Teman-teman Indoz-net semua,


Kalau ada diantara anda yang telah mengetahui 'Jumlah SAPI'
di Jl. Lautze, maka tolong di delete    saja imil ini.   Sedangkan 
yang belum mengetahui 'Jumlah SAPI'   di sana,   maka tolong
dibaca berita 'TIDAK OMONG KOSONG' ini (Yusuf L. Henuk).

Date sent:      Wed, 16 Feb 2000 20:42:57 +1100 (EST)
Send reply to:  [EMAIL PROTECTED]
From:           Yusuf-Wibisono <[EMAIL PROTECTED]>
To:              Multiple recipients of list <[EMAIL PROTECTED]>
Subject:       Re: Gembala Sapi Lebih Pintar!

Yh:
> >   Pada kenyataannya, yang paling hebat  lagi  dan   bahkan  yang
> >   paling pintar dari semuanya  adalah  si   gembala    sapi, karena 
> >   selalu  menghitung   jumlah   sapi   dengan   menghitung   jumlah 
> >   "EKOR" sambil menyanyikan lagu kebangsaannya:  "AKU INI SI
> >   GEMBALA SAPI" (YLH).
> 
> Yw: Mungkin ada yg lebih cerdik lagi (yg biasa mbisiki):
>     Cukup dia bilang: Sapi-sapi sedang mengadakan pertemuan
>     di Jalan Lautze, dan tidak lama kemudian dia bisa dapat
>     berapa jumlah sapi yg ada... ;-)
Yh:

From: [EMAIL PROTECTED]
Date: Fri Feb 04 2000 - 15:10:20 MST 

  PERTEMUAN DI RESTORAN JL LAUTZE BUKAN HANYA SEKALI 

  JAKARTA, (TNI Watch!, 4/2/2000).  Rapat  para   jendral pimpinan 
Jendral   TNI  Wiranto  di sebuah  restoran di Jl Lautze, Pasar Baru, 
Jakarta Pusat bukan hanya terjadi sekali. Menurut informasi intelijen 
yang  diterima   Gus Dur, para   jendral   klik   Wiranto berkumpul di 
sebuah rumah di Jl Lautze   membicarakan   kemungkinan    aksi ke-
rusuhan. Namun, sumber penting yang dihubungi TNI Watch!, meng-
atakan rangkaian pertemuan yang dimaksud  Gus   Dur itu  terjadi di 
sebuah restoran, bukan di sebuah rumah tinggal. 

Pertemuan-pertemuan serupa juga terjadi di rumah Wiranto. Pertemu-
an pertama bahkan dihadiri Kapuspen TNI, Marsda TNI Graito Husodo. 
Namun, pertemuan-pertemuan berikutnya tak diikutinya. 

Jendral Wiranto memimpin pertemuan-pertemuan para jendral itu, untuk
melakukan  sesuatu,   agar  ia,  dan  sejumlah  jendral lainnya, terhindar 
dari pengadilan karena  tuduhan  dalang   pembantaian   di Timor Timur. 
Sebuah sumber  intelijen   mengatakan, rangkaian pertemuan di sebuah 
restoran di Jl Lautze itu  adalah pertemuan para "jendral Islam", sebutan 
untuk sejumlah jendral yang dekat dengan kelompok Islam fundamentalis, 
seperti Front  Pembela   Islam   dan   Komite Indonesia untuk Solidaritas 
Dunia Islam. 

Pertemuan-pertemuan itu dihadiri para jendral seperti Jendral TNI Fach-
rul   Rozi  (Wakil Panglima TNI), Letjen TNI Djadja Suparman (Panglima 
Kostrad), Mayjen TNI Adam Damiri, Brigjen Tono Suratman, Mayjen TNI 
Zacky  Anwar   Makarim, dan Mayjen TNI Sjafrie Sjamsoeddin, Staf Ahli 
Menko Polkam. Selain mereka, rangkaian pertemuan ini juga dihadiri dr 
Hariman Siregar,  aktifis   mahasiswa  Malari yang belakangan jadi pen-
dukung Habibie. Tak diketahui apa peran Hariman.  Namun, belakangan 
ini Hariman tengah mengerjakan proyek rahasia yang mengikutsertakan 
para aktifis Negara Islam  Indonesia   (NII)   dan   eks-Komando   Jihad. 
Sumber TNI Watch! Mengatakan  rangkaian pertemuan itu belum  mem-
bicarakan soal kudeta, namun baru membicarakan upaya provokasi  ke-
rusuhan di mana-mana. 

Sementara itu, Menhankam Prof Dr  Juwono Sudarsono mengatakan, ia 
telah   menyampaikan   perintah   Presiden agar Menko Polkam Wiranto 
mengundurkan  diri,   namun   Wiranto   menolak.  Wiranto mengatakan 
kepada  Juwono,  baru akan mundur jika kasus ini sudah disidik oleh Ke-
jaksaan Agung. Sumber lain mengatakan,   Wiranto   sama sekali tak me-
miliki keberanian dan kekuatan tentara untuk melakukan kudeta. *** 
________________ 

Kirim email ke