From: Ir. Donny Hosea MBA. <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Sunday, January 23, 2000 22:05
Subject: [doctors-l] Re: Mengirimkan Dupilkat Tubuh Kitake Mancanegara Dalam
Beberapa Detik?


Ir. Donny Hosea MBA
------------------------------
     Di sini dibutuhkan scanner 3D yg akan menditeksi ukuran, lekukan dan
lain sebagainya dari objek yg akan kita copy. Kemudian diubah menjadi
besaran yang menjawab secara vector, horisontal dan vertical, atau dalam
bidang Engineering lebih populer dengan  nama G code.


Nasrullah Idris
-------------------
     Terima kasih banyak atas komentar panjangnya.
     Memang itu yang saya maksudkan. Jadi setiap posisi pada permukaan tubuh
kita ikut tercetak. Hanya mungkin, berdasarkan prediksi saya yang mengambil
tolok ukur perkembangan printer, pada awalnya hasil cetakannya belum serapih
aslinya. Mungkin saja hidung pada patung saya tampak penyok, tidak simetris,
pokoknya berantakan deh. Tetapi melalui semangat modifikasi dari waktu ke
waktu, itu bisa diperbaiki.
     Ngomong2 istilah printer untuk ini apa ya?

Ir. Donny Hosea MBA
-----------------------------
     G code ini standarad yg dapat anda buatkan object (copy) ke benda
lilin, kayu, sabun, besi, baja, alloy dlsb dg Numeric control (NC) machine
sesuai dg perpbandingan ukuran sesuai aslinya. Scannernya sendiri ada yg
contact mode, dan non contact mode, atau laser scanner 3D yg dalam hal ini
tentu saja akan memberatkan ongkos.

Nasrullah Idris
-------------------
     Saya belum tahu masalah ini. Tetapi untuk kode rasanya akan sangat
menentukan kualitas/efektivitas/efisiensi hasil cetakan produk dimensi.
Karakteristik kimiawi dari bahan semacam lilin harus betul2 mampu
berakomodasi dengan program komputer.
     Memang upaya mengakomodasikan keduanya sangat sulit. Sifat- sifat pada
material memerlukan pengkajian tuntas. Maklumlah, setiap jenis mempunyai
situasi/kondisi khas.
     Para ahli molekuler jelas sangat berperan dalam hal ini. Mereka
diharapkan bisa melakukan rekayasa sedemikian rupa sehingga material
mempunyai karakteristik partikel ideal.


Ir. Donny Hosea MBA
-----------------------------
     Pertanyaannya, objek sebagai diri anda yg akan dikirimkan ke mitra di
Mancanegara dalam bentuk apa?


Nasrullah Idris
-------------------
     Ya patung ! Tetapi terbentuknya bukan di Indonesia. Melainkan di
mancanegara melalui file yang dikirimkan melalui internet, serta dibuka oleh
penerima untuk kemudian dicetakkan, sampai akhirnya terbentuklah patung
"Nasrullah Idris.

Ir. Donny Hosea MBA
-----------------------------
     Apakah hanya sekedar objek 3D yg bisa dinikmati secara visual, ataukah
merupakan hardCopy 3D?

Nasrullah Idris
------------------
     Betul-betul patung. Bukan objek patung, sebagaimana yang tampak di
televisi. Pokoknya betul2 duplikat saya. Sehingga kalau saya didekatkan
dengannya akan tampak seperti dua orang kembar. Hanya bedanya yang satu
bernyawa dan yang lainnya tidak.

Ir. Donny Hosea MBA
-----------------------------
     Nah kalau tulisan ini hanya sekedar pengetahuan, maka tidak menjadi
soal, tetapi kalau ingin di jadikan suatu objek penelitian atau
pengembangan, maka biarlah mereka yg meneliti dulu, dan akirnya apabila
sudah cukup murah, baru kita gunakan.


Nasrullah Idris
-------------------
     Memang untuk sampai menjadi konsumsi dalam negeri rasanya susah.
     Apa yang sedang diteliri sekarang masih dalam tahap sederhana. Belum
lagi kompleksitas masalah warna, solusi, cahaya, pokoknya banyak, di mana
semuanya diasumsikan mempunyai interaksi secara kompetitif, yang untuk
masing-masing harus dipandang dari sefi kelebihan, hambatan, peluang, dan
kekurangannya.
     Masalah sensor pun sangat penting. Ia harus mampu melakukan scaning
terhadap setiap lekukan/ruas objek dengan sensitivitas yang tinggi. Kemudian
menskala downnya menjadi ukuran yang tidak harus sesuai dengan aslinya.
Akhirnya pada upaya mengkodekan untuk sampai pada terciptanya cetakan.

Ir. Donny Hosea MBA
------------------------------
     OKKay, silahkan melontarkan ide ataupun tulisan yg menggambarkan
kejadian yg masuk akal, dan akan saya tanggapi agar kita bisa berbagi ilmu
dan kita tidak ketinggalan dg dunia luar.


Nasrullah Idris
-------------------
     Ya memang betul. Soalnya apa yang kita banggakan dengan teknologi di
Indonesia merupakan produk ketinggalan zaman ditinjau dari puncak prestasi
intelektual secara global, termasuk bidang kedokteran.
     Karena itu, janganlah kita seperti katak dalam tempurung. Begitu asyik
dengan teksbook di lemari pustakanya di rumah sambil mengkrenyitkan dahi dan
memegang kepala, sementara dalam waktu bersamaan telah muncul fenomena yang
lebih dalam beberapa hal untuk masalah yang sedang dipelajari itu.
     Masa kini bukan lagi re engginering, re kalkulasi, dan re analisis,
tetapi sudah merupakan kecepatan engineering, kecapatan analisis, dan
kecepatan kalkulasi.
     Otak dua orang profesor kedokteran boleh saja sama, alumnus sama,
pintar sama, substansi pengetahuan sama. Tetapi bagaimana kalau jenis
pentiumnya berbeda : yang satu PENTIUM I dan yang lain PENTIUM III? Jelas
out pun kerjanya pun akan lain.


Salam,

Nasrullah Idris














Kirim email ke