Kebalikannya Kalau yg jadi Presiden lbh banyak yg bukan S3 jadi artinya 
kemungkinan  jadi Presiden lbh besar kalau tidak   S3

Kita tunggu mana menteri mentri yg bisa merubah sektor yg dipimpinya berbeda dg 
sebelumnya  shg manfaatnya  diarasakan langsung  oleh masarakat 

 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: Rovicky Dwi Putrohari <rovi...@gmail.com>
Sender: <iagi-net@iagi.or.id>
Date: Sun, 2 Nov 2014 19:26:57 
To: iagi-net@iagi.or.id<iagi-net@iagi.or.id>
Reply-To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net] Fwd: Re: [ITB-Solo] Surat Bu Susi
Salute dengan Bu Susi 
Namun pbaca jangan sampai kepleset bahwa sekolah akasemik itu tidak penting. 
Bagaimanapun yang jadi menteri lebih banyak yg sudah S3. Artinya kemungkinan 
jadi menteri lebih besar bila sekolah sampai S3. 
Selamat bekerja. 

Rdp

Sent from my iPhone

> On 2 Nov 2014, at 17.55, Bandono Salim <bandon...@gmail.com> wrote:
> 
> Semoga sampai, dari milis sebelah.
> 
> ---------- Pesan Terusan----------
> Dari: "Joko Riyanto jagade...@gmail.com [itbsolo]" <itbs...@yahoogroups.com>
> Tanggal: 2 Nov 2014 04:10
> Subjek: Re: [ITB-Solo] Surat Bu Susi
> Kepada: <itbs...@yahoogroups.com>
> Cc: 
> 
>  
> hebat!
> nuwun, mas NHA
> 
> 2014-11-01 9:24 GMT+07:00 Nurhasan Akbar nakba...@yahoo.com [itbsolo] 
> <itbs...@yahoogroups.com>:
>>  
>> Sugeng siyang sedoyo..
>> Berikut surat menarik dari Bu Susi menteri kita yang baru. Semoga manfaat.
>> Salam,
>> -akbar el82
>> 
>> +++
>> Berikut kutipan lengkap surat Menteri Susi untuk para pemuda Indonesia:
>> 
>> Pemuda pemimpin masa depan…
>> 
>> Inilah sepenggal kisah dari saya,
>> 
>> Saya mengenal dunia usaha sejak remaja. Tepatnya sejak saya memutuskan untuk 
>> meninggalkan bangku sekolah tahun 1982. Waktu itu saya baru kelas 2 SMA.
>> 
>> Saya sadar dengan hanya berbekal ijazah SMP, tak akan ada satupun perusahaan 
>> yang mau mempekerjakan saya. Kalaupun ada hanya sebatas sebagai cleaning 
>> service.
>> 
>> Tapi pada saat itu saya yakin bahwa putus sekolah bukanlah akhir dari 
>> segalanya. Meskipun mungkin keputusan itu salah; saya tidak pernah 
>> menyesalinya.
>> 
>> Yang saya sangat tahu waktu itu adalah “School was just not my thing”. Saya 
>> selalu punya keyakinan kalau kita mau berbuat sesuatu pasti akan ada jalan, 
>> saya selalu percaya bahwa manusia diberi pilihan untuk menciptakan jalan 
>> hidup yang dipilihnya.
>> 
>> Saya ciptakan sebuah usaha, pekerjaan yang yakin akan menghasilkan uang, di 
>> mana akhirnya saya tidak harus bergantung dengan orang lain.
>> 
>> Saya tidak suka ketergantungan, karena ketergantungan akan mengurangi 
>> kemandirian. Tanpa kemandirian kita akan selalu dalam keterbatasan dalam 
>> menciptakan atau mengerjakan sesuatu, sehingga akhirnya hasilnya tidak 
>> sesuai dengan yang kita rencanakan.
>> 
>> Kehidupan nelayan di Pangandaran dan pesisir Pantai Selatan Jawa, begitu 
>> keras dan penuh resiko, dinihari melaut siang/sore baru pulang, setiap hari 
>> tidak peduli ombak atau cuaca untuk sebuah keyakinan.
>> 
>> Ini banyak memberikan kepada saya keyakinan & lebih mengerti makna hidup 
>> adalah sebuah keyakinan.
>> 
>> Masa-masa itu untuk bertahan hidup saya jualan Bed Cover, cengkeh, hingga 
>> akhirnya menjual ikan hasil tangkapan para nelayan. Pokoknya apa saja yang 
>> bisa saya kerjakan akan saya kerjakan.
>> 
>> Ketika pada akhirnya saya fokus di bisnis hasil tangkapan Lobster nelayan, 
>> peluang besar itu akhirnya datang. Tantangannya adalah saya harus membawa 
>> Lobster hidup dari Pangadaran ke Jakarta untuk diekspor ke luar negeri.
>> 
>> Perjalanan yang jauh, berjam-jam membuat angka kematian sangat tinggi. Hal 
>> ini membuat saya bertekad menerbangkan lobster-lobster hidup tadi dengan 
>> pesawat kecil ke Jakarta.
>> 
>> Para pemimpin masa depan, dalam hidup ini kita juga harus berani mengambil 
>> resiko.
>> 
>> Ini terjadi ketika saya kembali nekat memutuskan mendaratkan pesawat kecil 
>> saya di Meulaboh dan Pulau Simeuleu, setelah tsunami menggerus pesisir timur 
>> propinsi NAD.
>> 
>> Semua orang tergerak untuk membantu, termasuk saya. Tanpa izin terbang 
>> bahkan ijin operasi, tanpa kepastian bisa mendarat atau tidak, saya akhirnya 
>> bisa meyakinkan semua pihak, Meulaboh bisa ditembus lewat udara.
>> 
>> Dan sejak hari itu bantuan mengalir ke sana. Ini bukanlah kisah heroik saya.
>> 
>> Namun, ada perasaan “Hangat” (saya merasakan “good feeling” yang luar 
>> biasa!) menyusup ke dalam hati kita, ketika kita mampu berbuat sesuatu untuk 
>> orang lain karena kita bisa & memutuskan untuk melakukannya.
>> 
>> Keyakinan, keberanian seperti inilah yang membuat saya bertahan dan menjadi 
>> seperti sekarang ini; membawa pesawat-pesawat kecil saya menembus pedalaman, 
>> pelosok Indonesia.
>> 
>> Pemimpin masa depan, saya tahu tidaklah mudah memulai sebuah usaha di negeri 
>> kita tercinta ini.
>> 
>> Begitu banyak barikade yang harus kita hadapi, dari regulasi yang tidak 
>> fleksibel, paper work exercise yang berlapis yang mencekik kita, bahkan 
>> setelah kita menjadi sebesar sekarang.
>> 
>> Tapi itulah tantangan kita, untuk membuat lingkungan usaha lebih kondusif 
>> bagi semua pihak, untuk menciptakan lapangan kerja dan kesempatan untuk 
>> lebih banyak anak bangsa.
>> 
>> Yang saya lakukan hanyalah sebagian dari tujuan kita untuk menjadi bagian 
>> Indonesia. Memudahkan, mendekatkan anak-anak bangsa dengan ibu kota, atau 
>> kabupaten dengan propinsi.
>> 
>> Mengubah hari perjalanan menjadi hanya satu jam atau dua jam saja. Ikut 
>> berpartisipasi menjaga NKRI.
>> 
>> Pesan saya untuk para pemimpin masa depan: mulailah ubah pola pikir kita, 
>> untuk selalu mau bekerja keras jangan berleha-leha.
>> 
>> Sangatlah tidak pantas di negeri yang kaya raya; kita menjadi miskin. 
>> Seperti tikus mati di lumbung padi. Sumber daya apa yang kita tidak punyai 
>> di negeri ini?
>> 
>> Saya tahu saya orang yang tidak mau diatur, diperintah atau disuruh untuk 
>> melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan hati nurani, tapi itulah yang 
>> membuat saya menjadi manusia dengan pikiran merdeka.
>> 
>> Pemimpin masa depan, yakinlah keberhasilan kita untuk masa depan bangsa kita 
>> hanya kita dapatkan dengan jiwa & pikiran yang merdeka & mandiri.
>> 
>> Selamat berjuang.
>> 
>> Salam hangat,
>> 
>> Susi Pudjiastuti
>> 
> 
> __._,_.___
> Posted by: Joko Riyanto <jagade...@gmail.com>
> Reply via web post    •        Reply to sender        •        Reply to group 
> •       Start a New Topic       •       Messages in this topic (3)
> Without friends no one would choose to live, though he had all other goods . .
> 
> VISIT YOUR GROUP
> • Privacy • Unsubscribe • Terms of Use 
> .
>  
> 
> __,_._,___
> 
> ----------------------------------------------------
> Siapkan waktu PIT IAGI ke-43
> Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition
> JAKARTA,15-18 September 2014
> ----------------------------------------------------
> Visit IAGI Website: http://iagi.or.id
> Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact
> ----------------------------------------------------
> Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)
> Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:
> Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta
> No. Rek: 123 0085005314
> Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)
> Bank BCA KCP. Manara Mulia
> No. Rekening: 255-1088580
> A/n: Shinta Damayanti
> ----------------------------------------------------
> Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id
> Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id
> ----------------------------------------------------
> DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 
> posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 
> In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
> limited
> to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 
> from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the 
> use of 
> any information posted on IAGI mailing list.
> ----------------------------------------------------
> 
> =

----------------------------------------------------

Siapkan waktu PIT IAGI ke-43

Mark your date 43rd IAGI Annual Convention & Exhibition

JAKARTA,15-18 September 2014

----------------------------------------------------

Visit IAGI Website: http://iagi.or.id

Hubungi Kami: http://www.iagi.or.id/contact

----------------------------------------------------

Iuran tahunan Rp.250.000,- (profesional) dan Rp.100.000,- (mahasiswa)

Pembayaran iuran anggota ditujukan ke:

Bank Mandiri Cab. Wisma Alia Jakarta

No. Rek: 123 0085005314

Atas nama: Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI)

Bank BCA KCP. Manara Mulia

No. Rekening: 255-1088580

A/n: Shinta Damayanti

----------------------------------------------------

Subscribe: iagi-net-subscr...@iagi.or.id

Unsubscribe: iagi-net-unsubscr...@iagi.or.id

----------------------------------------------------

DISCLAIMER: IAGI disclaims all warranties with regard to information 

posted on its mailing lists, whether posted by IAGI or others. 

In no event shall IAGI or its members be liable for any, including but not 
limited

to direct or indirect damages, or damages of any kind whatsoever, resulting 

from loss of use, data or profits, arising out of or in connection with the use 
of 

any information posted on IAGI mailing list.

----------------------------------------------------


Kirim email ke