Dear,
Ini ada info dari temen yg aseli Bontang, semoga bermanfaat yah. Dan selamat 
halan-jalan ke sono.

Salam,
dewi



       Info ttg tempat wisata di Bontang ya Mbak??? Gua coba jawab sebisanya 
yah… (Soalnya gua meninggalkan Bontang 1995, dan sejak itu hanya ke Bontang 
sesekali kalo libur, terakhir kesana 2003). Jadi kalo agak kurang update, mohon 
dimaafkan J…

   Overview:
Kota Bontang tu adalah kota kecil yang bisa “terdengar” karena      memiliki 
industri pengolahan gas alam cair (PT. Badak NGL.) dan pupuk urea      & 
Ammonia terbesar (at least di Asia, kalo gak di dunia à PT. Pupuk Kaltim). 
Selain      itu masih ada beberapa industri hilir pengolahan gas/ammonia 
lainnya.


   Demography:
Penduduk asli Bontang adalah keturunan Kutai dan perantau Bugis yang      
tinggal di pesisir Bontang. Pemukiman Kuti ada di Guntung, pemukiman orang      
“Bontang” yang pertama terdapat di Bontang Kuala. Namun kini      Bontang 
didominasi oleh pendatang dari Sulawesi (utamanya Selatan) Jawa,      Sunda, 
Sumatra (Palembang,      Batak, etc..), Banjar (Kalimantan Selatan), pokoknya 
dari Sabang sampe Merauke      ada perwakilannya di Bontang.

   Wisata      alam:
Bontang masih di kelilingi banyak hutan, jadi kalo senang hiking      
sebenarnya enak juga. Waktu gua masih SMP dan SMA disana (gua SD sampe SMA      
di sekolah Yayasan Pupuk Kaltim), kami sering ada kegiatan menjelajah      
hutan (hiing and trailing). Tapi waktu itu ada ranger dari Taman Nasional      
Kutai (TNK) yang jadi guide. Jadi bisa Tanya mereka mengenai rute2 yang      
menarik. Alternatif lain ya ke Beras Basah. Ini adalah pulau pasir kecil      
yang bisa dicapai naik speed boat atau perahu Ketinting (perahu mesin tempel).  
    Paling 30-40 menit. Tempat ini dulu tempat kami kalo mau praktikum      
Biologi. Kami kesana buat sampling biota laut untuk koleksi Laboratorium      
Biologi kami di SMP YPK. Kalo kesini jagan lupa bawa sunglass dan sun      
block yang banyak, karena pulau ini hampir seluruhnya pasir dengan sedikit      
tumbuhan jenis pandan2an. Jadi silau banget dan gak ada tempat berteduh. Kalo   
   malam pulau ini hampir seluruhnya
 terendam air pasang. Btw, Bontang tidak      memiliki shoreline yang landai, 
jadi gak ada pantai.

   Wisata      konservasi:
kira2 1 jam dari Bontang menuju arah Sangatta, trus keluar      dari jalan 
tersebut menuju jalan kecil ke arah laut kira2 2 jam (karena dulunya      masih 
rute off road, gak tau sekarang), terdapat daerah konservasi satwa local,      
not just for endangered species (gua lupa namanya apa, tapi dibawah      
koordinasi TNK juga). Di sana      ada berbagai jenis primata, termasuk orang 
utan, berbagai burung, kupu-kupu,      juga ada Payau (nama local), sejenis 
rusa besar yang sering diburu karena dagingnya      “katanya” enak.  Daging 
Payau yang sudah dibuat dendeng      banyak dijual di tempat oleh2 makanan khas 
di Samarinda, so I’m not      sure if Payau is endangering species... Cara lain 
menuju tempat ini bisa      dengan menyewa Ketinting. Kalo ke tempat ini, 
enaknya menginap. Either camping      atau tinggal di rumah ranger-nya. Bawa 
makanan agak banyak, buat ngasih      keluarga si ranger. Waktu kami kesana 
tahun 1993/4, rangernya adalah
 pasangan muda yang baru aja punya bayi. Sebenarnya bapak ini cuma penjaga      
rumah konservasi itu (not even ranger) dan gak ada ahli biologi atau      
peneliti yang tinggal disana. Anyway, yang gua sebut ranger di tulisan ini      
ya si bapak itu J Dan bisa ditebak kalo dia gajinya kecil banget dan cuma dapat 
     jatah beras dan ikan asin yang terbatas setiap bulannya. Waktu itu      
kebetulan kami bawa makanan kebanyakan untuk ukuran camping semalam (maklum     
 si Mama takut kami kelaparan, he..he..), jadi kami tinggalin deh tu semua      
indomie, kornet, sarden, teh, gula, sup kaleng, telur, baguette, minyak goreng, 
     etc.. Anyway, semoga kondisi mereka di sana sekarang jauh lebih baik. Oh 
iya,      kalo tinggal di tempat tinggal ranger, dulu sih gak ada aturan 
harganya      berapa, tapi siapkan aja tip sewajarnya.


   Wisata      Agro:
di Bontang terdapat perkebunan salak di daerah Sidrap yang terkenal      
memproduksi salak kualitas unggul. Salak Sidrap ini beberapa kali terpilih      
sebagai tanaman buah unggul versi majalah Trubus. Jadi kalo ke Bontang,      
jangan sampe lupa mampir ke sini. Bisa lihat kebunnya, bisa makan      
buahnya.. and as far as I remember, harganya murah pisan.. Bontang juga      
surganya pisang. Banyak banget kebun pisang aneka rupa..


   Wisata      kuliner:
Kehadiran berbagai suku yang banyak banget di Bontang      menghasilkan variasi 
kuliner yang beragam. Kita bisa mendapatkan makanan      Jawa, Sunda, Padang, 
Bugis, Palembang (pempek,      tekwan, etc.), Banjar, Chinese, etc. Tapi kalo 
ke Bontang ya jangan sampae      gak nyobain sea food. Karena letaknya di 
pinggir laut, sea food termasuk      makanan sehari-hari orang Bontang. Di 
pasar2 tradisional, gak heran kalo      kita masih menemui ikan2 yang masih 
bergerak. Jadi criteria ikan segar di      Bontang juaauhhh lebih tinggi 
dibanding criteria ikan segar di Bandung (my second hometown).      Dulu Abah 
dan Mama gua cuma beli ikan yang masih bergerak atau yang      insangnya masih 
mengucurkan darah segar. Kalo udah kena es, sudah dianggap      kurang segar. 
Anyway, don’t miss many warung ikan bakar di sekitar      Bontang. Ada ikan 
bakar versi Surabaya di jalan Bhayangkara, trus ikan      bakar versi Bugis di 
Loktuan (ada 2 tempat yang enak banget,
 gampang kok      nyarinya, tanya orang local, atau liat aja yang kalo pas jam 
makan siang      rame banget, pasti gak salah lagi). Another hint, warung yang 
rame      keliatan paling banyak asapnya, karena mereka membakar ikan ini di 
depat      warungnya, jadi wanginya kesana kemari dah….. Oh iya, pilih ikan 
Putih      bakar, ikan Baronang bakar, atau cumi bakar, intinya yang bakar2.. 
ikan      segar paling enak dibakar.
  Untuk variasi non sea food, cobain Coto Makassar. Dulu ada yang enak di 
kantin rumah Sakit Pupuk Kaltim (gak tau masih ada apa kagak, dulu yang punya 
temennya si Mama), atau cobain (ini pasti masih ada) di daerah Brebas pantai 
atau di seberang lapangan Tanjung Laut.
  Atau kalo mau tempat makan yang suasananya enak.. yang tempatnya asik, ke 
Bontang Kuala aja, ini perkampungan pertama di Bontang, yang berada di atas 
laut. Jalan2 di perkampungan ini semuanya dari jembatan kayu Ulin.. Di paling 
ujung pemukiman ada restoran. Menunya ya sea food2 juga. Yang hobi makan pedas, 
bisa nyobain sambal khas orang “Bontang” di tempat ini. Btw, di Bontang Kuala, 
mereka buat terasi udang sendiri. Terasi ini juga beken banget, soalnya dulu 
gua punya temen yang ortunya nitip minta beliin terasi waktu gua balik ke 
Bontang.
  Untuk cemilan sore hari, cobain pisang goreng deh… pake pisang Kepok yang 
masak pohon.. enak pisan.. Atau kalo pas bulan Ramadhan, banyak keluar penjual 
kue2 tradisional dari berbagai daerah.. jangan dilewatkan….

   Annual      event:
klao gak salah belakangan dalam rangka memperingati ultah Kota      Bontang, 
setiap tahun ada traditional boat racing. Waktu tepatnya gua gak      tau, tapi 
tempatnya sih di Bontang Kuala.

  Kayaknya segitu dulu ya Mbak, semoga cukup membantu. Kalo temen2 di milist BP 
masih penasaran, nanti gua coba deh jawab pertanyaan mereka. Btw, gua seneng 
banget ada yang nanya2 tentang Bontang.. Jadi kangen sama Bontang J..

  Regards,

    Syadaruddin (Iday) Syachrani


Kirim email ke