Menarik sekali. Jadi apakah sebenarnya di Jawa Timur source sedimen yang masuk 
ke selat Madura itu tidak hanya dari Delta brantas? Adakah ciri-ciri khusus 
yang dapat membedakan antar satu sama lain? 

Terima kasih pencerahannya.

 Regards,

Wildanto P. Nusantara
Geologist


On 18 Nov 2012, at 18:30, "Bandono Salim" <bandon...@gmail.com> wrote:

> Makasih, tar aku mint pake laptop.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> From: amien widodo <amienwid...@yahoo.com>
> Date: Sun, 18 Nov 2012 17:54:41 +0800 (SGT)
> To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
> ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: Re: [iagi-net-l] SEMBURAN LUMPUR-GAS METATU: SEBUAH PERULANGAN 
> GEO-HISTORI
> 
> 
> Fakta
> 1. Semburan Lumpur gas tersebut terjadi di Waduk Metatu, beberapa meter dari 
> sumur tua gas peninggalan Belanda. Sekitar 1 kilometer dari Desa Metatu 
> tepatnya 300 meter dari Jalan Raya Metatu. Semburan ini pertama kali 
> ditemukan penduduk sekitar hari Selasa 13 Nopember 2012. Pada walnya 
> ketinggian semburan mencapai > 10 meter , sekarang tinggal beberap cm saja.  
> Sekitar lokasi semburan tersebut ada 8 sumur tua yang sempat dieksploitasi 
> secara tradisional hingga keluar minyak yang berupa latung.
> 
> 2. Secara geologi ada di sekitar ANTIKLIN yang sudah lama muncul migas di 
> beberap[a tempat seperti yang ada di Surabaya, Benjeng dll. Hampir semua 
> kemunculan migas ada di sekitar puncak antiklin (Gambar). Ini menunjukkan 
> bahwa Semburan Metatu tidak ada di DELTA Brantas, tapi ada di Delta Kali 
> LaMong.
> 
> 
> 
> Munculnya gundukan tanah yang membelokkan K Brantas, bisa jadi disebabkan 
> oleh :
> (Fakta : Tahun 2002 saat huajn besar dan banjir dimana mana ada sawah yang 
> naik sekitar 1 meter)
> 1. Prograde delta
> 
> 
> 
> 
> 
> 2. Growth fault
> 
>  
> 
> 3. SALT TECTONIC
> 
> 
> 
> 
> Semoga membantu,
> BTW kalau ada yang tertarik tentang SALT TECTONIC via japri saja, Jurnal 
> filenya sangat besar
> 
> AW
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> From: o - musakti <o_musa...@yahoo.com.au>
> To: iagi-net@iagi.or.id 
> Sent: Saturday, November 17, 2012 11:28 PM
> Subject: Re: Bls: Re: Bls: Re: [iagi-net-l] SEMBURAN LUMPUR-GAS METATU: 
> SEBUAH PERULANGAN GEO-HISTORI
> 
> Kalau delta switching alias avulsion, curigaku lebih karena equilibrium 
> surfacenya terlampaui.
> Mekanismenya bisa melalui levee breach saat banjir besar...
> 
> Kasus switching delta missisipi sepanjang abad 20 bisa jadi case study. 
> Setahu saya gak ada hubungannya (atau dominan bukan dikontrol oleh) dengan 
> subsurface structure.
> 
> From: kartiko samodro <kartiko.samo...@gmail.com>; 
> To: <iagi-net@iagi.or.id>; 
> Subject: Re: Bls: Re: Bls: Re: [iagi-net-l] SEMBURAN LUMPUR-GAS METATU: 
> SEBUAH PERULANGAN GEO-HISTORI 
> Sent: Sun, Nov 18, 2012 6:57:20 AM 
> 
> Pak Awang , kalau proses terjadinya jangka waktunya harian , apa kejadian 
> serupa secara natural tidak tercatat pada zaman sekarang ?
