MEMBAWA KEMBALI KE DALAM PERSEKUTUAN (PEMULIHAN) oleh:Pdt. Sandi Nugroho, S.Th., M.A. Nats: Matius 18:11-20 PENDAHULUAN Penjelasan singkat hubungan antara ide hermeneutika sebelum dan sesudah ayat 12-20. Pasal 18 merupakan ending dari pemberitaan panjang Yesus, sang Mesias tentang kerajaan sorga. Pada ending tersebut sarat dengan pesan pemulihan yang mencakup: pertobatan (ay. 1-11), penerimaan (ay. 12-20) dan pengampunan (ay. 21-35). Ini sekaligus menegaskan bahwa kerajaan Sorga adalah membawa damai melampaui agenda pax romanus, karena damai yang sejati, Yesus sang Mesias adalah damai yang diawali dengan pertobatan. Damai merupakan sebuah konsep pemulihan relasi yang diajarkan dan dijamin langsung oleh SANG RAJA. PROSES PEMULIHAN a. Pemulihan orang berdosa diinisiasi oleh “sang korban” Istilah “saudara” (adephos) di sini menegaskan bahwa yang berdosa adalah orang yang berada dalam keluarga Allah. Mengerti keselamatan dan hidup dalam komunitas. Ada kasus di mana peneguran oleh orang lain yang berotoritas. Jangan sampai iblis yang berinisiatif untuk mendakwa dan menuduh. b. Pemulihan didasarkan pada pengakuan dosa. Berikut 3 tahapan yang dipaparkan dalam pendekatan orang berdosa, yaitu dengan 4 mata, lalu dengan membawa saksi (2 atau 3), kemudian diperhadapkan kepada Jemaat. Ketiga tahap itu bertujuan agar sang pelaku sadar akan dosanya. Kata "tegurlah" (elegkho) secara harafiah berarti menyatakan kesalahan yang nyata. Bukan untuk menghakimi dan mempermalukan tapi dengan tujuan kasih yang memulihkan. Karena tanpa kesadaran, pertobatan dan pengakuan dosa maka pemulihan tidak akan terjadi. c. Pemulihan perlu adanya penerimaan kembali oleh komunitas Penerimaan kembali bukan sekedar informal tapi formal, maksudnya ada momen “seremonial” yang menegaskan bahwa orang ini sudah bertobat, pulih dan diterima kembali. d. Pemulihan tidak terjadi bila dalam proses panjang seseorang tidak mengaku dosanya dan bertobat. e. Pemulihan adalah tempat di mana Dia hadir memberi kuasa dan kasih yang membahagiakan. Mendorong Jemaat hidup dalam pemulihan: untuk bertobat (sang pelaku) dan untuk berani menegur dengan kasih (sang korban). Gereja Tuhan yang bertumbuh adalah gereja yang menegur, menerima kembali, mengampuni ada kuasa yang Allah nyatakan di tengah-tengah Nya. Sumber: Ringkasan khotbah di GKI Pregolan Bunder, Surabaya tanggal 21 Oktober 2012 http://www.gki-pregolan.org/front/index.php/ringkasan-kotbah/489-minggu-21-oktober-2012 "Kerendahan hati yang rohani merupakan suatu kesadaran yang dimiliki seorang Kristen tentang betapa miskin dan menjijikkannya dirinya, yang memimpinnya untuk merendahkan dirinya dan meninggikan Allah semata." (Rev. Jonathan Edwards, A.M., Pengalaman Rohani Sejati, hlm. 100)