ada bukti konkrit yang bisa memperkuat statemen anda dari organisasi islam yang 
memperhatikan keadaan saudara kita di lokalisasi?




________________________________
From: fathur rozi <fathurroz...@yahoo.com>
To: ikbal_alamien@yahoogroups.com
Sent: Tue, October 20, 2009 12:15:45 PM
Subject: Re: Bls: [IKBAL Al-Amien] MANA YANG NGAKU MUSLIM

  
Sebenarnya itu berita biasa, cuman jarang dilakukan jadi sedikit bertambah 
biasanya. Kalu yang muslim sih sudah terlalu banyak bagi-bagi jilbabnya, cuma 
karena terlalu banyak jadi tidak diekspos media, karena sudah menjadi biasa. 
Simpel saja, dan tidak perlu teriak-teriak. Biasa aja, itu mainan media kawan. 
ok

 Regard,


Fathurroji NK


Blogger: 
www.rojinulis. blogspot. com




________________________________
From: rifai Ipai <rifai_...@yahoo. com>
To: ikbal_alamien@ yahoogroups. com
Cc: rifai Ipai <rifai_...@yahoo. com>
Sent: Tuesday, September 15, 2009 3:04:32
Subject: Re: Bls: [IKBAL Al-Amien] MANA YANG NGAKU MUSLIM

  
Salam sejahtera

Melihat postingan dari saudara kita Abdurahman, saya teringat pada teman FB 
saya yang mencantumkan perbincangan seorang tokoh pemikir terkemuka di negri 
kita, yaitu Cak Nun. Sedikit banyak seperti ini perbincangannya :

Cak Nun ditanyakan oleh seseorang, gini katanya : pada waktu bersamaan
tiba-tiba sampeyan menghadapi tiga pilihan, apa yang harus anda pilih salah
satunya : pergi ke masjid untuk shalat Jumat, mengantar pacar berenang,
atau mengantar tukang becak miskin ke rumah sakit akibat tabrak lari,
mana yang sampeyan pilih?" 

Cak Nun menjawab lantang, "Ya nolong orang kecelakaan." 
"Tapi sampeyan kan dosa karena tidak sembahyang?" kejar si penanya. 
"Ah,
mosok Allah ndeso gitu," jawab Cak Nun. 
"Kalau saya memilih shalat
Jumat, itu namanya mau masuk surga tidak ngajak-ngajak, " katanya lagi. 
"Dan lagi belum tentu Tuhan memasukkan ke surga orang yang memperlakukan 
sembahyang sebagai credit point pribadi."

Sungguh buah pikiran yang cemerlang! bila kita korelasikan dengan fenomena umat 
muslim sekarang memang benar, umat muslim terlalu egois tidak memikirkan nasib 
orang di samping mereka yang sedang berada dalam jalan kemungkaran. Mereka 
hanya memikirkan dirinya masing-masing untuk masuk surga, lebih dari itu mereka 
menganggap surga hanya miliknya.

Ingatlah pesan agama kita untuk mengajak kepada jalan Allah dengan cara-cara 
yang baik dan santun.

Syukron.





________________________________
From: abdu rahman <gusdu...@yahoo. co.id>
To: ikbal_alamien@ yahoogroups. com
Sent: Monday, September 14, 2009 3:42:52 PM
Subject: Bls: [IKBAL Al-Amien] MANA YANG NGAKU MUSLIM

  
Subhanallah. .. Yang telah mengirim orang kristen sebagai teguran bagi kita 
kaum muslimin. Ya begitulah keadaan kita, andai saja jutawan bahkan milyioner2 
muslim Indonesia menyisihkan untuk mereka niscaya kristen tidak akan 
mendahului. Tidak bisa dipungkiri, jika setelah pemberian tersebut ada sebagian 
orang tertarik masuk kristen karena melihat keantusiasannya bagi mereka. Dari 
pada kaum muslimin yang sibuk makan sendiri, ibadah sendiri tanpa memandang 
bahwa mereka para PSK masih bisa diterima taubatnya. Itu semua bisa terjadi, 
mungkin pendapat saya bubarkan saja mereka wahai ustadz2 FPI dkk. Asalkan 
disediakan lapangan kerja yang layak dan bisa mencukupi kehidupan keluarganya. 
Saya pikir mereka tetap ada sampai sekarang selain pemasukan ke negara banyak, 
belum tersedianya lapangan kerja sebagai pengganti pekerjaan mereka sekarang 
alias PSK. Ini adalah kemungkaran umum yang hanya dibiarkan, ditonton saja oleh 
kaum muslimin. Adakah lokalisasi pelacuran
 pada zaman Rasulullah?  Dengan alasan menertibkan atas prostitusi tidak 
bergentayangan. hehehe... Kirain hantu.




________________________________
Dari: rifai_bkl <rifai_...@yahoo. com>
Kepada: ikbal_alamien@ yahoogroups. com
Terkirim: Sabtu, 12 September, 2009 05:17:59
Judul: [IKBAL Al-Amien] MANA YANG NGAKU MUSLIM

  
Salam sejahtera

Dibawah ini sengaja saya lampirkan berita yang saya rasa akan menyentuh hati 
kita sebagai muslim.

