Pro Pak Nico dan Pak Huda
Ini saya copykan tulisan "Kursus Bahasa Inggris Metode Wirid" di Paiton,
Probolinggo hasil tulsan Mas M. Sholekhudin, Majalah Intisari April 2006

Bachrun

gedabrusan sumbang dibuang sayang
 English Course Metode Wirid [intisari]
Jul 15, '05 6:34 AM
for everyone

Penulis: M. Sholekhudin

Para pengelola kursus bahasa asing kini punya pesaing baru. Namanya lumayan
nyleneh, program penguasaan bahasa asing lewat ilmu laduni. Penyelenggaranya
bukan akademi bahasa, tapi pesantren. Metodenya: baca wirid lalu
cas-cis-cus. Buka kamus, urusan belakangan.

====

Penemu metode ini bukan sarjana linguistik, tapi seorang kiai yang mengaku
tak pernah kuliah di universitas. Namanya Ahmad Sholeh. Para santrinya
memanggil Gus Sholeh. "Saya menemukan metode ini setelah tirakat selama
setahun," kata pendiri Pondok Pesantren Nurur Riyadlah, Desa Alas Tengah
Timur, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur. "Ini ilmu laduni yang saya peroleh
dari Allah," sambungnya dengan logat Madura.

Metode yang ia terapkan terbilang unik dan kontroversial. Sebagian kalangan
mengaggapnya klenik dan irasional. Tapi ia menyanggah. Katanya, semua tahap
ada penjelasannya.

Pada tahap awal, peserta harus merapalkan wirid tertentu. Wirid ini berbeda
dengan doa-doa yang diajarkan di kitab kuning. Bahasanya pun bukan bahasa
Arab meskipun terdengar mirip. Menurut sang inovator, wirid ini berbahasa
kalam suryani. "Itu bahasa para malaikat. Hanya orang-orang tertentu yang
paham," tuturnya.

Wiridnya pendek dan sederhana: fuuh amaa nurullah yaa hamlan amuun nuun,
nuun, nuun. Sambil merapalkannya, murid juga berdoa dalam bahasa Indonesia:
Ya Allah, hamba mohon datangnya bahasa asing dengan sempurna. Wirid ini
tertulis dalam aksara Arab dan latin di selembar kertas yang dibagikan
kepada setiap murid.

Si murid harus melafalkan doa ini selama dua jam. Ia boleh membacanya sambil
jalan-jalan. Setelah itu ia harus minum air mineral yang telah disuwuk
(didoai) oleh Gus Sholeh.

Ritual ini ia sebut sebagai tahap pembukaan bahasa. Setelah minum air itu,
si murid akan serta-merta bisa nyerocos dalam banyak bahasa asing. Saat
Intisari berkunjung, delapan orang murid sedang menjalani prosesi ini di
salah satu ruangan pesantren. Suasana pembukaan riuh rendah. Dari luar
terdengar seperti suara gaduh anak-anak TK.

Tiga orang ustadz, Rabat, Aang, dan Nanang bertindak sebagai pembimbing.
Mereka memancing murid agar bicara dalam bahasa asing. Mula-mula Inggris,
lalu Cina, Italia, India, dan Jepang. Lucu, seru, aneh, dan mengherankan.
Kadang mereka bicara dengan diselingi menyanyi dan tertawa terbahak-bahak.
Baju mereka tampak basah oleh peluh akibat udara gerah di dalam ruangan.

Meski nyerocos seperti meracau, mereka dalam keadaan sadar. Ketika ustadz
memberikan instruksi pindah bahasa, mereka mengangguk-angguk, mengiyakan.
Agus, salah satu murid yang telah menyelesaikan tahap pertama bercerita,
"Waktu ngomong itu, saya enggak tahu artinya. Pokoknya, ya ngomong aja!"

Lalu ia memperagakan kembali ucapannya saat meracau dalam bahasa Inggris.
Yang diucapkan adalah kata-kata Inggris, tapi tidak tersusun dalam kalimat
yang punya makna tertentu. "Saya tadi enggak pakai grammar (tatabahasa)
'kan?" tambah lulusan Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta
ini.

Tetap perlu belajar

Menurut Sholeh, kemampuan berbahasa adalah fitrah yang dimiliki semua orang.
Setiap manusia dibekali suratan ini sejak lahir, seperti halnya rezeki,
umur, dan jodoh. "Kalau sampeyan lahir di Belanda, ngomongnya juga pasti
bahasa Belanda. Tugas saya hanya membuka fitrah itu. Sifatnya cuma
melenturkan lidah dan tenggorokan," tandasnya.

Karena hanya "membuka", Sholeh mengaku bukan bidangnya untuk menjelaskan
perbedaan simple past tense dan present perfect tense. "Kalau urusan
beginian 'kan sudah ada di buku," elaknya.

Ia menjamin, "Semua orang isya Allah bisa dibuka di tahap ini." Pemeluk
agama apa pun tak masalah. "Fitrah itu 'kan tidak berkaitan dengan agama
tertentu," sambungnya.

Meski semua orang bisa dibuka, tingkat kefasihan nyerocos bisa saja berbeda
antarmurid. Saat proses pembukaan, seorang ibu tampak malu-malu dan tak
banyak bicara meski dipancing berulang-ulang oleh Aang. Di tahap ini, diam
bukan emas, tapi kesalahan besar. "Waktu proses pembukaan, jangan diam aja.
Tak usah malu. Pokoknya ngomong aja," kata Aang.

Setelah melewati tahap pembukaan, murid masuk tahap kedua, pemisahan bahasa.
Jika tahap pertma harus dilakukan di pesantren, tahap kedua ini bisa
dilakukan di rumah.

Prosesnya berlangsung selama tiga hari. Selama itu, murid harus membaca
wirid tahap dua yang lebih pendek: hundimuu hundifar. Wirid ini tak harus
dibaca terus-menerus. Murid diperbolehkan menjalankan aktivitasnya
sehari-hari. "Saya biasanya membaca wirid ini di rumah, di depan kaca," kata
Agus.

Sambil melafalkan wirid, murid harus melatih lidah dan tenggorokannya untuk
terus meracau dalam bahasa yang ia tuju. Jika ia ingin lancar berbahasa
Cina, ia harus banyak meracau dalam bahasa Cina.

Setelah melewati tahap pemisahan, murid masuk ke tahap penguasaan arti. Di
tahap ini, murid harus banyak-banyak membaca wirid Yaa huu' binuuri dzaati
wa shifati yaa hamlan wajhi fil wujuudi yaa ruuhannuur, ya nuuror ruuh,
ruuh, ruuh. Prosesnya berlangsung selama dua bulan.

Seperti pada tahap dua, pada tahap ini pun murid bisa melakukannya di rumah.
Boleh sambil kuliah atau bekerja. Yang membedakan, pada tahap ini murid juga
harus belajar dengan cara konvensional, seperti yang kita lakukan jika
kursus bahasa asing.

Jika ia ingin memperdalam bahasa Inggris, ia bisa mendengarkan siaran BBC,
membaca buku, dan membuka kamus! Jika ingin belajar bahasa Korea, murid bisa
mendengarkan drama Winter Sonata yang belum disulih suara. Ini merupakan
tahap terakhir program bahasa ala ilmu laduni. Sholeh menjamin, setelah
dibuka, penguasaan bahasa asing menjadi lebih mudah.

Banyak salah paham
Sebagian kalangan menganggap cara ini menggunakan bantuan jin. "Ini mah
perdukunan modern! Pembodohan masyarakat!" komentar pihak yang kontra.
Menanggapi komentar kecut itu, Sholeh menyangkal dengan kalem, "Ilmu laduni
itu di luar kemampuan akal. Akal manusia 'kan memang terbatas."

"Saya ikut program ini karena menurut saya, penjelasan Kiai Sholeh masuk
akal," kata Agus yang berangkat ke pesantren ini bersama dua kawannya sesama
sarjana hubungan internasional.

Awalnya Sholeh hanya mempraktikkan ilmu ini untuk orang-orang sekitar
pesantren yang hendak berangkat sebagai TKI di luar negeri. Tapi
kemampuannya ini segera kesohor setelah sebuah majalah memuat beritanya.

