2010/4/27 Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com>

> Semangat ! Banyak lapangan besar dan raksasa di Indonesia ditemukan bukan
> dengan satu dua sumur eksplorasi, tetapi baru ditemukan oleh lebih dari lima
> sumur eksplorasi.
>

Yaps stuju bangget !!!

Jumlah sumur yg diperlukan mengetest
Play<http://rovicky.wordpress.com/2006/07/04/jumlah-sumur-yg-diperlukan-mengetest-play/>
Posted on 4 Juli 2006 by Rovicky |
<http://rovicky.wordpress.com/wp-admin/post.php?post=69&action=edit>
 Rate This

[image: Quantcast]


[image: Dont Missed
!]<http://rovicky.files.wordpress.com/2006/07/dont-missed.jpg>Tentunya
kita tidak dapat selamanya mengejar sebuah kemungkinan adanya jebakan dalam
sebuah rangkaian jebakan *(play fairway)*. Ada kalanya kita harus
meninggalkan.
* As an explorationist we have to know when to pursue the prospects, and
when to quit.*

Nah tentunya ada perhitungannya.
Berapa jumlah sumur yg diperlukan untuk meyakinkan bahwa kita sudah
mengetest sebuah “Play fairway” ? Boleh jadi konseptual Play fairway itu
benar (sukses dan *discovery*) ataupun gagal (*failed and dry*).
Tentunya tergantung dari “geological risk” dari play itu sendiri. Nah kalau
saja risknya POS (Possiblity of Success) suatu Play adalah 20%, maka berapa
jumlah sumur yg diperlukan utk meningkatkan keyakinan hingga “*Pretty Sure*”
(70%) atau “*Very Sure*” (95%) ?

Ada yg tahu ?
 <http://rovicky.files.wordpress.com/2006/07/number-of-wells.jpg>

Jumlah sumur yang diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya minyak dalam satu
"play concept"

*answer ?*
Pendekatan statistik dapat dilakukan untuk menghitung jumlah sumur yg
diperlukan utk “meyakinkan”. Tergantung berapa nilai yakin yang kita
inginkan. Saya memberi contoh seandainya kita sebut “*pretty sure*” sebagai
70% yakin dan “*very sure*” adalah 90% yakin.
* POS* adalah *Probability of success* = 1-Risk

Pendekatan statistik ini akan menunjukkan jumlah sumur lebih banyak yg
diperlukan untuk memberikan keyakinan “*failed*” sebelum angkat kaki dari
daerah tersebut.

Mengapa ?
Pendekatan statistik ini tentunya akan jauh berbeda dengan pendekatan
deterministik. Misalnya kita langsung drill *source rock*nya, dan seandainya
dijumpai *source rock* yg tidak matang atau tidak ada sama sekali maka akan
dikatakan “*very sure*” hanya dengan satu sumur saja. Atau kalau tidak ada
reservoir sama sekali kita bisa langsung mengubah nilai *propability of
success (POS*). Dimana probabilitas selanjutnya akan menjadikan patokan
sumur berikutnya. Itulah sebabnya semua kegiatan eksplorasi migas tidak
melulu dilakukan berdasarkan atas pertimbangan probabilitas yang akan
mengesankan judi. Dan pada kenyataannya di Indonesia ini secara statistik
memiliki nilai kesuksesan eksplorasi diatas 10%, seperti yg ditulis
sebelumnya disini.

Dan disinilah peran geologist atau explorationist mengurangi jumlah sumur yg
diperlukan seorang gambler. Geologist (explorationist) mengurangi jumlah
sumur yg diperlukan sesuai dengan kaidah ilmiah akademis.

hef e nais dey

*Note : Saya mendapatkan ilmu ini ketika belajar atau “ngenger” di Shell
Brunei.*

 DIarsipkan di bawah: Energi <http://id.wordpress.com/tag/energi/>,
Explorations <http://id.wordpress.com/tag/explorations/>
 rdp

-- 
You can do hard way or you can do smart way ... both ways need you to do it
any way ... not just discuss it in the hall way.

Kirim email ke