Rilis lokalan : Represi elemen fasis-militeristik resmi kampus terhadap aksi tolak pemilu mahasiswa.
Berkaitan dengan diadakannya pertunjukan seremonial demokrasi semu / perwakilan / elitis; pemilu kampus di Universitas Negeri Semarang 13 Desember 2005 lalu, sejumlah mahasiswa yang melakukan aksi tolak pemilu sebab dinilai bukan pencerminan dari demokrasi yang sesungguhnya dan sangat kental bermuatan politik kekuasaan untuk kepentingan kelompok, telah mengalami represi oleh satuan tentara kampus / RESIMEN MAHASISWA setempat. Kronologi. Setelah siang 13 Desember 2005 diadakan pemungutan suara yang cenderung dipaksakan bagi semua mahasiswa (bukan lagi hak memilih tak memilih), pada malamnya diadakan penghitungan suara. Sejumlah mahasiswa yang sepakat untuk menolak pemilu itu dan berusaha menyuarakan aspirasi umum mahasiswa melakukan aksi di tempat penghitungan suara (ruang KPU UNNES). Aksi dimulai pukul 21.30 oleh 9 mahasiswa. Sebenarnya aksi ini akan bisa membesar namun perhatian mahasiswa-mahasiswa lain tersedot pada acara musik-dugem di areal lain dari kampus UNNES. Para aktifis berusaha masuk ke ruang KPU namun dilarang dengan alasan yang logis (dalam kacamata reaksioner) sebab mahasiswa lain (tentu yang pro pemilu) boleh masuk mengikuti jalannya penghitungan suara. Para aktifis kemudian melakukan orasi di luar ruang KPU kampus namun RESIMEN MAHASISWA berusaha membubarkan dan terjadi debat hingga aksi dorong-mendorong antara aktifis tolak pemilu dengan RESIMEN MAHASISWA. Salah satu anggota RESIMEN MAHASISWA mendorong salah satu aktifis hingga terjatuh dan masih juga menginjak kakinya dengan sepatu khas militeris : lars, hingga aktifis tersebut cedera. Aktifis tersebut tak terima dan melawan, namun ia diamankan oleh oknum yang sangat patut diduga adalah intel kepolisian (mengenai keberadaan intel di kampus adalah permintaan birokrat kampus yang pecundang dengan menunggangi alasan pengamanan sebab sekitar 2 tahun lalu terjadi kekisruhan berkaitan dengan pemilu kampus) kemudian didamaikan dan para aktifis tetap melanjutkan orasi lantas bubar. Setelah mendiskusikan kejadian tersebut, para aktifis sepakat untuk melaporkan tindakan represi dari RESIMEN MAHASISWA UNNES ke poltabes Semarang. Selain perkara pemilu kampus yang digugat kredibilitas dan kevalidan demokrasinya, sebenarnya perkara elemen fasis-militeristik kampus : MENWA juga digugat. Dan hal ini jelas menjadi aspirasi umum mahasiswa, bahkan dimana saja. Namun MENWA telah mengantisipasi (dengan cara khas fasis-militeristik : intimidasi) dengan segera mendatangi para mahasiswa di kampus Fakultas Ilmu Sosial UNESS setelah kejadian 13 Desember dan `menghimbau' para mahasiswa agar `duduk manis' tak terpancing issu aktual seputar kontradiksi antara MAHASISWA VERSUS RESIMEN MAHASISWA yang sesungguhnya adalah fakta. Bersama rilis ini, KOMITE STUDENT BEBAS UNNES menyerukan solidaritas otonom aksi langsung mahasiswa kontra elemen fasis- militeris anjing penjaga kemapanan rejim kampus BUBAR !!! ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/IotolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> JAKER(Jaringan Kerja Kebudayaan Rakyat) *************************************** sekretariat: JL.Tebet Timur Dalam IID No.10 Jakarta Selatan 12820 Indonesia telp/fax: +62218292842 email:<[EMAIL PROTECTED]> People's Cultural Network "Semua orang adalah seniman,setiap tempat adalah panggung!" Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/jaker/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/