Meski demikian, ia merasa disudutkan karena majalah itu menyebut dengan
judul yang menurutnya cukup horor: Mahir Bahasa Asing dengan Ilmu Ghaib.
Zainullah, ketua pelaksana pesantren yang juga adik Sholeh menegaskan,
"Program ini tidak memakai bantuan jin, tapi dengan asma Allah."
Pesertanya banyak dari kalangan terdidik. Sebagian besar lulusan S1. Bahkan,
menurut pengakuan Sholeh, ada juga yang lulusan S2. Ia mengaku tak ingat
lagi jumlah orang yang pernah ia buka. "Pokoknya banyaklah!" ucapnya ringan.
Sebagai mahar (sumbangan pengganti biaya), pihak pesantren mengutip Rp
350.000,- per orang. Belakangan, nama Ahmad Sholeh dicatut oleh orang tak
dikenal yang ingin mencari keuntungan. Dengan mengatasnamakan pesantren
Nurur Riyadlah, ia membuka situs di internet. Situs itu menawarkan program
jarak jauh untuk penguasaan bahasa. Sebagai mahar, peserta hanya perlu
mengirim sejumlah uang ke nomor rekeningnya.

Tak sedikit yang tertipu. "Banyak yang ke sini mencak-mencak. Mereka sudah
membayar lalu datang ke pesantren. Kami 'kan enggak tahu-menahu. Waktu kami
lacak penipu itu, alamatnya sudah pindah," ceita Aang.

Pesantren ini menjadi semakin kondang setelah tampil di sebuah stasiun teve.
Banyak peminat yang datang dari luar provinsi untuk menjajalnya. Umumnya
mereka minta bisa lancar bahasa Inggris. Bahasa Mandarin menempati urutan
kedua.

Hampir tiap hari ada tamu yang datang. "Paling ramai pas hari libur," kata
Rabat yang pernah menjadi pemandu turis di Batam dan Singapura setelah
dibuka Sholeh. Meski begitu, ia jujur mengaku bahasa asing yang dikuasai
hanya bahasa Inggris.

Bahasa lainnya? Ini yang sering disalahsangkakan.

Saat menjadi instrukur pembukaan bahasa, ia memang bisa ngomong banyak
bahasa. Meski begitu, ia tak tahu artinya. Maklum, meskipun punya program
bahasa asing, pesantren ini tak menyediakan kamus bahasa Italia maupun buku
ajar bahasa Putonghua. Sehari-hari, para santri bercakap-cakap dengan bahasa
Jawa, Madura, atau Indonesia. Tak ada ucapan thank you, arigato gozaimasu,
xie xie, ataupun merci.

"Di sini, kami hanya membuka. Penguasaan selanjutnya kami serahkan pada
orang yang bersangkutan," kata Anang. Program bahasa asing pun sebetulnya
bukan bidang utama pesantren ini. "Orang-orang sudah kadung mengenal
pesantren ini sebagai pesantren bahasa asing. Padahal ini pesantren salaf
biasa. Ngajinya juga kitab kuning seperti pesantren-pesantren lain,"
lanjutnya. "Kami orang-orang kampung. Kemampuan berbahasa asing bukan
sesuatu yang begitu penting," sambung santri sekaligus ustadz yang murah
senyum ini.

Menurut Rabat, banyak orang salah paham tentang program ini. Mereka
menyangka, setelah ikut program ini mereka akan langsung bisa berbahasa
asing tanpa proses belajar dulu. "Hidup itu 'kan perjuangan dan
 pengorbanan," selorohnya sambil menirukan lagu Pengorbanan milik Bang Haji
Oma Irama.

Gambar Osamah bin Laden di kaos Rabat seolah ikut tersenyum.

Boks-1

Rekaman Bawah Sadar
Di luar urusan kontroversi, dr. Tb. Erwin Kusuma, Sp.KJ (K), psikiater
Klinik Prorevital, Jakarta, mencoba memberi penjelasan fenomena ini. Manusia
adalah mahluk rohani yang punya jasmani halus dan jasmani kasar. Jika
dianalogikan dengan komputer, jasmani halus mewakili isi disket, sementara
jasmani kasar adalah print out dari isi disket.

Hasil cetak sepenuhnya tergantung dari isi disket. Isi disket bisa berasal
dari dalam diri kita sendiri maupun dari luar. Pada para nabi dan wali, isi
disket berasal langsung dari Tuhan. Ketika nabi menerima wahyu, ia dalam
keadaan hulul, unio mystica, yoga, manunggal.

