Kang arland sudah menulis keuniversalan islam, kemaha luasan islam dan kelenturan islam sesungguhnya dalam berbagai aspek,
nah untuk menerangkan secara lebih detail maka perlu diklasifikasi kedalam bagian-bagian tertentu agar lebih mudah orang mempelajarinya,dan mendalaminya secara lebih jauh dengan tujuan utama membuktikan kebenaran islam itu sendiri,melalu berbeagai cabang tadi misalnya begini : "Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan melihat bumi itu datar dan Kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka " dahulu kala,jaman buyut saya naik kuda, Ayat dari gusti Alloh itu hanya bisa jadi sekedar makna tentang keadaan hari kiamat saja, begitu adanya yo wis nrimo,,,, lalu orang yang mengkhususkan diri kedalam Ilmu Bumi bisa menemukan bahwa memang "gunung-gunung itu diperjalankan" ternyata dari bukti otentik setiap tahun terjadi pergeseran sebesar sekian,,,dan gunung A ternyata sekian ratus tahun lalu berasal dari daerah B yang jaraknya sekian dan sekian,[detailnya lupa,maklum dari kampung], secara tidak sadar ilmuwan ini telah membuktikan keotentikan Al qur'an dan bukan bikinan manusia biasa yang disampaikan oleh nabi yang Ummi,sehingga bisa terbukti 1400 tahun kemudian,,,,opo ora hueebat coba, lalu misalnya ada suatu ayat " Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun." kan waktu nenek saya masih suka nyeupah,,ayat ini cuma dibaca saja sekilas dan cukup diimani sebagai dasar jauhnya perjalanan, tapi seorang fahmi basra yang hobby matematika bisa mengejawantahkannya dengan menghasilkan suatu konstanta kecepatan cahaya itu berdasarkan ayat ini,,,! bayangkan kanjeng rasul nan tercinta sudah mengucapkannya ratusan tahun lalu, dan baru terbukti jaman kiwari atau keajaiban angka 19 didalam Al qur'an,,,Astagfirullah,kalau bukan karena orang -orang tertentu yang mempelajari matematika mana mungkin bisa terbukti keajaiban kitab suci kita ini,, atau ilmu ullumul hadist yang bertujuan mengklasifikasi masalah - masalah hadist kan juga mengkhususkan diri membahas masalah perhadisan sampai ngelotok dan sampai membuka sejarah-sejarah orang lain untuk menyaring mana hadist sahih dan bukan, walaupun kadang suka bersinggungan akhirnya, tapi tetap harus diklasifikasi dan menjadi cabang ilmu dari bagian agama islam,apa ini juga mau ditolak dan disatukan ? ushuludin juga demikian,ilmu tajwid juga demikian, ilmu fiqih ,jadi klasifikasi itu perlu selama bertujuan demi kebaikan dan sesuai dengan koridor yang ditetapkan, soalnya akan kesulitan kalau saya bilang "ingin belajar ilmu islam" "belajar apa ?" "itu lho belajar yang ngeliat bintang" "oooh,,,ilmu bintang itu,ya,," "iya,,,ilmu bintang islam pokonya " kan berabe euy,,,ilmu islam bintang yang mempelajari bintang yang kadang kita sedikit bingung itu adalah suatu ilmu yang tidak kita ketahui/ mengerti biasanya kita katakan itu abnormal apabila keluar dari pakem umum yang kita sudah kita mengerti,padahal belum tentu ilmu itu tidak ada,atau padahal karena kita belum mengerti he,,he,,he kalau pengajar tasawuf lebih banyak mengatakan "ilmu kalian belum sampai " lalu keterangan tentang ilmu itu disampaikan kepada khalayak umum namanya pencuri kang ari di kalangan orang tasawuf bahkan membuka hati orang lain , dan rahasianya lalu diucapkan saja tidak diperbolehkan ,karena dianggap mendahului kehendak gusti Alloh, apa yang tertutup tidak boleh disingkapkan selain kepada yang berhak karena akan menimbulkan fitnah,akibat ketidak mengertian yang bersangkutan seperti saya bilang kita lihat tasawuf yang umum-umum saja, yang permasalahannya mengena kepada umat dan lingkungan sekitar , khususon kepada diri sendiri,hati -hati terpeleset