Iya, betul. Pak Heryadi semula sangat aktif untuk mempromosikan geowisata 
Gunungapi Rinjani dan sekitarnya, maklum beliau adalah Ketua IAGI Pengda NTT 
pada jaman dulu, hingga kepemimpinan berganti beberapa generasi. Sekarang 
malahan lebih luas lagi karena mendapatkan tugas yang senada, antara lain obyek 
geowisata di Jambi dan sekitarnya.

Salam,
Syaiful

Sent from my deep heart

On Mar 2, 2013, at 11:24 AM, "seno aji" <ajis...@ymail.com> wrote:

> Pak Rachmat Heryadi juga aktif. Bahkan sudah menerbitkan buku geo wisata di 
> NTB.
> Tahun ini di Berlin Indonesia turut pameran international tourism. Ada 15 
> tempat wisata yg dipromosikan. Apakah ada geo wisata yang masuk?
> Siapa tahu mapegi ada yg bisa disponsori pemerintah berangkat.
> 
> Salam
> SA
> Sent from my @smartmail
> From: mohammad syaiful <mohammadsyai...@gmail.com>
> Sender: <iagi-net@iagi.or.id>
> Date: Sat, 2 Mar 2013 08:50:24 +0700
> To: <iagi-net@iagi.or.id>
> ReplyTo: iagi-net@iagi.or.id
> Subject: Re: [iagi-net] Berita Geo Wisata - IAGI
> 
> Sekedar tambahan info.
> 
> Inilah orang2 yg pernah aktif menangani masalah geowisata di IAGI:
> * Yudi Satra Purnama (jaman cak Andang 2000-2005);
> * Hanang Samodra (juga jaman cak Andang 2000-2005);
> * Elan Biantoro (jaman Gus Luthfi 2006-2008).
> 
> Saya kira cukup banyak yg telah mereka gerakkan pada jamannya. Tahun ini 
> geowisata tampaknya mendapatkan tempat khusus pula. Lihatlah tema utama Joint 
> Convention Medan 2013, kerja bareng HAGI-IAGI untuk kesekian kalinya: Toba 
> Park!
> 
> Salam,
> Syaiful
> 
> 2013/3/2 Benyamin <benyaminsembir...@gmail.com>
>> Salam,
>> Kalo IAGI ingin membentuk organisasi Geowisata, ada Yudi Satria Purnama yg 
>> bisa dipertimbangkan untuk mengkomandoinya. Ini hanya sekedar saran.
>> 
>> Yud, mainkanlah!
>> 
>> Benz
>> 
>> Sent from my iPad
>> 
>> On 02/03/2013, at 7:50 AM, Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com> wrote:
>> 
>>> Menarik Pak ADB,
>>> Sisi lain dari geologi yg harus dikembangkan. Sewaktu di PIT di Jogja tahun 
>>> lalu sudah dicanagankan keinginan  kawan-kawan untuk membentuk MAPEGI - 
>>> Masyarakat Peminat Geowisata Indonesia, yang rencananya dibawah IAGI juga. 
>>> semoga MAPEGI dapat benar-benar terbentuk dan berkembang. Termasuk hal-hal 
>>> spektakuler yang dilakukan Pak Andang.
>>> Great !
>>> 
>>> Rovicky
>>> 
>>> On Saturday, March 2, 2013, Andang Bachtiar wrote:
>>>> Tarusan Kamang, Integrasi Wisata dan Riset Ilmiah
>>>> Rabu, 27 February 2013 | 01:52 WIB
>>>> 
>>>> MI/Yose Hendra/ip
>>>> 
>>>> Metrotvnews.com, Padang: Rakit itu mulai menepi. Tini, 50, juru kemudi 
>>>> dengan cekatan menujamkan gala ke sedimen keras di danau karst pada 
>>>> cekungan pegunungan Bukit Barisan tersebut. Dorongan dari tuas tersebut 
>>>> mempercepat laju rakit.
>>>> 
>>>> Dia tak sabar lagi hendak melarutkan diri dalam keramaian di pinggir danau 
>>>> bernama Tarusan Kamang itu. Dalam rakit itu dia membawa serta keluarganya.
>>>> Hari itu, Sabtu (23/2), warga sekitar pinggir Tarusan Kamang, Nagari 
>>>> Kamang Mudiak, Kabupaten Agam, berbondong-bondong menuju padang rumput 
>>>> asri dekat ‘telinga’ danau.
>>>> 
>>>> Mereka begitu antusias menjadi tuan rumah yang baik bagi tamu yang datang 
>>>> seperti geolog, fotografer, planalog, dan penggiat wisata. “Tarusan ini 
>>>> kadang berair kadang kering. Terakhir kering Mei lalu. Kalau kering, 
>>>> tarusan berfungsi menjadi lapangan bola, dan kami ke ladang di perbukitan 
>>>> Pupuakan hanya berjalan kaki," jelas Tini.
>>>> 
>>>> Tarusan Kamang merupakan jenis danau karst. Namun, jika danau sejenis 
>>>> kandungan air tergantung intensitas cuaca, kondisi danau Tarusan Kamang 
>>>> berubah-ubah. Kadang berair, kadang kering, yang masih misteri selama ini.
>>>> 
>>>> Untuk memecahkan misteri tersebut, berawal gonjang-ganjing sebuah foto 
>>>> 'dua wajah' danau yang dijepret fotografer Erison J. Kambari, beberapa
>>>> orang geolog tertarik datang untuk meneliti.
>>>> 
>>>> Sejauh ini, masyarakat setempat menganggap fenomena tersebut sebagai 
>>>> siklus biasa yang telah ada sejak dahulu kala. Mereka menilai air yang ada 
>>>> diisap mulut goa yang ada di bibir terusan, sebab itu terkadang kering.
>>>> 
>>>> Menurut warga sekitar, Imran Malin Mudo, 50, ada tujuh mulut goa di bibir 
>>>> danau, di kaki bukit Pupukan. "Air yang ada di danau ini mengalir melalui
>>>> sungai bawah tanah di menuju ke Simarasok, Baso, Kabupaten Agam," ujarnya.
>>>> 
>>>> Dia menambahkan, rata-rata danau ini mengalami kekeringan satu kali dalam 
>>>> setahun. "Masa berair lebih lama ketimbang masa kering. Danau ini pernah 
>>>> berair terus selama 2 tahun,” ucapnya.
>>>> 
>>>> Menurutnya, proses berair terjadi selama satu bulan. “Air datang saja 
>>>> tiba-tiba. Tak tergantung curah hujan. Berair di saat musim kering. Kering 
>>>> saat musim hujan. Seiring itu, ikan juga bermunculan,” katanya.
>>>> 
>>>> Pada 2000-an, dikatakan Imran, pernah terjadi keanehan. Mula genangan air 
>>>> saat itu ditandai dengan letusan seperti dentuman meriam. Lokasi bunyinya 
>>>> sekitar 'telinga' tarusan, di dekat bukit Pupukan. Terlepas dari folklor 
>>>> itu, danau Tarusan Kamang memiliki potensi wisata plus riset ilmiah 
>>>> berkelas dunia jika dikelola dengan baik.
>>>> 
>>>> Menanggapi hal itu, Bupati Agam Indra Catri mengatakan untuk dijadikan 
>>>> objek pariwisata memang menarik, tapi ekspektasi jangan terlalu tinggi.
>>>> Tahap awal wisat, menurutnya harus survei dulu.
>>>> 
>>>> Danau Tarusan Kamang, ujar Indra, memang menjanjikan karena terjadi 
>>>> perpaduan landscape natural dan kultural. “Sebelum menjadikan
>>>> tempat wisata, kita harus mempertimbangkan dulu keseriusan masyarakat, 
>>>> harapan masyarakat, budi daya yang telah dilakukan masyarakat. Setelah itu 
>>>> baru kita tata sedemikian rupa, dan bangun akses,” jelasnya.
>>>> 
>>>> Selain menarik untuk jadi objek wisata, danau dengan luas sekitar 0,38 km 
>>>> persegi atau 38 ha tersebut juga seksi sebagai objek studi ilmiah. Menurut
>>>> Indra, kawasan danau tersebut punya kans untuk subjek studi planologi, 
>>>> morfologi, kegempaan, geologi, geografi, vegetasi air.
>>>> 
>>>> "Kawasan danau merupakan jalur patahan Semangka. Ada getaran lain yang 
>>>> juga muncul di sini. Ada vegetasi yang unik. Perpaduan ini merupakan 
>>>> landscape yang mesti dieksploitasi dari hari ke hari,” tutur Indra.
>>>> 
>>>> Danau Tarusan Kamang selama ini dimanfaatkan warga untuk budi daya ikan, 
>>>> kubangan kerbau, memancing, dan mandi. Kala kering, ikan-ikan yang 
>>>> menghiasi tarusan banyak terperangkap dalam tambak-tambak yang dipasang 
>>>> sebagian warga. Ada beragam jenis ikan di sana seperti pantau, nila, rayo, 
>>>> panser, bada putih.
>>>> 
>>>> Misteri Mulai Terpecahkan
>>>> 
>>>> Ekpedisi Danau Tarusan Kamang yang dimotori penggiat wisata Sumatra Barat 
>>>> Nafrin Nafilus mendatangkan geolog ternama Andang Bachtiar, Kurnia Chalik, 
>>>> dan Purnama. Melalui ekspedisi itu, fenomena hilang timbulnya air danau 
>>>> selama ini bisa diungkap. Di balik ekspedisi itu tersirat  asa, kawasan 
>>>> tersebut bisa menjadi pusat riset plus wisata berkelas dunia.
>>>> 
>>>> Danau Tarusan Kamang memang unik dibanding danau sejenis di Indonesia. 
>>>> Menurut Andang, danau karst yang tiba-tiba kering dan tiba-tiba berair 
>>>> hanya ada dua di dunia yakni Tarusan Kamang dan danau di Italia.
>>>> 
>>>> Dalam ekspedisi tersebut, tim melakukan tracking kasar. Sisi timur danau, 
>>>> jelas Andang, didapatkan bukti nyata patahan sumatra yang masih aktif di 
>>>> tebing dan bebatuan. Runtuhan patahan dengan bekas-bekas slicken side 
>>>> (gores garis) pada bidang patahan bergerak ke arah selatan.
>>>> 
>>>> Di samping itu, para peneliti juga menemukan bukti bahwa padang rumput 
>>>> yang datar di tepian tarusan adalah suatu kipas alluvial, morfologi serupa 
>>>> kipas. Ujung titik kipas ada di bagian atas (apex) dan ujung setengah 
>>>> lingkaran kipas membentang di bagian bawah (obe). Keseluruhannya seolah 
>>>> bersandar pada suatu dinding lembah atau tepian suatu cekungan.
>>>> 
>>>> Di bagian atasnya berhubungan dengan suatu alur atau saluran yang pada 
>>>> waktu-waktu tertentu menjadi sungai. Bentukan kipas aluvial khas terjadi 
>>>> di tepian cekungan yang dindingnya merupakan patahan normal atau patahan 
>>>> turun.
>>>> 
>>>> “Kalau tidak ada alur atau saluran di atasnya, bentukan ini kami sebut 
>>>> saja sebagai faset segitiga atau triangular facet yang merupakan ciri khas 
>>>> jalur patahan normal (patahan turun),” tukasnya. Menurutnya, keduanya 
>>>> jenis morfologi yang berkembang di Tarusan Kamang.
>>>> 
>>>> Andang juga menemukan patahan sumatra berpijar di hampir sepanjang danau. 
>>>> Dalam riset yang dilakukan Andang pada batu gamping di barat-timur, 
>>>> terdapat bidang rekah-rekah dan kipas alluvial yang berdimensi Iebih kecil.
>>>> 
>>>> “Hasil tracking ke peta SRTM didapatkan bukti penunjang morfologi yang 
>>>> menguatkan dugaan bahwa Danau Tarusan Kamang selain punya sifat danau
>>>> karst juga punya komponen danau tektonik pisah renggang,” ulas Dewan 
>>>> Penasihat Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) ini.
>>>> 
>>>> Menurut Andang, batu gamping tersebut diperkirakan berumur 400 juta tahun. 
>>>> Danau Tarusan Kamang berusia sekitar 150 ribu tahun. Selain menemukan 
>>>> dominasi batu gamping kristalin termarmerkan dan terekahkan (xtallin 
>>>> marbleized fractured limestone), Andang cs juga menemukan lapisan-lapisan 
>>>> filit melapuk di dinding-dinding tempat parkir dan bongkah kwarsit di 
>>>> sebuah pulau kecil di tengah danau. "Jenis-jenis batuan yang terakhir 
>>>> tersebut termasuk ke dalam kelompok formasi kuantan yang umurnya sama 
>>>> tuanya dengan batu gamping xtallin,” jelasnya.
>>>> 
>>>> Pascariset awal, Andang mengatakan kering-terisi Danau Tarusan Kamang 
>>>> merupakan fenomena bejana berhubungan antara sungai-sungai bawah tanah 
>>>> yang ada di kedalaman tebing dan punggungan gunung batu gamping di bagian 
>>>> timur dan selatan danau dengan rendahan atau cekungan yang dibentuk 
>>>> patahan-patahan.
>>>> 
>>>> “Ketika muka air sungai bawah tanah surut sampai level lebih rendah dari 
>>>> dasar danau, maka danau pun mengering. Jika muka air sungai meninggi, air 
>>>> danau pun terisi,” jelasnya.
>>>> 
>>>> Kelanjutan penelitian, Andang mengatakan, perlu dilakukan memetakan 
>>>> gua-gua dan sungai bawah tanah (caving-speleologi expedition) Tarusan 
>>>> Kamang, penjelajahan bukit morfologi sungai di seputaran danau untuk 
>>>> dokumentasi aspek struktur stratigrafi, hasil tes dan contoh berbagai 
>>>> jenis air di danau, dan sekitarnya.
>>>> 
>>>> “Sampel-sampel batuan dan juga sedimen danau modern telah diambil untuk 
>>>> nanti dianalisis di laboratorium petrografi dan palinologi untuk 
>>>> menentukan sifat dan umur batuan maupun umur pembentukan danau,” ucap 
>>>> Andang.
>>>> 
>>>> Pada Juni atau Juli mendatang, Andang berencana membawa ahli karbonat dari 
>>>> Afrika untuk melanjutkan riset batu gamping di kawasan Danau Tarusan 
>>>> Kamang. (Yose Hendra/Was)
>>> 
>>> 
>>> -- 
>>> - Seorang manusia terlihat tinggi bila dia tidak merendahkan yang lain -
> 
> 
> 
> -- 
> Mohammad Syaiful - Explorationist, Consultant Geologist
> Mobile: 62-812-9372808
> Emails:
> msyai...@etti.co.id (business)
> mohammadsyai...@gmail.com
> 
> President Director of
> Exploration Think Tank Indonesia (ETTI)

Kirim email ke