Ketika seseorang membaca wirid, ia bergeser dari keadaan konsentrasi
(gelombang beta, > 12 Hz) menjadi relaksasi (gelombang alfa, 8 - 12 Hz).
Dalam keadaan relaksasi, ia dapat menggunakan extra sensory perception
(indra keenam). Dalam keadaan ini pula, disket-nya bisa menerima file dari
rekaman bawah-sadar kolektif yang ada di masyarakat, misalnya kemampuan
berbahasa.

Tags: intisari
Prev: Pemeriksa Jantung Made In Malang [intisari]
Next: Carilah Obat Hingga ke Negeri Cina [intisari]
----- Original Message -----
From: "s_bachrun" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <idakrisnashow@yahoogroups.com>
Sent: Saturday, April 15, 2006 2:22 PM
Subject: Re: [Ida-Krisna Show] Ke Probolinggo, Jatim


> Pak Nico dan Pak Huda
> Terima kasih atas informasinya ke Paiton-Probolinggo, saya bukannya mau ke
> Paiton yang ada proyek power plan, tapi saya minat ke Pondok Pesantren
Nurur
> Riyadlah, Desa Alas Tengah Timur, Paiton, Probolinggo. Di Pesantren
> tersebut, menurut tulisan Majalah Intisari terbitan April 2006, kita bisa
> belajar bahasa asing memakai ilmu Wirid, dan kita bisa belajar ilmu bahasa
> asing apa saja, Inggris, Cina, Italia, Jepang dsb dsb-nya dan tidak perlu
> bertahun-tahun cukup dalam waktu singkat 1-2 hari dari Pak Kiai Ahmad
Sholeh
> disitu, nanti untuk pendalaman bahasa asing ybs masing2 orang perlu
> mendalami sendiri di rumahnya masing2. Hebat kan, tanpa kirsus bahasa,
bisa
> bahasa asing,  demikian penjelasan Majalah Pengetahuan Populer tsb. Kalau
> minat nanti untuk anggota milis IdakhisnaShow akan saya copy-kan.
>
> Bachrun
> ----- Original Message -----
> From: "nicolaus iwan" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <idakrisnashow@yahoogroups.com>
> Sent: Friday, April 14, 2006 5:13 PM
> Subject: Re: [Ida-Krisna Show] Ke Probolinggo, Jatim
>
>
> > Pak Bachrun,
> > Ke Paiton mau kemana pak? Ada hubungannya dengan PLTU?
> > Tahun lalu saya sempat tinggal disana cukup lama. Saya
> > ada kerjaan di power plan milik EMOMI ( sekarang
> > berubah nama jadi IPMOMI ). Sekarang saya sudah
> > terdampar di Batam.
> >
> > Benar kata Pak Huda...kalau naik taxi dari Juanda ke
> > Paiton, tahun lalu saya sampai harus bayar sekitar 300
> > ribuan ( ini khan sama dengan harga ticket pesawatnya
> > ya pak? ).
> >
> > Kalau mau murah meriah, ya naik bus pak. Dari Juanda
> > bapak naik taxi ke terminal bus bungurasih, dari sana
> > bapak naik bus Akas ( ada yang AC dan ada yang tidak
> > AC ) ke jurusan situbondo lewat probolinggo. Nanti di
> > bus bapak tanya sama keneknya busnya masuk terminal
> > probolinggo apa langsung ke arah situbondo? Kalau
> > masuk terminal, sampai terminal probolinggo bapak
> > mendingan ganti bus yang arah ke situbondo lewat
> > paiton pak ( sbnrnya bisa tetap pakai bus yang sama,
> > tapi kadang ngetemnya suka lama ).
> > Dari situ perjalanan tinggal 1 jam lagi pak.
> > Nanti bapak tinggal bilang mau turun dimana sama
> > keneknya. Kalau mau turun di PLTU, bapak tinggal
> > bilang turun di proyek ( sekedar informasi, kalau
> > memang bpk mau ke PLTU, dari gate 1 masuk ke dalam
> > jalannya masih jauh banget lho ya pak...mungkin ada
> > sekitar 1.5 kilometer ).
> > Total perjalanan dari surabaya sekitar 3 - 4 jam,
> > tergantung macet tidaknya.
> > Biaya yang dikeluarkan kalau pake bus Akas non AC
> > kurang lebih 20 ribuan lah. ( itu harga tahun lalu ya
> > pak..).
> > Nanti kalau sudah sampai paiton jangan lupa minta
> > diantar ke ikan bakar pak Tjip ya pak...asli itu enak
> > buanget.
> > OK dech pak....selamat jalan ya.....
> >
> > Bgrgds,
> >
> > NICO
> >
> > --- Huda Dj <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > > P.Bachrun,
> > >
> > >   Kalau anda dari Jkt tentunya yang paling cepat
> > > naik pesawat ke Surabaya. dari Juanda Surabaya bisa
> > > naik Taxi. Tapi biasanya Taxi di juanda mahal karna
> > > ada monopoli dari Juanda, kecuali anda cari diluar
> > > bandara bisa lebih murah. Itu paling cepat. Atau
> > > kalau mau yang lebih murah tapi tentunya agak lama,
