Mas Syaiful,

Pengajaran tatap muka memang amat bagus. Sayangnya, jumlah pendengarnya 
terbatas, tak sebanyak bila pengajaran lewat tulis. Yakni buku. 

Sunguh menarik, dari uraian Mas Awang, bahwa ternyata IPBA di tulis oleh 
pakar-pakar kebumian: klimatologi, oceanografi, morfologi, demografi, geografi, 
geologi,  geodinamika, dll. Wah, namun kok belum pernah saya melihatnya ya buku 
itu. Salamologi mau menyederhanakan ilmu alam ini.

Ada Siklisitas Masmar Biodiversity:
Gelombang Masmar "Mass Assigned Size i in Meter Along the mass Rolling in salam 
wave", adalah siklisitas massa dengan ukuran 7x10^n, untuk n=-21 sampai n=28, 
dalam satuan meter. Nah ada siklus 7 km, 70 km, 700 km. Siklus 700 km, adalah 
siklus Basin. Nah untuk Basin Jateng-Jatim, ada siklus 70 km, terlihat sebagai 
depopot basin, dan menjadikan magma bis naik. Ini mengakibatkan adanya 
gunung-gunung berjarak 70 km itu: PojokTiga, Slamet, Dieng, Merapi, Lawu, 
Wilis, 
Arjuna, Brommjo, Ijen. Di dalamnya ada siklus 7 km, dan 700 m. Ini mengontrol 
lapisan, tambang, juga biolife. Ini mulai tanaman, hingga hewan, serta 
penduduk, 
ternasuk budayanya. Ada kota-kota berjarak 70 km: Purwokerto, Purworejo, Jogja, 
Solo, Madiun, Blitar, Malang, Jember, Banyuwangi. Maka mengkontrol juga 
toko-toko, universitas, kontor pemerintah. Juga mengontrol dialek bahsa. Juga 
kesenian. Jogja dengan gamelan misal 70 alat. Ke barat , maka lat berkurang, 
uyang samapi Aceh tinggal "tangan". Juga Jogja ketimur, maka jumlah alat 
berkurang.

Nanti ada siklus 70 km/4, dan juga 7 km, sebagai perkembangan kota.
Jogja Solo 70 km, untuk 70/4 km adalah: ada Jogja, Klaten, Delanggu, Surakarta, 
Solo.
Jogja Solo 70 km yang hampir semua terpenuhi 7 km: Jogja, Prambanan, Gondang, 
Klaten, Pedan, Delanggu, Karangwuni, Surakarta, Solo. 


Siklus 70 km, 700 km pun ada di Eropa, dan global. 

Kondisi muka lautpun, bersiklus Masmar tadi. Sehingga, misal di Mid Ocean 
Ridge, 
maka diversity hayati juga terjadi dengan ikan dan tanaman bervariasi menurut 
pengelompokkan Gelombang Masmar tadi. 


Terus ukuran butir batuan itu (0,3-3)x10^n meter, untuk n=-6 hingga n=0. Ini 
yang 7 ukuran butir itu lho.

Untuk n=
-0. Bolder                0,3 - 3 meter
-1. Konglomerat       0.3 - 3 dm
-2. Kerikil                0,3 - 3 cm
-3. Pasir kasar        0,3 - 3  mm
-4. pasir halus        30-300 micrometer 
-5. Lanau                3 - 30 micrometer
-6. Lempung.          0,3 - 3 micrometer

Jadi pembagian massa, hayati, demografi, budaya, bisa di terangkan dengan 
siklisitas Gelombang Masmar.

Begitu kali...

Wass,
Maryanto.  

 



________________________________
From: "mohammadsyai...@gmail.com" <mohammadsyai...@gmail.com>
To: Milis IAGI-net <iagi-net@iagi.or.id>
Sent: Sat, September 25, 2010 3:15:09 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Sosialisasi ilmu Kebumian

Siap, pak Ipranto. 

Jika ada di dalam satu tim, memang setiap geolog idealnya memberikan materi 
spesialisasinya. Namun jika hanya sendirian, maka harus bisa memberikan 
seluruhnya. Nah, seluruh materi ini 'kan yg umum saja, tidak terlalu mendalam, 
dan itu yg diperlukan oleh masyarakat awam. Misalnya, meskipun mainan saya saat 
ini adalah migas, tetapi jika diperintah utk ngomong di depan awam ttg 
eksplorasi (bahkan eksploitasinya) emas, batubara, air, atau geowisata, dsb; 
tentu cukup fasih (he..he..).

Inti sebenarnya, saya dukung utk kita bikin materi sosialisasi utk umum, yg 
nantinya dapat dipergunakan oleh setiap geolog dimana pun bekerja, utk 
presentasi di depan publik yg awam geologi.

Ayo, segera kita sempatkan ketemu utk ngobrol ttg ini.

Salam dari nJakarta,
Syaiful

Mohammad Syaiful
* handphone: +62-812-9372808
* business: msyai...@etti.co.id

-----Original Message-----
From: ipranto wignyowinoto <ipra...@yahoo.com>
Date: Fri, 24 Sep 2010 21:13:20 
To: <iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: <iagi-net@iagi.or.id>
Subject: Re: [iagi-net-l] Sosialisasi ilmu Kebumian
Pak Wayan dan juga bapak bapak yang lain
 
Untuk bahan selama ini kayaknya memang belum ada format standartnya, karena 
kita 
yang di Badan Geologi khususnya Pusat Survei Geologi yang mempunyai program 
sosialisasi untuk guru geografi, karena di badan geologi unit lain punya 
program 
sosialisasi yang bukan untuk guru tentunya juga lain materinya.
 
Materi yang kami lakukan, selalu diawali tentang ilmu kebumian secara umum 
mulai 
dari proses proses terbentuknya bumi biasanya dibawakan oleh Pak Chalid (ITB), 
kemudian sumber daya Energi, mulai dari proses terbentuknya sampai 
keterdapatannya (BG, PSG), kemudian Mineral juga demikian (BG, PSG), kemudian 
kebencanaan geologi mulai dari gunungapi, longsor, gempabumi dan tsunami serta 
tentunya mulai dari mengenali sampai mitigasinya (BG, PVG), Lingkungan (BG, 
PSG/PLG), penataan ruang (BG, PSG/PLG), Kebumian Daerah (Dinas terkait 
setempat), pembelajaran Geografi setempat (Diknas setempat). Bahkan gempa yang 
terjadi di Padang kemarin itu sebulan sebelumnya kita sosialisasi di Kota 
Padang.
 
Ini usulan bagus untuk mensinkronkan materi, baik yang untuk pendidik, 
pengambil 
keputusan dan masyarakat umum. Pak Ketua IAGI dan dan Pak Sekjen nanti kita 
susun bersama. Dan saya berharap nanti minggu pertama Desember akan ada 
sosialisasi kepada guru guru geografi di Kupang saya berharap Pak Ketua ato Pak 
Sekjen boleh saja ikut sekaligus memberikan materi kalo Pak Sekjen ya tentang 
Energi, kalo Pak Ketua Lingkungan dan Air Tanah. Gimana Pak Ketua dan Pak 
Sekjen 
bisa khan salah satu???
 
Sementara ini daerah yang terpilih terutama yang secara geologi merupakan 
daerah 
yang rawan terhadap kebencanaan kebumian.
 
Dari beberapa daerah yang pernah kita lakukan sebetulnya pihak Diknas setempat 
juga banyak yang meminta dibantu untuk menyusunkan terutama kondisi kebumian 
daerah setempat, cuma sampai sekarang belum ada yang terwujud, semoga nanti 
IAGI 
bisa juga menjembatani.
 
Ipranto

--- Pada Jum, 24/9/10, Wayan Ismara Heru Young <londob...@yahoo.com> menulis:


Dari: Wayan Ismara Heru Young <londob...@yahoo.com>
Judul: Re: [iagi-net-l] Sosialisasi ilmu Kebumian
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Jumat, 24 September, 2010, 9:56 PM


Pak Ipranto dan Pak Syaiful, 
 
Untuk bahan-bahan presentasinya apakah ada format standar? 
Akan sangat bagus jika presentasi "geologi untuk umum" ada file standar 
dari IAGI dan Badan Geologi yang bisa di download dari websitenya. 
Sehingga siapapun (asal geologist) bisa mempresentasikan misalnya pada saat 
pulang kampung, atau kunjungan ke SMA (reuni, dsb), atau ke pecinta alam 
(seperti Mas Andang dulu).
Disamping mempermudah penyebaran ilmu, nama IAGI dan Badan Geologi juga jadi 
lebih terkenal di kalangan umum.
 
Apalagi bila bahan-bahan presentasinya bisa cukup sederhana lebih bagus lagi, 
sehingga bisa dibaca sendiri oleh siswa yang mencari bahan untuk tugas sekolah 
di internet.
 
Merangkum dan menulis dalam bahasa populer bisa sangat susah saat kita sudah 
terbiasa menulis dengan bahasa ilmiah.
Mengumpulkan bahan-bahan yang pas untuk audience biasanya agak sulit, 
seringkali 
yang terjadi adalah presentasinya menjadi terlalu kompleks dan terlalu advance 
sehingga bagi yang awam menjadi tidak
menarik.
 
Salam, 
Wayan Young

--- On Fri, 9/24/10, ipranto wignyowinoto <ipra...@yahoo.com> wrote:


From: ipranto wignyowinoto <ipra...@yahoo.com>
Subject: Re: [iagi-net-l] Sosialisasi ilmu Kebumian
To: iagi-net@iagi.or.id
Date: Friday, September 24, 2010, 9:30 AM


Okey Pak Syaiful kapan ke Bandung kalo saya ada di Bandung kita ketemuan. 
Bahkan 
itu yang ngurusin Pak Edy Slameto kok jadi khan sama juga IAGI dah ikut tinggal 
nanti dibahkan aja logo IAGI nya.
 
Ipranto

--- Pada Jum, 24/9/10, mohammad syaiful <mohammadsyai...@gmail.com> menulis:


Dari: mohammad syaiful <mohammadsyai...@gmail.com>
Judul: Re: [iagi-net-l] Sosialisasi ilmu Kebumian
Kepada: iagi-net@iagi.or.id
Tanggal: Jumat, 24 September, 2010, 9:18 AM


pak ipranto,

saya pribadi maupun sbg sekjen iagi, tentu akan senang sekali
bekerja-sama. jadi ternyata sudah cukup banyak pihak yg melakukan
'sosialisasi geologi' ini, dengan target beragam masyarakat, dari
siswa dan guru sekolah, hingga karyawan pemda, maupun para
pecinta-alam dan kuli-tinta.

tak perlu menunggu acara, nanti kapan2 kita bisa duduk bersama alias
bertemu utk saling berbagi informasi, misalnya materi apa saja yg
dimiliki dan diberikan kepada para peserta kegiatan.

salam dari mbogor,
syaiful



      

Kirim email ke