Imunisasi untuk Mencegah Herpes HERPES, demikianlah kalangan medis menyebut
penyakit radang kulit yang ditandai dengan pembentukan gelembung-gelembung
berkelompok ini. Gelembung-gelembung tersebut berisi air pada dasar peradangan.
Ada dua macam penyakit herpes, yaitu herpes genitalis dan herpes zoster. Herpes
genitalis disebabkan virus herpes simpleks dan merupakan penyakit kelamin,
sedangkan herpes zoster karena virus varisela zoster dan menyerang kulit secara
umum. Di Jawa, herpes zoster lebih dikenal dengan
sebutan dompo. Sebenarnya herpes zoster merupakan kelanjutan dari cacar air
yang juga disebabkan virus varisela zoster. Bedanya dari cacar air, herpes
zoster memiliki ciri cacar gelembung yang lebih besar dan berkelompok pada
bagian tertentu di badan, bisa di bagian punggung, dahi atau dada. Jika seseorang
sembuh dari cacar air, virus penyebabnya tidak 100% musnah. Virus bersembunyi
di dalam sel ganglion dorsalis sistem saraf sensoris
penderita. Nah, pada
saat daya tahan tubuh melemah,
virus akan muncul kembali dalam bentuk herpes zoster. Itulah mengapa gejala yang ditunjukkan penyakit ini hampir
sama dengan
gejala penyakit cacar. Awalnya, seseorang akan merasa
demam, menggigil, sesak napas, nyeri
di persendian atau pegal di
satu bagian rubuh. Saking pegalnya,
lazimnya penderita akan minta
dipijat atau malah minum jamu
pegal linu. Pasien biasanya juga mengeluh terserang
migrain, usus buntu, atau serangan jantung. Setelah tahap itu terlalui akan
timbul gelembung-gelembung kecil, biasanya di daerah punggung, hanya pada satu
sisi, dan meliputi daerah persarafan tertentu. Gelembung-gelembung ini terasa
nyeri dan dapat pecah sehingga mudah timbul infeksi oleh bakteri. Jika sakitnya parah, gelembung bisa muncul di
bagian tubuh lain seperti di dahi,
sekitar genital, bahkan sampai area mata. Gelembung yang kadang terasa gatal
ini biasanya hanya muncul di
satu sisi tubuh, misalnya kanan saja atau
kiri saja. Lokasi munculnya gelembung di kulit mengikuti
area persarafan yang selama
itu menjadi tempat varisela zoster mendekam. Maka lokasinya juga sama dengan
lokasi serangan ketika cacar air dulu. Serangan bisa terjadi pada satu atau
beberapa area persarafan sekaligus. Inilah yang menyebabkan serangannya
bisa meluas ke beberapa bagian
tubuh, termasuk ke bagian kepala.
Namun, kebanyakan hanya menyerang area persarafan di sekitar dada. Gelembung-gelembung pada kulit
sebaiknya dijaga agar tidak pecah, karena
bisa menimbulkan bekas atau menjadi
jalan masuk bagi kuman lain. Untuk mencegahnya, bisa digunakan bedak talek yang membantu melicinkan kulit. Setelah beberapa hari, gelembung akan
kempis sendiri karena diserap tubuh dan bekasnya kemudian akan menghitam. Di saat
sakit, penderita boleh saja mandi
jika memang tahan dengan hawa
dingin air. Secara umum,
seluruh jenis penyakit herpes dapat menular melalui kontak langsung. Luka akibat
infeksi yang terbuka akan mudah
menularkan virus ke bagian tubuh lain atau ke orang
lain kalau terjadi persentuhan. Khusus varisela zoster juga
dapat ditularkan melalui udara, walau daya tularnya
tidak sebesar cacar air. Jika seseorang tertular dan sebelumnya belum pernah sakit
cacar air, ia
akan terkena cacar air dulu dan tidak langsung
herpes zoster. Gejalanya juga tidak sehebat herpes zoster. Karena itu,
penderita sebaiknya beristirahat dulu sampai lukanya mengering dan penderita
sudah tidak merasa pegal-pegal lagi. Waktunya bisa hampir dua
minggu. Istirahat di sini juga perlu, agar tidak tertular penyakit yang lain lagi. Lanjut Usia Herpes zoster intinya memang berurusan dengan daya tahan tubuh. Tak heran
kalau penyakit ini banyak menyerang
kaum lanjut usia atau
mulai di atas 50 tahun. Pada usia
di atas 50 tahun, banyak orang
yang terserang akibat daya tahan tubuhnya
lemah. Orang-orang pada usia
produktif juga mudah terserang jika kebetulan masuk golongan rentan. Misalnya, mereka yang terinfeksi
HIV, penderita keganasan, atau penerima transplantasi
organ tubuh. Juga terhadap orang yang menerima terapi imunosupresif,
kemoterapi, dan radiasi seperti penderita kanker. Penyakit ini
harus cepat ditangani. Paling tidak
dalam tiga hari sejak muncul
demam, harus segera diberi obat-obat
antivirus seperti famsiklovir,
valasiklovir, asiklovir, vidarabin, atau foskarnet. Efektivitas pengobatan ini
100%, meski tidak seluruh virus terbasmi. Jika serangan
virus sudah sampai ke mata, penderita
dianjurkan berobat juga ke dokter
mata, agar kerusakan saraf di sekitarnya
dapat dicegah. Sebab, kerusakan saraf
yang disebabkan penyakit ini sangat sulit
dipulihkan. Bagi orang
sehat, untuk pencegahan bisa dilakukan imunisasi dengan vaksin varisela
zoster. Pada anak sehat
usia 1 - 12 tahun diberikan satu kali. Imunasasi dapat diberikan
satu kali lagi pada masa pubertas
untuk memantapkan kekebalan menjadi 60% - 80%.
Setelah itu, untuk menyempurnakannya,
berikan imunisasi sekali lagi saat
dewasa. Kekebalan yang didapat ini
bisa bertahan sampai 10 tahun. Cepatnya penanganan
penting agar tidak menimbulkan gejala sisa. Penyakit ini merupakan episode lanjutan
dari herpes zoster yang diusahakan jangan sampai terjadi. Sebab, penderitaannya
hebat dan bisa bertahun-tahun. Terjadinya nyeri pascaherpes disebabkan
lambatnya pengobatan saat seseorang terserang virus varisela zoster. Akibatnya,
virus sempat merusak jaringan saraf di sekitarnya. Jika gejala ini telanjur
terjadi, kulit yang terkena sentuhan sedikit saja bisa menimbulkan nyeri. Atau,
kadang saraf memancarkan sinyal nyeri terus-menerus. Sekitar 75% penderita
nyeri ini mengaku, rasanya seperti terbakar. Faktor usia sangat menentukan kerentanan
serangan nyeri. Semakin tua seseorang saat terkena herpes zoster, semakin besar
kemungkinannya menderita nyeri. Jumlah mantan penderita yang berlanjut ke nyeri
kira-kira 10% - 15% populasi. Di atas 50 tahun kemungkinannya menjadi 40%, di
atas 60 tahun jadi 50%, dan di atas 80 tahun menjadi 80% dari populasi. Kaum lanjut usia dengan gangguan saraf
akibat penuaan atau diabetes lebih mudah terkena nyeri pascaherpes. Akan
tetapi, bukan berarti penderita herpes zoster berusia muda tak mungin terkena
nyeri. Jika serangannya parah, misalnya sampai ke mata, si penderita muda juga
mungkin terkena nyeri pascaherpes. Dulu pengobatan herpes zoster hanya
berdasar empiris. Pengobatan dilakukan hanya sekedar untuk menghilangkan rasa
sakit sesaat dengan menggunakan obat-obat analgetik. Kini pengobatan lebih
banyak melibatkan cabang medis lain seperti psikiatri, saraf dan rehabilitasi
medik. Selain diberi Amitriplitin yang berfungsi sebagai sistemik yang bisa
memblok impuls di saraf kulit agar tidak sampai ke otak, juga diberikan
pengobatan lain dengan terapi tropikal, akupunktur, pendekatan psikoterapi, dan
stimulasi listrik. Meski tidak termasuk dalam 10 penyakit
kulit tertinggi di dunia dan tidak mematikan, penyakit ini H e r i S i s w a n t o ================================================================= "Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day!" -- Ida & Krisna Jangan lupa untuk selalu menyimak Ida Krisna Show di 99.1 DeltaFM Senin - Jumat, pukul 06.00 - 10.00 WIB SMS di 0818-333582 =================================================================
SPONSORED LINKS
YAHOO! GROUPS LINKS
|