> > > naik Bus Patas AC yang kearah Banyuwangi lewat
> > > Utara. Yang ini sebenarnya juga gak terlalu lama
> > > kira2 tiketnya dari Surabaya 30 ribuan. Semoga
> > > bermanfaat.
> > >
> > > s_bachrun <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >   Mbak Ida dan Mas Krisna mohon bantuannya.Txs.
> > > Mohon untuk teman2 anggota milis Idakrisnashow mau
> > > tanya nih.
> > > Ke Paiton Probolinggo, Jatim
> > > 1) Kalau tercepat naik apa dan kira2 berapa lama,
> > > kira2 bearap rp ?
> > > 2) Kalau termurah juga bagaimana dan berapa lama,
> > > kira2
> > >     berapa rp ?
> > > Makasih banyak.
> > >
> > > [EMAIL PROTECTED]
> > >
> > >
> > > [Non-text portions of this message have been
> > > removed]
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > =================================================================
> > > "Morning greetings doesn't only mean saying 'Good
> > > Morning'.
> > > It has silent message saying that I remember you
> > > when I wake up.
> > > Wish you have a Great Day!" -- Ida Arimurti
> > >
> > > Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT
> > > di 99,1 DELTA FM
> > > Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333
> > > 582.
> > >
> > >
> > =================================================================
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >   SPONSORED LINKS
> > >         Station
> > >
> > > ---------------------------------
> > >   YAHOO! GROUPS LINKS
> > >
> > >
> > >     Visit your group "idakrisnashow" on the web.
> > >
> > >     To unsubscribe from this group, send an email
> > > to:
> > >  [EMAIL PROTECTED]
> > >
> > >     Your use of Yahoo! Groups is subject to the
> > > Yahoo! Terms of Service.
> > >
> > >
> > > ---------------------------------
> > >
> > >
> > >
> > >
> > >
> > > ---------------------------------
> > > Yahoo! Messenger with Voice. PC-to-Phone calls for
> > > ridiculously low rates.
> > >
> > > [Non-text portions of this message have been
> > > removed]
> > >
> > >
> > >
> > >
> >
> >
> > __________________________________________________
> > Do You Yahoo!?
> > Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
> > http://mail.yahoo.com
> >
> >
> >
> >
> >
> > =================================================================
> > "Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
> > It has silent message saying that I remember you when I wake up.
> > Wish you have a Great Day!" -- Ida Arimurti
> >
> > Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM
> > Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582.
> >
> > =================================================================
> >
> > Yahoo! Groups Links
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
>
>
>
>
>
>
> =================================================================
> "Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
> It has silent message saying that I remember you when I wake up.
> Wish you have a Great Day!" -- Ida Arimurti
>
> Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM
> Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582.
>
> =================================================================
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Create your own customized LAUNCHcast Internet Radio station. 
Rate your favorite Artists, Albums, and Songs. Skip songs. Click here!
http://us.click.yahoo.com/r4oloD/xA5HAA/kkyPAA/iPMolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

=================================================================
"Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'.
It has silent message saying that I remember you when I wake up.
Wish you have a Great Day!" -- Ida Arimurti

Jangan lupa simak IDA KRISNA SHOW SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM
Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582.

=================================================================
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/idakrisnashow/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke