assalamu'alaikum... salam sejahtera !

ustadz, tolong jelaskan ! bagaimana jihad yang dimaksud didalam islam
? adakah pemboman di bali dan hotel di jakarta itu termasuk jihad?
bagaimana pula dengan jihad bunuh diri seperti yang dilakukan orang
palestina ? dan apakah memberantas kemaksiatan itu dengan cara
mengebom atau menghancurkan tempat2 yang dianggap banyak kemaksiatan ?

sebelumnya makasih atas jawaban ustadz !!! semoga Allah membalasnya
dengan sebaik2 balasan!!!



Jawaban:

Assalamu `alaikum Wr. Wb.
Al-Hamdulillahi Rabbil `Alamin, Washshalatu Wassalamu `Alaa Sayyidil
Mursalin, Wa `Alaa `Aalihi Waashabihi Ajma`in, Wa Ba`d

Islam agama perdamaian.
Islam selalu mengajak orang kepada perdamaian dan kerukunan. Islam
tidak pernah mengizinkan seseorang untuk memerangi siapa pun yang
tidak bersalah. Bahkan dalam konsep Islam, eksistensi sebuah agama
diakui meski bukan untuk dibenarkan. Sehingga ide-ide untuk mengatakan
bahwa semua agama adalah benar agar tidak terjadi bentrok sesama
pemeluk agama, bukanlah ide yang bisa diterima dalam pandangan Islam.
Karena konsep dasar Islam adalah mengakui eksistensi agama apapun
serta menghormati para pemeluknya. Dan juga memberikan kebebasan untuk
menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya. Tetapi tanpa harus
mengobral aqidah dengan mengatakan bahwa semua agama itu sama atau
semua agama itu benar.

Sejarah telah membuktikan kepada kita bahwa Islam adalah satu-satunya
agama yang mampu menghimpun semua pemeluk agama dalam sebuah
masyarakat yang rukun, toleran dan hidup berdampingan dengan damai.
Semua itu selama para pemeluk agama itu tidak melancarkan serangan dan
permusuhan dengan umat Islam.

Dakwah dan damai sebelum jihad pisik
Namun dalam kondisi dimana umat Islam diperangi, maka Islam pun
mengenal peperangan melawan kebatilan dengan melakukan kontak senjata.
Dengan catatan bahwa peperangan dalam Islam adalah satu-satunya jenis
peperangan yang paling beradab yang ada di muka bumi. Kalau pun harus
terjadi kontak senjata melawan orang kafir, maka harus jelas dulu
perjanjian dan syarat-syarat yang diajukan.

Selain itu jauh sebelum perang diizinkan, harus ada dakwah kepada
mereka terlebih dahulu, baik dengan lisan mapun tulisan. Sehingga
tidak terjadi perang sebelum mereka tahu persis apa itu Islam dan tahu
bahwa agam mereka itu salah. Kalau pun mereka mengangkat senjata,
mereka lakukan bukan karena tidak tahu apa itu Islam, tapi karena
gengsi dan takabbur saja, sementara dalam hati mereka tidak bisa
menolak kebenaran Islam.

Latar Belakang Perang Antar Agama
Dalam periode dakwah opensif di paruh kedua masa dakwah di Madinah,
Rasulullah SAW selalu mengirim utusan untuk berdialog memperkenalkan
kepada para raja dan masyarakat dunia tentang Islam. Kepada mereka
dijelaskan bahwa Islam adalah agama yang merupakan estafet dakwah para
nabi dan agama sebelumnya. Dakwah Islam mengakui eksistensi
agama-agama terdahulu dan menghormati para rasul yang datang
sebelumnya serta membenarkan apa yang mereka bawa.

" Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Qur'an dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab dan batu ujian
terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka
menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.
Untuk tiap-tiap umat diantara kamu , Kami berikan aturan dan jalan
yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya
satu umat , tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya
kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada
Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa
yang telah kamu perselisihkan itu,"(QS. Al-Maidah : 48)

Islam hanya mengajak dan menyampaikan amanah
Bahkan sebenarnya dakwah Rasulullah SAW itu sendiri sudah
diinformasikan kepada para pemeluk agama sebelumnya dalam kitab-kitab
suci mereka. Nabi Isa as sendiri secara tegas sudah berpesan bahwa
akan ada nabisetelahnya dengan ciri-ciri yang disebutkannya dsecara
jelas. Sehingga bila suatu hari Nabi tersebut datang, beliau sudah
pernah memberi informasi tentangnya agar tidak ada alasan bagi mereka
untuk tidak menerimanya.

" Dan ketika 'Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya
aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu
Taurat, dan memberi khabar gembira dengan seorang Rasul yang akan
datang sesudahku, yang namanya Ahmad ." Maka tatkala rasul itu datang
kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata:
"Ini adalah sihir yang nyata.""(QS. Ash-shaff : 6)

Bahkan Allah sendiri menegaskan bahwa para pemuka agama sebelum
Rasulullah SAW itu pun sudah akrab dengan berita kedatangan nabi
terakhir yaitu Muhammad. Ciri-ciri beliau banyak sekali disebutkan di
dalam Taurat dan Injil. Sehingga Al-Quran menggambarkan bahwa mereka
mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak mereka sendiri.

" Orang-orang yang telah Kami beri Al Kitab mengenal Muhammad seperti
mereka mengenal anak-anaknya sendiri . Dan sesungguhnya sebahagian
diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka
mengetahui."(QS. Al-Baqarah : 146)

" Orang-orang yang telah Kami berikan kitab kepadanya, mereka
mengenalnya (Muhammad) seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri.
Orang-orang yang merugikan dirinya, mereka itu tidak beriman ."(QS.
Al-An`am : 20)

Karena itu ketika Muhammad Rasulullah SAW pada tahun 610 M benar-benar
datang dan telah diangkat menjadi nabi terakhir dengan misi
menyampaikan dakwah dari Allah sebagai nabi penerus misi para nabi
sebelumnya, tidak ada alasan lagi bagi para pemeluk agama lain itu
untuk mengatakan 'tidak'. Semua info tentang Nabi terakhir dan agama
terakhir itu tidak bisa dipungkiri lagi.

Perang itu dimulai oleh non muslim
Tapi alih-alih beriman dan menerima agama yang dibawanya, justru
mereka melakukan konspirasi untuk membunuhnya. Sebenarnya ini bukan
pertama kali para pemeluk agama lama itu berusaha membunuh seorang
nabi, bahkan nabi-nabi mereka pun dahulu ingin mereka bunuh.

" Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kepada Al Qur'an
yang diturunkan Allah," mereka berkata: "Kami hanya beriman kepada apa
yang diturunkan kepada kami". Dan mereka kafir kepada Al Qur'an yang
diturunkan sesudahnya, sedang Al Qur'an itu adalah yang hak; yang
membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah: "Mengapa kamu dahulu
membunuh nabi-nabi Allah jika benar kamu orang-orang yang
beriman?""(QS. Al-Baqarah : 91)

Dengan latar belakang sejarah seperti ini, maka bila mereka memerangi
Islam bukanlah sesuatu yang aneh lagi. Sejak dari mereka masih tinggal
di Madinah dan melakukan pengkhiatan-pengkhianatan dan siatan akal
busuk sehingga mereka diusir dari kota suci itu, lalu ancaman serbuan
dari pihak Romawi kepada wilayah-wilayah Islam, maka wajarlah bila
Islam mengangkat senjata mempertahankan diri dan menjaga kehormatan.
Justru mengangkat senjata dalam kondisi diancam dan diperangi
merupakan perintah fardhu dalam Islam. Allah SWT berfirman :

" Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu,
janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang melampaui batas."(QS. Al-Baqarah : 190)

Syarat Perang
Namun sekali lagi perang dalam Islam harus jelas syarat dan
kondisinya. Tidak asal bertemu dengan orang kafir lantas main bunuh
dan main bom. Hanay mereka yang kafir dan memerangi agama Islam saja
yang boleh diperangi. Allah berfirman :

" Jika mereka merusak sumpah nya sesudah mereka berjanji, dan mereka
mencerca agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir
itu, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang janjinya, agar
supaya mereka berhenti."(QS.At-Taubah : 12 )

Sedangkan orang kafir yang tidak memerangi Islam, tidak boleh dibunuh
atau diperangi. Bahkan bila mereka berada dalam jaminan negara Islam,
mereka harus dilindungi dan dijamin nyawa, harta benda dan keamanannya
oleh pemerintah Islam. Orangkafir yang hidup di negeri kita harus
mendapatkan perlindungan dari umat Islam.

" ... Maka jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka di mana
saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara
mereka menjadi pelindung, dan jangan menjadi penolong, kecuali
orang-orang yang meminta perlindungan kepada sesuatu kaum, yang antara
kamu dan kaum itu telah ada perjanjian atau orang-orang yang datang
kepada kamu sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu
dan memerangi kaumnya ..."(QS. An-Nisa : 89-90)

Perang hanya dibolehkan di wilayah konflik
Sedangkan mereka yang jelas-jelas memusuhi dan berada di wilayah
konflik (medan perang) dan memang sedang berlangsung peperangan antara
umat Islam dengan mereka, maka hanya di wilayah itu sajalah boleh
terjadi pertumpahan darah. Darah dan harta mereka menjadi halal bagi
kaum muslimin di sana. Bagi umat Islam yang negerinya menjadi wilayah
konflik dan medan perang terbuka, wajib bagi mereka merebut kembali
tanah mereka dari tangan penjajah. Jihad dengan kontak senjata menjadi
fardhu `ain bagi mereka. Sedangkan buat umat Islam yang tinggal di
laur wilayah konflik, bila mereka memiliki kemapuan, bolehlah mereka
datang ke wilayah konflik itu dan membantu saudara-saudara muslim
mereka disana.

Tapi tidak untuk melakukan pembunuhan di luar wilayah konflik, apalagi
dengan pembunuhan membabi buta di tempat lainnya yang bukan merupakan
wilayah konflik. Karena tidak semua orang kafir dapat digolongkan
sebagai musuh yang halal darahnya.

Palestina adalah wilayah konflik
Buat kondisi kita saat ini, wilayah palestina yang direbut oleh Israil
jelas merupakan tanah jihad. Dan pasukan israel beserta penduduk sipil
mereka jelas merupakan musuh yang halal darahnya. Kapan pun dan
bagaimana pun caranya, halal bagi umat Islam Palestina untuk membunuh
mereka. Sebagaimana mereka merasa halal untuk membunuh bangsa
Palestina kapan pun dan dengan cara apapun, termasuk dengan
menginjak-injak resolusi PBB. Masuknya Israel dan mencaplok sebuah
negeri yang berdaulat saja sudah merupakan aksi terorisme terbesar
dalam sejarah. Lepas dari pertimbangan bahwa mereka punya masa lalu di
negeri itu, tapi kedaulatan sebuah pemerintahan yang resmi dan syah
tidak bisa dilanggar begitu saja.

Bangsa yahudi sejak ribuan tahun yang lalu telah meninggalkan tanah
moyang mereka dan bertebaran di muka bumi menjadi duri dalam daging
umat manusia. Tanah itu ditempati oleh penguasa Islam sejak abad
pertama Islam tumbuh dan tidak pernah lepas kecuali beberapa tahun
ketika pasukan salib membuat makar. Lalu tiba-tiba di abad 20 yahudi
itu datang bawa senjata dan membunuh siapa saja yang mereka dapati di
tanah itu lalu menancapkan negara Israil. Tidak ada satu pun negara di
dunia ini yang tidak mengutuk ulah yahudi itu kecuali boneka mereka
(UK dan USA). Bahkan PBB pun mengecam tindakan itu dan menyebutnya
sebagai penjajahan.

Bom Syahid
Adapun bom syahid yang dilancarkan oleh bangsa Palestina, maka sama
saja dengan bambu runcing yang dibawa pemuda Indonesia melawan agresi
tentara Belanda. Sama dengan rencong yang diacungkan Tengku Umar
kepada tentara Belanda di Aceh. Sama dengan keris yang diacungkan
Diponegoro di tanah Jawa. Sama dengan pasukan Fatahillaah yang
menyongsong tentara potugis di pelabuhan Sunda Kelapa. Karena ketika
seorang muslim masuk ke gelanggang perang, tujuan satu-satunya yang
ingin dicapainya hanya mati syahid dengan cara apapun. Tindakan ini
dibenarkan bila dilakukan di dalam wilayah konflik, bahkan didukung
oleh semua ulama muslim.

Sebaliknya, bila bom itu dipasang di sebuah negeri yang damai dengan
alasan jihah dan sebagainyam, ketahuilah bahwa Islam tidak pernah
membenarkan hal itu. Dan tidak ada umat yang bodoh melakukan hal itu.
Kalau pun bom itu terjadi, maka yang paling mungkin melakukannnya
adalah agen mossad yang banyak berkeliaran di negeri Islam. Dengan
dana dan dukungan pemerintah AS, mereka dengan mudah mencari operator
dari bangsa muslim untuk melakukan aksi bom itu. Dan dengan
tekanan-tekana tertentu, mereka mampu menggiring opini para pejabat
kemananan untuk mengarahkan tuduhan kepada umat Islam. Sebutlah nama
JI yang kini selalu disebut-sebut. Padahal nama JI sendiri tidak
pernah ada sebelumnya, lalu direkayasa dan dibuat-buat dan dicarikan
orang-orang yang sekiranya bisa dijadikan kambing hitam.

Teknik seperti ini sebenarnya sudah kuno dan di era Soeharto pernah
dilakukan melalui istilah komando jihad. Adalah Ali Murtopo yang saat
itu mendirikan DI dan mengumpulkan para pemuda. Tujuannya untuk
memojokkan Islam dan agar Islam identik dengan kekerasan dan gambaran
yang absurd. Selain itu agar Islam itu identik dengan pemberontak
sehingga ada legitimasi untuk menumpas semua umat Islam.

Hari ini teknik kuno itu dilakukan lagi, sayangnya para penguasa dan
penegak keamanan dengan mudahnya terkecoh dengan skenario yahudi itu.
Sehingga yang dilakukan tidak lain hanya menangkapi operator di
lapangan yang sudah diprogram untuk bernyanyi dan mengaku-ngaku sebgai
JI. Padahal yang ditangkap cuma montir bajai yang tidak tahu apa-apa.

Ini sebuah pentas lawak yang tidak lucu.




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child. Support St. Jude Children's Research Hospital.
http://us.click.yahoo.com/kHgT2A/lbOLAA/a8ILAA/wDNolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh 
manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya 
adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. 
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu 
wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang 
tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas 
yang engkau mampu. 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke