Seandainya si mahasiswa tertarik untuk studi di luar negeri, ybs atau gurunya
bisa kontak saya.

 

Saya coba kontak teman di Surya Institute, dan disarankan menghubungi
Direkturnya. Mungkin bisa dibantu.

 

Nama dan HP sang direktur bisa saya berikan lewat japri.

 

LL

 

________________________________

From: forum-boun...@hagi.or.id [mailto:forum-boun...@hagi.or.id] On Behalf Of
Rovicky Dwi Putrohari
Sent: Tuesday, June 07, 2011 9:51 AM
To: Forum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia
Subject: Re: [Forum-HAGI] Bls: Juara Olimpiade Kebumian yang terbuang: TRAGIS

 

Penjelasan dari Dosen UGM 

Rekan-rekan di milis Geologi UGM,

email ini sudah menyebar luas di berbagai milis, terutama di milis yang
berhubungan dengan ilmu kebumian. Pada mulanya saya tidak terlalu memberikan
perhatian pada email ini, tapi setelah banyak beredar kiranya perlu juga saya
memberikan informasi supaya tidak terjadi kesan bahwa ada PTN tertentu yang
sangat kejam tidak menghargai prestasi anak bangsa sehingga menolak siswa
berprestasi seperti ini.

Saya memberikan informasi ini pada rekan-rekan di milis Geologi UGM, karena
terus terang PTN yang dimaksud tersebut adalah UGM dan Geologi UGM selama ini
adalah leader dari Pembina Tim Olimpiade Ilmu Kebumian Indonesia (disingkat
TOIKI). Untuk diketahui Pembina TOIKI terdiri dari para dosen/peneliti di
Geologi UGM, Geofisika UGM, Meteorologi ITB, Oseanografi LIPI & UNDIP serta
Astronomi ITB yang diberi tugas oleh Direktorat Pembinaan SMA Kemendiknas.
Koordinasi selama ini dihandle dari Geologi UGM dengan saya dan Pak Saptono
sebagai person in charge koordinator.

Kamil Ismail ini adalah anak didik kami pada Pelatnas TOIKI yang memang
memiliki prestasi yang cukup baik. Selama ini kami memantau perkembangan
Kamil setelah ybs selesai tugasnya sebagai salah satu anggota TOIKI untuk
Internasional Earth Science Olympiad 2010 yll dan setelah ybs lulus SMA dan
berminat masuk ke Geologi UGM  dengan jalur prestasi memanfaatkan prestasi
yang sudah dimilikinya.

Yang jelas perlu dijawab adalah pertanyaan mengapa ybs tidak diterima?
Jawabannya sederhana (tetapi memang tragis) yaitu berkas ybs tidak pernah
diterima oleh Direktorat Administrasi Akademik UGM! Nama ybs tidak pernah
terdapat pada para pelamar jalur prestasi di UGM. Jadi ybs secara
administratif tidak pernah melamar ke UGM. Dengan demikian UGM tentu saja
belum pernah menolak ybs.

Mengapa hal ini terjadi? Hal ini terjadi karena ketidaksinkronan sistem
pemberian penghargaan pada siswa berprestasi antara Ditjen Pendidikan Dasar &
Menengah dengan Ditjen Pendidikan Tinggi. Ada proses yang "miss" diantara
Dikdasmen dan Dikti. Dikdasmen memberikan nama siswa berprestasi pada Dikti
beserta universitas & jurusan yang mereka pilih. Akan tetapi universitas (UGM
dalam hal ini), tidak pernah menerima nama-nama tsb dari Dikti, selain itu
UGM juga tidak memiliki jalur "khusus" penerimaan mahasiswa berprestasi
(misalnya kalau ada short cut dari Dikti), jalur yang ada hanyalah jalur
penelusuran bibit unggul (PBU, yang kemudian berganti nama menjadi jalur
SNMPTN Undangan). Para pelamar dalam hal ini harus mengisi lamaran dan
mengirimkannya ke UGM.

Pada saat kami telusuri, ternyata pihak sekolah Kamil tidak mendaftarkan
Kamil pada jalur PBU karena asumsinya sudah ada jaminan dari pihak Dikdasmen
bahwa Kamil akan otomatis diterima di PTN yang dipilih. Nah inilah yang
kemudian menjadi blunder karena pada saat pihak sekolah tahu bahwa nama Kamil
tidak masuk dalam daftar pelamar PBU di UGM, pendaftaran PBU sudah ditutup
dan pihak Dikdasmen juga menganggap bahwa urusan ini sudah di tangan Dikti &
universitas karena nama-nama siswa berprestasi sudah diserahkan ke Dikti. Ya
akhirnya ybs lah yang menjadi korban dari "miss" antara Dikdasmen & Dikti.
Kalaupun misalnya nama Kamil sampai ke UGM, pasti oleh UGM ybs tetap akan
diminta untuk mengisi lamaran melalui jalur PBU.

Kurang lebih seperti itulah ceritanya. Kami juga kecewa karena hal ini,
tetapi kami tidak bisa berbuat apa-apa karena memang sudah di luar jangkauan
kami. Saya & Pak Saptono juga sudah berkomunikasi dengan guru ybs dan kami
menyarankan agar ybs tetap mencoba ikut tes SNMPTN. Akan tetapi kelihatannya
ybs sudah "mutung". Kami belum mengetahui apakah ybs jadi ikut SNMPTN atau
tidak. Terhadap guru ybs kami sebetulnya juga sudah menyarankan agar ybs
diberi pengertian untuk tidak hanya mengandalkan prestasinya tersebut, karena
ada kesan ybs merasa bahwa dengan modal prestasinya tsb semuanya akan
berjalan lancar sehingga tidak ada persiapan lainnya.

Untuk diketahui pada saat ini di Geologi UGM terdapat beberapa mahasiswa yang
adalah alumnus TOIKI & alumnus pelatnas yaitu misalnya 
- Diah Anisa angkt. 2008 (Perunggu IESO 2007 di Korea)
- Sarah Sausan angkt 2009 (Perak IESO 2009 di Taiwan)
- Fraga Luzmi angkt 2010 (Perunggu IESO 2009 di Taiwan)
- Ega Gita angkt 2010 (Emas IESO 2010 di Indonesia)
kemudian ada lebih dari 20 mahasiswa lain (mulai angkatan 2009) yang meraih
medali emas, perak, perunggu pada Olimpiade Sains Nasional Kebumian yang
pernah ikut pelatnas TOIKI. Jalur masuk mereka bermacam-macam, ada yang
melalui jalur PBU tapi ada pula yang ikut tes tertulis karena lamarannya pada
jalur PBU tidak diterima (karena memang jatahnya sedikit). Artinya
siswa-siswa tersebut memiliki semangat yang tinggi untuk tetap masuk Geologi
UGM.

Semoga informasi ini bisa membantu menjawab masalah ini.
Salam dari kampus,

Hendra Amijaya 

Kirim email ke