-----------
Legislator Bagi-bagi Jilbab kepada PSK
Sabtu, 12 September 2009 | 06:52 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com-- Empat legislator dari Fraksi Partai Damai Sejahtera 
(PDS) DPRD Surabaya, Jumat sore, melakukan aksi bagi-bagi sarung dan kemeja 
batik kepada tukang becak, pengaman, dan pemulung serta jilbab kepada PSK 
(pekerja seks komersial) dan mucikari.

Keempat anggota DPRD Surabaya dari PDS yang menyemarakkan bulan suci Ramadhan 
1430 Hijriah adalah Simon Lekatompessy, Dra Sudarwati Rorong MM, Imanuel 
Fredrick Lumoindong, dan Pdm Rio Pattiselanno S.Kom.

Mereka langsung terjun ke kompleks Lokalisasi Tambak Asri atau dikenal dengan 
Lokalisasi Kremil yang menjadi sasaran aksi sosial itu dengan dibantu 
perwakilan pengurus Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Dewan Pimpinan Ranting 
(DPRan) PDS Surabaya.

Dengan berjalan kaki, para wakil rakyat itu membagi-bagikan sarung dan kemeja 
batik lengan panjang kepada tukang becak, pengamen, dan pemulung.

Dalam kesempatan itu, para legislator PDS itu juga mendengarkan keluh kesah 
kaum miskin itu menyangkut penghasilan dan kesejahteraannya.

"Sepi, Bu. Paling-paling, sehari cuma dapat Rp10 ribu,? kata Agus, tukang becak 
yang menerima bingkisan dari Sudarwati yang juga Kepala Sekolah di TK-SD Bina 
Karya di Tambak Asri.

Tak hanya para tukang becak, pengamen, dan pemulung yang menjadi sasaran sosial 
mereka, tapi mucikari dan PSK yang menghuni kompleks lokalisasi itu pun 
mendapatkan berkah berupa jilbab atau baju koko.

Meski dilarang beroperasi selama Ramadhan 1430 H, tapi para mucikari itu masih 
tinggal di wismanya, karena ada juga dari mereka yang memang penduduk asli dari 
lokalisasi itu.

Misalnya, Susilo yang mengelola wisma di Jalan Tambak Asri 219 itu merasa 
terharu ketika mendapat baju koko yang dikenakan Sudarwati langsung ke tubuh 
Susilo.

"Terima kasih, Bu,? katanya sambil menerima baju koko berwarna coklat muda.

Menurut Sudarwati yang juga tokoh masyarakat di kompleks lokalisasi itu, aksi 
sosial itu lebih efektif untuk menyadarkan masyarakat dari lembah nista itu.

"Saya pikir, para mucikari itu memang terpaksa mencari nafkah dengan cara 
seperti itu. Intinya, jangan anggap mereka sebagai sampah masyarakat, tapi 
dekati dan rangkul mereka dengan penuh kasih persaudaraan, " katanya.

Faktanya, katanya, jumlah mucikari dan PSK di kompleks Lokalisasi Tambak Asri 
setiap tahun bertambah, namun dalam lima tahun terakhir justru menurun 50 
persen dari 1.000-an pada tahun 2004 menjadi 400-an pada tahun 2009.

Senada dengan itu, Simon Lekatompessy yang juga Ketua DPC PDS Surabaya 
berpendapat perlu ada solusi alternatif untuk memberantas praktik prostitusi 
yang ada di Surabaya.

"Tak sekedar menutup atau merelokasi lokalisasi, tanpa memikirkan dampak 
sosialnya. Itulah salah satu pekerjaan besar kami sebagai wakil rakyat dari 
Fraksi Partai Damai Sejahtera," kata pengusaha advertising itu.

Aksi sosial diakhiri dengan pembagian 300 kotak makanan untuk berbuka puasa 
yang diikuti pengurus RT, para tukang becak, mantan pemakai narkoba, dan para 
Laskar Nagabonar dari RT 19 yang merupakan juara pertama Lomba Kampung Bersih 
dari Narkoba Tahun 2009.
--------

Setelah membaca berita diatas saya pribadi merasakan tindakan diatas sunngguh 
amatlah mulia. Tapi sayangnya yang melakukan aksi itu bukan dari kalangan umat 
muslim, melainkan aksi solidaritas legislator PDS yang notabenenya beragama 
Kristen.

Bayangkan saja bentuk solidaritas perwakilan dari umat Kristen itu, berani 
langsung terjun kepada pusat lokalisasi, apalagi bentuk aksinya dengan cara 
yang tidak menyakiti tapi menyentuh hati. Dan ini saya lihat merupakan metode 
yang islami walaupun yang melakukan diyakini bukan muslim, lalu mana yang ngaku 
muslim???? apakah bisanya memukuli mereka yang butuh akan sentuhan hati dan 
solusi???

syukron.


________________________________
 Akses email lebih cepat. 
Yahoo! menyarankan Anda meng-upgrade browser ke Internet Explorer 8 baru yang 
dioptimalkan untuk Yahoo! Dapatkan di sini! (Gratis) 

________________________________
 Get your new Email address!  
Grab the Email name you've always wanted before someone else does! 
   


      

Kirim email ke