> On Nov 18, 2012 7:37 AM, "Awang Satyana" <awangsaty...@yahoo.com> wrote:
> Pak Fatchur,
> 
> Bukan Paleosen, tetapi Pliosen-Resen, antiklin2 tersebut sangat dangkal. 
> Prasasti Klagen oleh Erlangga 1034 Saka menyebutkan perpindahan alur Sungai 
> Brantas dalam semalam saja. Plotting alur sungai tersebut tepat di atas salah 
> satu dari tujuh antiklin berarah barat-timur di bawah Delta Brantas. Alur 
> sungai di permukaan hanya dapat berubah dalam semalam bila terjadi turun naik 
> tanah. Turun naik tanah di permukaan terjadi bila di bawah permukaannya ada 
> yang bergerak. Pada zaman Erlangga, biasa terjadi suatu wilayah subur tiba2 
> mengering dan di tempat lain sebaliknya yang terjadi, semuanya karena 
> perpindahan alur2 sungai yang mendadak, bukan karena proses meandering, lebih 
> karena deformasi.
> 
> Salam,
> Awang
> 
> From: fatchurza...@yahoo.co.id <fatchurza...@yahoo.co.id>; 
> To: iagi-net@iagi.or.id <iagi-net@iagi.or.id>; 
> Subject: Re: Bls: Re: [iagi-net-l] SEMBURAN LUMPUR-GAS METATU: SEBUAH 
> PERULANGAN GEO-HISTORI 
> Sent: Sat, Nov 17, 2012 3:23:36 PM 
> 
> 
> Pak Awang perpindahan antiklin ini sampai pada umur apa? Kalau cuma di 
> Paleosen apa gak cuma efek overborden pada lapisan2 yg msh labil?
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> From: yustinus yuwono <yustinus.suyatno.yuw...@gmail.com>
> Date: Sat, 17 Nov 2012 22:14:27 +0700
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: Re: Bls: Re: [iagi-net-l] SEMBURAN LUMPUR-GAS METATU: SEBUAH 
> PERULANGAN GEO-HISTORI
> 
> 
> Beli aja tanah dekat lapangan minyak yang antiklinnya pindah ke arah tanah 
> yang kita beli, siapa tahu anak atau cucu kita nanti dapat warisan oil field.
> 
> Salam,
> YSY
> 
> 2012/11/17 Bandono Salim <bandon...@gmail.com>
> Kalau perpindahan aliran pada daerah meander, tidak asing, itu hal biasa saja 
> secara geomorfologi.
> Kalau antiklin pindah, itu mungkin karena data baru yang lebih lengkap. 
> (Detail mapping oleh mhs S1,S2, S3 maupun oleh perusahaan minyak)
> Salam.
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> From: mufar...@gmail.com
> Date: Sat, 17 Nov 2012 12:32:20 +0000
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: Re: Bls: Re: [iagi-net-l] SEMBURAN LUMPUR-GAS METATU: SEBUAH 
> PERULANGAN GEO-HISTORI
> 
> Wah menarik sekali perpindahan antiklin ini, jadi data geologi seperti 
> seismik bisa jadi gak valid dong ya kalo antiklinnya pindah-pindah dalam 
> skala umur manusia? 
> 
> Kalo benar begitu bisa gawat juga propose drilling disana
> 
> Salam
> Razi 
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Omantel.
> From: Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com>
> Date: Sat, 17 Nov 2012 17:58:24 +0800 (SGT)
> To: IAGI<iagi-net@iagi.or.id>
> ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: Bls: Re: [iagi-net-l] SEMBURAN LUMPUR-GAS METATU: SEBUAH PERULANGAN 
> GEO-HISTORI
> 
> Pak Wildan,
> 
> Sayabtak punya info tentang penelitian2 tersebut apakah pernah dilakukan. 
> Barangkali kawan2 dari rumpun ilmu kebumian ITS tahu tentang ini, silakan 
> untuk menginfokan. 
> 
> Perpindahan alur sungai Brantas dan akibatnya atas delta Brantas dapat 
> dipelajari dari data perbandingan foto2 udara yang diambil beberapa kali 
> selama puluhan tahun, kalau ada datanya. Memang data itu akan berguna sekali 
> untuk pola sedimentasi sedimen Plistosen-Resen di Selat Madura. 
> 
> 
> Antiklin2 yang saya ceritakan itu pertama kali dipetakan oleh Duyfjes (1938) 
> pada Lembar 116 Sidoarjo. Tetapi tak ditemukan info juga tentang dinamika 
> pergerakan antiklin2 ini.
> 
> Salam,
> Awang
> 
> From: wpnusant...@gmail.com <wpnusant...@gmail.com>; 
> To: <iagi-net@iagi.or.id>; Forum HAGI <fo...@hagi.or.id>; Geo Unpad 
> <geo_un...@yahoogroups.com>; Eksplorasi BPMIGAS 
> <eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com>; 
> Subject: Re: [iagi-net-l] SEMBURAN LUMPUR-GAS METATU: SEBUAH PERULANGAN 
> GEO-HISTORI 
> Sent: Sat, Nov 17, 2012 6:45:33 AM 
> 
> Terima kasih pencerahannya Pak Awang. Nuwun sewu, mau tanya, pernahkah ada 
> pengukuran kecepatan perubahan antiklin subsurface tersebut? Pernahkah ada 
> yang meneliti mengenai perpindahan delta brantas dan sejauh apa transportasi 
> sedimennya?
> Cukup menarik, karena sebagian shallow prospect di madura offshore menyatakan 
> bahwa source sedimen berasal dari delta brantas.
> 
> Mohon pencerahan lagi.
> 
> Salam,
> 
> Wildan
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
> Teruuusss...!
> From: Awang Satyana <awangsaty...@yahoo.com>
> Date: Sat, 17 Nov 2012 13:00:26 +0800 (SGT)
> To: IAGI<iagi-net@iagi.or.id>; Forum HAGI<fo...@hagi.or.id>; Geo 
> Unpad<geo_un...@yahoogroups.com>; Eksplorasi 
> BPMIGAS<eksplorasi_bpmi...@yahoogroups.com>
> ReplyTo: <iagi-net@iagi.or.id>
> Subject: [iagi-net-l] SEMBURAN LUMPUR-GAS METATU: SEBUAH PERULANGAN 
> GEO-HISTORI
> 
> Semburan lumpur-gas yang sedang terjadi di Metatu, Gresik, Jawa Timur adalah 
> sebuah perulangan geologi yang pernah juga terjadi di dalam sejarah di 
> wilayah regional Gresik dan sekitarnya.
> 
> Maret 2012 yang lalu saya membawa sebuah komunitas pencinta geo-histori 
> Indonesia, Geotrek Indonesia (GI),  ke Trowulan-LUSI-Bromo. Atas izin dan 
> bantuan BPLS, mereka saat itu pernah merasakan berada di tengah-tengah LUSI 
> dan berjalan di atas lumpurnya yang telah padat dan kering meskipun belum 
> cukup mengeras serta mengumpulkan cangkang2 (fosil) hewan laut berumur 5 juta 
> tahun yl (Pliosen). Cangkang2 ini adalah bagian materi yang pernah 
> disemburkan LUSI sejak enam tahun yl. Sementara itu, jauh lebih ke tengah 
> lagi, para peserta dapat menyaksikan LUSI masih menyemburkan lumpur dan air 
> hangat-panas dengan uap putihnya. Penelitian terakhir mengindikasi bahwa 
> semburan LUSI telah menyatu dengan sistem geotermal-panasbumi Gunung Arjuno 
> yang duduk menyaksikan LUSI di sebelah selatannya.
> 
> Para peserta GI saat berkunjung ke museum Trowulan pun sempat melihat foto di 
> dinding yang bertuliskan Henry Maclaine Pont, ya dia adalah seorang ahli pada 
> zaman Belanda yang menggali bekas ibukota Kerajaan Majapahit ini. Tetapi ada 
> satu orang lagi yang namanya tak banyak dikenal orang, seorang insinyur ahli 
> geohidrologi pada zaman Belanda yang meneliti dinamika wilayah Delta Brantas, 
> James Nash. Pont dan Nash membuka mata kita (paling tidak saya) akan 
> bagaimana sesungguhnya geologi punya peranan dalam menutup kisah Majapahit.
> 
> "Inleiding tot het bezoek aan het emplacement en aan de bouwvallen van 
> Madjapahit" (Djawa Tijdschrift van het Java Instituut, 171-174) (Maclaine 
> Pont, 1939) dan "Enige voorlopige opmerkingen omtrent de hydrogeologie ser 
> Brantas vlakte" (Handelingen van 6de Nederlandsche Indische Natuur 
> Wetenschappelijke Congres) (James Nash, 1938) adalah dua laporan penting 
> kedua ahli tersebut yang menerangkan bagaimana dinamiknya di bawah permukaan 
> wilayah bernama Delta Brantas ini. Ini nanti akan berhubungan dengan semburan 
> lumpur dan gas metana di wilayah Gresik, juga LUSI yang saya terangkan kepada 
> komunitas GI dikelas malam di sebuah rumah di tepi kaldera Tengger pada malam 
> berhujan angin Maret 2012.
> 
> Menurut Nash (1938), tanah Delta Brantas tidak stabil sebab di bawahnya masih 
> terus saja bergerak tujuh jajaran antiklin (lipatan batuan mencembung) di 
> tempat dangkal yang merupakan sambungan ujung Pegunungan Kendeng yang 
> mengarah ke Selat Madura lewat bawah tanah. Pont (1939) menambahkan bahwa di 
> Delta Brantas masih terus terjadi kenaikan dan penurunan tanah yang 
> berpengaruh kepada perubahan alur Sungai Brantas. 
> 
> Daldjoeni (1992) seorang ahli geografi yang produktif menulis buku dan pernah 
> menulis tentang Geografi Kesejarahan Indonesia menambahkan bahwa bagaimana 
> Majapahit pernah punya pelabuhan Canggu kemudian menutupnya, dipengaruhi oleh 
> dinamika Delta Brantas ini.  Mundurnya Majapahit sebagai penguasa perairan 
> Nusantara dapat dihubungkan dengan mundurnya fungsi Delta Brantas yang 
> didahului rentetan bencana geomorfologis yang dalam buku-buku sejarah tidak 
> pernah ditulis. Namun sebagai gejala alami, sejarah mencatat beberapa hal sbb 
> di bawah ini.
> 
> 1. Rusaknya tanggul-tanggul Sungai Brantas di dekat Wringinsapta yang lalu 
> diperbaiki oleh Erlangga pada tahun 1037 Saka (prasasti Kelagyan/Klagen).
> 2. Bencana yang dalam buku Pararaton disebut "banyu pindah" (tahun 1256 Saka)
> 3. Bencana yang dalam buku Pararaton dosebut "pagunung anyar" (tahun 1296 
> Saka)
> 
> Penelitian2 selanjutnya (a.l Satyana, 2007) menunjukkan bahwa "banyu pindah" 
> adalah berpindahnya secara tiba2 Sungai Brantas karena bergeraknya antiklin 
> dangkal  di bawahnya, sementara "pagunung anyar" adalah letusan atau semburan 
> gununglumpur Penelitian2 juga telah menemukan bukti2 bahwa pernah terjadi 
> beberapa kali kenaikan tanah yang pangkalnya adalah bukit Tunggorono di 
> sebelah selatan Jombang lalu menjalar ke Jombatan dan Segunung yang akhirnya 
> mengangkat Canggu sehingga Canggu tak bisa lagi sebagai pelabuhan. 
> Pengangkatan berakhir di Bangsal, sebuah wilayah di sebelah timur Canggu yang 
> dikelilingi oleh bukit2 gununglumpur tua yang oleh nama lokal diberi nama: 
> Gununganyar, Denanyar, atau Redianyar (semuanya gunungbaru, gunung yang tiba2 
> terjadi oleh sebuah gununglumpur - mud volcano). 
> 
> Demikianlah kisah yang terjadi dalam sejarah sejak Kahuripan sampai Majapahit 
>  sekitar 900-500 tahun yang lalu. Cerita rakyat "Timun Mas" yang berkembang 
> pada masa Jenggala, bila dimengerti ceritanya dengan baik, sesungguhnya 
> adalah sebuah kisah bernuansa "dichtung und wahrheit" (Satyana, 2007) yang 
> menunjukkan bagaimana sebuah gununglumpur terjadi di wilayah Jenggala, 
> seperti LUSI sekarang di Sidoarjo. Kabupaten Sidoarjo adalah ex wilayah 
> Jenggala. Tempatnya masih sama, Delta Brantas, sekarang yang berada di 
> atasnya bukan lagi Kahuripan, Jenggala atau Majapahit, tetapi Kabupaten 
> Gresik, Lamongan, Jombang, Sidoarjo juga Kodya Surabaya. 
> 
> Hukum uniformisme geologi masih berlaku, apa yang terjadi dulu dapat terjadi 
> kini, the past is the key to the present, atau the present is the key to the 
> past and the future. Wilayah2 tersebut adalah wilayah2 yang secara geologi 
> aktif, kaya gununglumpur, juga kaya hidrokarbon. Ada kantong2 gas tersebar 
> dangkal di bawah tanah. Kantong2 gas ini  bisa diidentifikasi di mana 
> sebarannya bila kita punya data seismik detail. Sebaran kantong2 gas ini 
> menyebar ke sepanjang Selat Madura. Ini juga sumber energi kalau kita bisa 
> memanfaatkannya. 
> 
> Semburan lumpur dan gas yang sedang terjadi di wilayah Gresik ini adalah 
> semburan yang sama yang selalu terjadi di wilayah ini sejak zaman sejarah, 
> bahkan prasejarah. Lama cepat semburan padam akan ditentukan oleh seberapa 
> besar tekanan dan volumetrik struktur di bawah tanah, kantong gasnya. Dari 
> kedalaman berapa asal lumpur bisa dicek dari fosil2 yang mungkin ikut 
> disemburkan. Pencegahan sementara memang baik ditanggul serta gasnya 
> dideteksi terus ke sekelilingnya, bagaimana kadar kemudahan terbakarnya, juga 
> kemungkinan kandungan gas belerang, H2S yang sering toksik, beracun, bila 
> kadarnya tinggi. 
> 
> Apakah akan seluas dan sekatastrofik LUSI, saya pikir tidak. Data gas, air, 
> lumpur yang keluar dari LUSI menunjukkan sumber yang sangat dalam, lebih dari 
> 7000 meter, dan aktif bergerak mengikuti suatu patahan, bahkan sekarang 
> kelihatannya terhubung dengan sistem geotermal Gunung Arjuno. Semakin dalam 
> semakin besar tekanan. Semakin jauh perbedaan tekanannya dengan tekanan di 
> permukaan maka semakin lama semburan akan terjadi, sebab semburan akan 
> berhenti dengan sendirinya saat tekanan bawah permukaan dan permukaan 
> seimbang. Semburan di wilayah Gresik bukan tipe yang sama dengan asal 
> semburan LUSI. 
> 
> Gunung2 lumpur lama dari zaman Kahuripan sampai Majapahit,  LUSI dan Metatu 
> ini menyaksikan bahwa Dalaman Kendeng termasuk Delta Brantas di atasnya 
> merupakan cekungan elisional yang aktif, juga semburan lumpur Bledug Kuwu di 
> aelatan Purwodadi yang telah ada di situ paling tidak ketika Kerajaan 
> Kalingga ada di utara Jawa Tengah tersebut pada abad ke-8.
> 
> Salam,
> Awang
> 
> 
> 

Kirim email ke