Jazakallah Kang Ramdan atas Kiriman-nya....
 
Semoga semua ini menjadikan kita semua bertambah Ilmu ....
 
Bagi kita semua baik yg TIDAK percaya bahwa Ungkapan itu adalah Hadist ( spt saya ) & yg PERCAYA bahwa itu adalah Hadist dng di sertai  dasar atau referensi spt ini, maka akhirnya kan jadi enak....
 
Yg PERCAYA ungkapan itu adalah Hadist yha Monggo ( ada dasarnya ) yg TIDAK percaya bahwa ungkapan itu adalah Hadist Yha Monggo ( Juga ada dasar-nya )..
 
So' No Problem...
 
Tapi jika ada yg berpendapat bahwa ALLAH itu PENJAHAT & Nabi Muhammad saw TIDAK PERLU Lagi kita ikuti Plus AL-QUR'AN itu sudah TIDAK RELEVAN Lagi dng zaman & HARUS di REVISI, Naah Pendapat macam gini yg Harus KITA LAWAN BERSAMA...
 
Mari kita rapatkan barisan, biarlah perbedaan yg hanya bersifat Furuk tetap menjadi perbedaan di anatra kita JANGAN kita PAksakan Perbedaan yg macam gini menjadikan kita bercerai berai tapi mari kita jadikan Perbedaan yg hanya bersifat Furuk ( Percabangan ) spt ini justru menjadikan kita makin dewasa, makin arif & makin mempererat ukuwah kita, AMin...
 
Salam JIHAD
AL-Pacitan
 
-----Original Message-----
From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]On Behalf Of Ramdan


 
Teman-teman ahlul majelis milis KI sekalian,
penjelasan tentang masalah kalimat Hubbul wathon minal iimaan ini, setelah saya cari-cari, saya temukan pada catatan pengajian umum dari Guru kami.
silahkan teman2 mengambil kesimpulan, semoga saja menjadi manfaat dan barokah untuk kita semua.
 
 
Hubbul Wathon adalah satu ajaran dari Rasululloh, Solullohi Alaihi Wasallama.

Sebagaimana yang kita pahami bahwa Rosululloh adalah ibaratnya matahari yang menerangi manusia, dan diantara contoh penerangan Rosululloh, beliau pernah bersabda:
Qoola rosuululloohi sholla-lloohu 'alaihi wasallama:  Al iimaanu bidl'un wasab'uuna syu'batan (Al Hadits).
Artinya:  "Bersabda rosullullohi s.a.w.:  Iman itu mempunyai 79 cabang".
 
Sedangkan satu cabang dari 79 cabang itu menurut Rosullulloh adalah Hubul WahonCinta Tanah Air.
 
Qoola rosuululloh shollalloohu 'alaihi wasallama:  Hubbul wathon minal iimaan.
Artinya:  "Bersabda Rosululloh s.a.w.:  Cinta Tanah Air itu satu bagian dari Iman".
 
Hadits ini banyak diterangkan dalam kitab-kitab Hadits, diantaranya yang menerangkan Hadits di atas ialah kitab hadits Dalilul Falihin (Syarahnya kitab Riyadlush Shoolihin).
 
Iman mempunyai 79 cabang, dan satu cabang dari 79 cabang iman itu ialah Hubbul WathonCinta Tanah Air.  Sedangkan iman adalah pokok pangkal agama.  Jadi Hubbul Wathon atau Cinta Tanah Air itu adalah wajib, bukan sunat hukumnya.
 
Maksud Cinta Tanah Air
 
Bagaimanakah maksud cinta tanah air itu:
 
Dalam kitab Dalilul Falihin jilid I halaman: 26, diterangkan demikian:
Fayanbaghii likaamilil iimaani an-ya'muro wathonahu bil'amalish shoolihi.
Artinya:  "maka seyogyanya bagi orang yang imannya sempurna, harus membuat kemakmuran terhadap Tanah Airnya dengan amal-amal sholeh".
 
Jadi yang dimaksud dengan cinta tanah air itu adalah memakmurkan tanah airnya.
 
Dimakmurkan dengan apa?
Dimakmurkan dengan amal-amal sholeh atau amal yang baik.  Dan tanah air manusia itu ada dua macam, yakni:
1)       Tanah Air yang kekal
2)       Tanah Air yang fana'
 
Tanah air yang kekal adalah tanah air akhirat, dan kita semuanya ini akan kembali ke sana, sedangkan tanah air yang fana' adalah tanah air dunia.  Dan bila mengaku sungguh-sungguh cinta tanah air maka keduanya harus dimakmurkan, baik tanah air dunia, maupun tanah air akherat.
 
Cinta Sejati dan Cinta Palsu
 
Orang yang mengaku cinta tanah air itu ada dua macam yaitu:
Ada yang cintanya palsu.
Ada yang cintanya sejati.
 
Bagi yang cinta tanah airnya sejati, meskipun seandainya berada di luar negeri beberapa tahun, tetap saja tidak lupa terhadap tanah airnya.  Dan bila pulang ketanah airnya, tidak akan membawa sesuatu yang merusak atau merugikan atau mencemarkan nama baik tanah airnya.
 
Dan bila berada di dalam negeri, pastilah akan selalu berusaha berbuat baik untuk tanah airnya, berusaha agar tanah air ini bisa makmur, tenteram dan maju.
 
Apabila mendengar ada ancaman, baikpun ancaman dari dalam mengeri maupun ancaman dari luar negeri yang mau merusak tanah airnya, pastilah dia akan terpanggil, bangkit untuk membela.
 
Walhasil orang yang cinta tanah airnya itu cinta yang sejati, pastilah orang tersebut akan berkorban untuk tanah airnya.  Jadi didikan Rosululloah S.A.W.:  "Hubbul Wathon Minal Iimaan", itu untuk semua bangsa, dididik oleh Rosululloh supaya mencintai Tanah Airnya.
 
Dan bagi yang cinta tanah airnya palsu atau hanya di lesan saja, biasanya tidak peduli terhadap tanah airnya, bahkan ia akan menjadi tikus-tikus yang suka mengerat kapal tanah airnya.  Karena keratan tikus-tikus di sana sini tentulah bisa berakibat kebocoran kapal tanah air dan selanjutnya tentulah kapal tanah airnya akan tenggelam,  Itu semua adalah akibat dari orang-orang yang cinta tanah airnya adalah cinta yang palsu belaka.
 
Orang yang tidak mencintai tanah airnya atau cintanya yang hanya palsu belaka, pastilah mereka akan menjadi perampok-perampok.
 
Siapa yang dirampok?
Ya uangnya rakyat.  Alasannya:
-          Demi untuk rakyat
-          Demi kejayaan rakyat
-          Demi kemakmuran rakyat
 
Padahal itu semua hanya alasan saja, itu hanya bicaranya saja, tapi prakteknya atau kenyataannya uangnya dipakai untuk istrinya sendiri.
 
demikian, mohon maaf kepada yang tidak berkenan.
 
salam
:)
--------------------------------
     Bismillaahirrohmaanirrohiim
Cinta Tanah Air Bagian Dari Iman
                   IO
--------------------------------

----- Original Message -----
From: Ahmadi Agung
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Sent: Tuesday, February 28, 2006 11:49 AM
Subject: RE: [keluarga-islam] "Cinta Tanah Air Sebagian Dari Iman" Bukan Hadits


Jazakallah Kang Ari Dino...

Pada saudaraku yg lain yg mungkin meyakini ungkapan itu adalah Hadist, walaupun mungkin termasuk Hadist Lemah, ayo kirim referen-nya, biar kita semua betambah ilmunya...

Salam
AL-Pacitan

-----Original Message-----
From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Ari Dino
Sent: 28 Februari 2006 11:39
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Subject: [keluarga-islam] "Cinta Tanah Air Sebagian Dari Iman" Bukan Hadits


Saya copy paste dari diskusi di www.persis.or.id

...., tepatnya Majalah risalah edisi September / Oktober 1968 No. 62-63 Th VII. dengan judul HADITS PALSU YANG MERACUNI ALAM ISLAMI.
Disitu dikatakan bahwa ungkapan "Cinta tanah air adalah sebagian dari iman" ini berasal dari "Patriotism is an article of faith" yang dibahasa 'arabkan menjadi "Hubbul wathan minal ieman". Ungkapan ini sebagai slogan yang dijadikan motto oleh majalah al-Jinan (taman sari) yakni sebuah majalah dwi bulanan gerakan politik kebangsaan (nasionalisme) Arab, yang dipimpin oleh Buthrus al-Bustani dan Nashif al-Yaziji. Keduanya adalah orang Kristen berkebangsaan Lebanon, di situ pula ditukilkan pernyataan dari George Antonius, dalam bukunya " The Arab Awakening " cetakan Philadelphia, Lippinath, 1939.
.......Bustani started a political-cum-literary bi-monthly in 1870 and gave the slogan "Patriotism is an article of faith".
Hal Itu dilakukan dengan sengaja untuk menarik umat Islam agar tidak lagi menghiraukan agamanya dan menjadi pengikutnya dengan tidak merasa meninggalkan agamanya. "The practical harmonization with Islam was effected when western-educated Muslim leaders, with more religion on their tongues than in their hearts, utilized the religious prejudices and sentiments of masses for their nationalistic purposes" (penyelarasan praktis dengan Islam berhasil ketika peminpin-peminpin Islam berpendidikan Barat, dengan lebih banyak membicarakan agama pada lidah-lidah mereka dari pada dalam hati-hati mereka, menggunakan anggapan dan perasaan keagamaan orang-orang awam untuk kepentingan tujuan-tujuan politik kebangsaan mereka. Demikian tulis Philip K. Hitti dalam bukunya "The New Asia" p. 105, A Mentor Book, USA , 1965.
Selanjutnya Majalah Risalah menuliskan : Maka ternyata kemudian orang-orang awam terhasut, sebab menganggap semboyan nasionalisme itu sebagai hadits Shohih, sehingga alam Islami tinggal menjadi sesosok tubuh yang tulang-belulangnya berserakatan, yang sulit sekali untuk disusun kembali menjadi tubuh yang utuh sebagaimana sebermula adanya. Keadaan termaksud diatas terjadi disebabkan lengahnya umat Islam. Mereka dibenamkan dalam-dalam oleh pemimpinnya sendiri dalam kejumudan. Pada masa itu yang penting ialah bagaimana agar si Fulan tetap berkuasa. ........
(Majalah Risalah Hal 164-165. Edisi September / Oktober 1968 No. 62-63 Th VII.

Bila telah nyata bahwa itu hadits palsu, bahaya sekali buat kita mengatakan bahwa itu adalah Hadits Rasul yang Shohih, kita akan teringat Sabda Rosululloh saw. yang begitu mutawatir yakni : " Man kadzdzaba 'alaya muta'amidan fal yatabawwa mak'adahu minan naar" (Barang siapa berdusta atas namaku dengan sengaja maka dipersilakan tempat duduknya di neraka).
Sekian, semoga menjadi jawaban.



Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke