Mangiwa [mailto:nataniel.mang...@gmail.com]
>  Sent: Thursday, March 04, 2010 12:54 PM
> To: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
>
> Pak Bambang,
>
> Mari bicara teknis..
>
> Tolong dijelaskan apa hubungannya Loss Circulation dan Total Loss,
> dengan
> gempa? Apa bapak yakin Loss tersebut karena Gempa? Dalam drilling, loss
> adalah hal biasa..even total loss. Dan tidak harus ada gempa, loss
> circulation bisa terjadi. Kenapa digiring ke Gempa? Apa memang tidak
> bisa
> dijelaskan dengan mekanisme drilling yang biasa? Apa tidak ada Formasi
> yang
> bisa menyebabkan loss di depth segitu ataupun depth di atasnya?
>
> Lalu..saat loss tersebut berapa MWin? ECD diukur dengan ECD tool atau
> hanya
> based on calculation? Loss circulation tidak harus karena ECD > Leak
> pressure.
>
> 2010/3/4 Paulus Tangke Allo <paulu...@gmail.com>
>
> > ---------- Forwarded message ----------
> > From: Bambang P. Istadi <bambang.ist...@energi-mp.com>
> >
> >
> > Pak Bosman yang baik,
> >
> > Terima kasih atas pertanyaan dan komentarnya soal ketabahan,.. memang
> > sudah konsekuensi dari seorang geologist yang berasosiasi dengan
> masalah
> > LUSI. Dengan senang hati saya menjawabnya jika bisa.
> >
> > Berikut saya kirimkan data2 yang dimaksud,.. silahkan
> diinterpretasikan
> > sendiri, yang kiri berupa seismograph dari stasion BMG Tretes
> sedangkan
> > yang kanan adalah "real time chart" atau yang sering disebut sebagai
> > "black box". Saya masukkan juga phase report yang ada remark "Off
> > Scalle" serta peta USGS Intensity map.
> >
> > Wass.
> > Bambang
> >
> >
> > -----Original Message-----
> > From: bosman batubara [mailto:bosman200...@yahoo.com]
> > Sent: Wednesday, March 03, 2010 4:21 PM
> > To: iagi-net@iagi.or.id
> > Subject: Re: [iagi-net-l] Uneg-uneg..LUSI
> >
> >  Pak Bambang y tabah menjawabi e-mail2...
> >
> > Saya ingin mempertajam diskusi kita pada perihal pengukuran gempa
> > Yogyakarta 27 Mei 2006 pada stasiun BMG Tretes. Pak Bambang bilang BMG
> > Tretes menyatakan mereka mencatat Gempa Yogya 27 Mei 2006 sebagai
> > "magnitude off scale" dan "entah artinya seberapa kuatnya gempa ini".
> >
> > Pernyataan2:
> >
> >        1. Saya bukan pakar, akan tetapi secara pemikiran saya, kalau
> > pada saya ada suatu alat pengukur, dan dan dalam alat yang saya pegang
> > menyatakan bahwa apa yang saya ukur "off scale", maka bagi saya hanya
> > ada 2 kemungkinan, pertama, apa yang saya ukur terlalu kecil sehingga
> > tidak dapat dideteksi, dan kedua, yang saya ukur terlalu besar
> sehingga
> > juga "off scale". Jadi terbuka kemungkinan berdebat dan berkelit di
> > sini, tergantung siapa yang menginterpretasi. Yang penting datanya
> > "magnitude off scale". Tidak saya perpanjang soal ini.
> >        2. Kemudian, dalam Majalah Tempo edisi 2 Maret 2008 halaman
> > 34-35 dalam tulisan yang berjudul "Tak Boyak Dirundung Gempa"
> dinyatakan
> > bahwa justru Edi Sutriono (dalam tulisan itu disebut sebagai kepala
> tim
> > Pengeboran Lapindo) lah yang menyimpulkan bahwa gempa Yogya 27 Mei
> 2006
> > tercatat "out of scale" di stasiun BMG Tretes. Sementara ketika
> > wartawannya mewawancari Hariyanto, Kepala BMG Tretes, justru
> didapatkan
> > keterangan sebaliknya. Tulisan itu menyebutkan bahwa BMG Tretes
> mencatat
> > gempa Yogyakarta 27 Mei 2006 sebesar 1-2 MMI. Dalam tulisan itu lebih
> > lanjut dinyatakan bahwa di stasiun BMG Karangkates, Malang, tercatat
> > gempa Yogja 27 Mei 2006 sebesar 3-4 MMI. Itu versi Majalah Tempo.
> >
> >        3. Dalam makalah-makalah mereka (untuk poin ini saya hanya
> > mengandalkan ingatan, masih belum sempat buka makalah2, maaf)
> sepertinya
> > argumen2 kunci adalah: Prof Rudi CS, adanya underground blowout pada
> > kedalaman sekitar terjadinya stuck; Tingay cs, casing di sumur BJP-1
> > dipasang tidak seperti yang direncanakan; Manga, grafik yang
> menunjukkan
> > hubungan antara jarak sebuah-episenter-gempabumi dengan
> > respon-hidrologi-yang-ditimbulkannya; Pak Bambang, Mazzini dkk.; data2
> > pemboran, Leak off Test, analisis geokimia terutama berhubungan dengan
> > sumber fluida; Pak Awang, lebih kepada geologi regional (data
> persebaran
> > mud volcano dari Cekungan Bogor ke Selat Madura, elisional basin) dan
> > preseden sejarah.
> > Pertanyaan2:
> >
> >        1. Berhubungan dengan pernyataan saya nomer 3, apakah tabel
> > laporan BMG yang Pak Bambang kutip sudah dipublikasikan sebagai data
> > dalam salah satu artikel2 soal Lusi?
> >        2. Kalau ya, dimana ya Pak, mungkin saya kelewat/lupa, minta
> > informasinya Pak.
> >        3. Apa pendapat Pak Bambang soal poin nomer 2 di atas, tentang
> > pemberitaan di Majalah Tempo itu? Maksud saya, tampaknya informasi di
> > Majalah Tempo berbeda dengan apa yang Bapak sampaikan di email.
> Sebagai
> > informasi tambahan, beberapa waktu yang lalu saya juga membaca di
> koran
> > Tempo bahwa dalam momen launching film Mud Mux di Arizona, sewaktu
> > wartawan menanyakan tentang hal bahwa "gempabumi Yogyakarta 27 Mei
> 2006
> > hanya tercatat sebesar 1-2 MMI di stasiun BMG Tretes", Mazzini tidak
> > berkomentar apa-apa (seharusnya ini saya tanyakan ke Mazzini sih...)
> >
> >        4. Terima kasih ya Pak. Selamat berjuang. Semoga tetap tabah
> > menjawabi e-mail2. Kalau saya jadi Bapak, mungkin kepala saya sudah
> > meledak. Berasap.
> >
> >
> > tabik
> > bosman batubara
> >
> > weblog: http://annelis.wordpress.com
> >
> >
> >
> ------------------------------------------------------------------------
> --------
> > PP-IAGI 2008-2011:
> > ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> > sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> > * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
> >
> >
> ------------------------------------------------------------------------
> --------
> > Ayo siapkan diri....!!!!!
> > Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2
> Desember
> > 2010
> >
> >
> ------------------------------------------------------------------------
> -----
> > To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> > To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> > Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> > Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> > Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> > No. Rek: 123 0085005314
> > Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> > Bank BCA KCP. Manara Mulia
> > No. Rekening: 255-1088580
> > A/n: Shinta Damayanti
> > IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> > IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> > ---------------------------------------------------------------------
> > DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information
> posted
> > on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event
> shall
> > IAGI or its members be liable for any, including but not limited to
> direct
> > or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from
> loss
> > of use, data or profits, arising out of or in connection with the use
> of any
> > information posted on IAGI mailing list.
> > ---------------------------------------------------------------------
> >
>
>
>
-----------------------------------------------------------------------------
---
> PP-IAGI 2008-2011:
> ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
> sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
> * 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
>
>
-----------------------------------------------------------------------------
---
> Ayo siapkan diri....!!!!!
> Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember
> 2010
>
>
-----------------------------------------------------------------------------
> To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
> To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
> IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
> ---------------------------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted
> on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall
> IAGI or its members be liable for any, including but not limited to direct
> or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss
> of use, data or profits, arising out of or in connection with the use of
any
> information posted on IAGI mailing list.
> ---------------------------------------------------------------------
>
>

--------------------------------------------------------------------------------
PP-IAGI 2008-2011:
ketua umum: LAMBOK HUTASOIT, lam...@gc.itb.ac.id
sekjen: MOHAMMAD SYAIFUL, mohammadsyai...@gmail.com
* 2 sekretariat (Jkt & Bdg), 5 departemen, banyak biro...
--------------------------------------------------------------------------------
Ayo siapkan diri....!!!!!
Hadirilah PIT ke-39 IAGI, Senggigi, Lombok NTB, 29 November - 2 Desember 2010
-----------------------------------------------------------------------------
To unsubscribe, send email to: iagi-net-unsubscribe[at]iagi.or.id
To subscribe, send email to: iagi-net-subscribe[at]iagi.or.id
Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
No. Rek: 123 0085005314
Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
Bank BCA KCP. Manara Mulia
No. Rekening: 255-1088580
A/n: Shinta Damayanti
IAGI-net Archive 1: http://www.mail-archive.com/iagi-net%40iagi.or.id/
IAGI-net Archive 2: http://groups.yahoo.com/group/iagi
---------------------------------------------------------------------
DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information posted on 
its mailing lists, whether posted by IAGI or others. In no event shall IAGI or 
its members be liable for any, including but not limited to direct or indirect 
damages, or damages of any kind whatsoever, resulting from loss of use, data or 
profits, arising out of or in connection with the use of any information posted 
on IAGI mailing list.
---------------------------------------------------------------------

Kirim email ke