slurrrrp,,,,ahhhh !! wassalam KnC --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, Ari Dino <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Gitu ya kang... > > Kalau memang demikian bukankah lebih baik jika kita gunakan Islam nya > saja tanpa usah pake bla ... bla.. bli.. bli.. etc. Yah seperti > seadanya Islam lah, seperti apa yang dicontohkan Rosul. Penggunaan > bla. bli inilah yang akhirnya menjadikan umat Islam terkotak kota, > bahkan terakhir saya lihat milis pun ikut terkotak kotak. > > Kalau pakai Islam saja, kan jadinya satu golongan, ngga seperti > sekarang ini ada aliran ini dan aliran itu, padaha Islam nya satu. > Apa sih susahnya jika kita klaim semua ajaran yang dianut umat Islam > ini dengan hanya satu sebutan "Ajaran Islam" dan membuang nama nama > lainya yang banyak di jadikan dan dipergunakan untuk kesesatan. > > Kok yaa banyak sekali akhirnya golongan golongan ini kemudian belok > dan menapaki jalanya sendiri keluar dari jalan yang lurus. Kesesatan > golongan golongan ini akhirnya dijadikan dan membawa perpecahan umat Islam. > > Contoh nya yaa tasawuf ini kang, yang ternyata banyak penganutnya > yang akhirnya menyimpang walupun dengan senjata pamusnah mereka bisa > mengelak "non sufi belum sampai ilmunya untuk mengerti tingkatan ini > dan itu". Padahal ajaran baru ini walaupun mengatas namakan Islam, > banyak didalamnya ketidak sesuaian dengan Islam itu sendiri. Jikapun > ada yang sesuai berarti mereka ini bukan lah menganut tasawuf, tapi > sungguh mereka ini menapak jalan Islam yang lurus (walaupun mereka > menganggap mereka sebagai sufi/ penganut tasawuf) > > Jika saja tasawuf ini benar dari Alloh, sungguh Alloh akan melindung > ajaran / jalan ini (menurut term kang ncep) dari penyelewengan > penyelewengan baik amalan maupun aqidah. > > -------------------- > Jangan dimarahin atuh si nyai... nih ada sampeu bakar masih panas > sama gula merah, mana kang naufal?, ditunggu yeuh bajigurna lah... > > Salam > Ari > > At 01:02 PM 3/2/2006, you wrote: > >he,,he,,kang ari yang jeger bandung, > > > >ini adalah kesalahan persepsi pada umumnya sebetulnya, > >tasawuf itu hanya sempalan atau bagian dari agama islam,dinamakan > >tasawuf hanya untuk membedakan dengan keilmuan bagian lainnya, > >bagian lain dari islam adalah ilmu pasti, ilmu perang, ilmu dakwah, > >ilmu fiqih, ilmu tajwid,dll bla,,bla,,,bli,,bli,,,etc > > > >jadi tasawuf [pendalaman agama] adalah bagian dari islam,yang diberi > >nama khusus hanya untuk membedakan, sama seperti kata berikut ini : > >"caranya ,jalannya, maknanya,arti sesungguhnya/tujuannya" > > > >kalau pake bahasa arab supaya keliatan hebat dan sulit kita panggil > >begini : > >"syariat,tarekat ,hakekat, ma'rifat" > >nah kan ketauan,,, > > > >seperti saya bilang sebelumnya secara simple kan manusia ada rohani > >ada jasmani, yang kontekstual kita panggil dari buku dan yang tersirat > >kita terangkan dengan berguru dan memahami dari perjalanan > >kehidupan,patokannya tetap saja Al qur'an dan hadist > >setelah kita membaca sesuatu maka harus diambil suatu kesimpulan atau > >pemahaman, yang kadang tidak tersirat dalam suatu buku atau tulisan > >tapi bisa difahami melalui penjelasan kan,? > > > >lha,,,ya memang benar agama islam itu yang paling benar,kalau enggak > >bener mana mungkin dikasih ridho sama gusti Alloh, jadi sekali lagi > >tasawuf itu bukan memisahkan diri dari islam, tapi mendalami dan > >melengkapi sesuatu yang tersirat secara kontekstual ,kedalam suatu > >makna yang lebih dalam, > > > >sama seperti dzikir subhanalloh,,33x , kan tersurat seperti itu kalau > >dijalani cuma subhanalloh,,,subhanalloh,,,subhanalloh,,,33x ya sah-sah > > juga, dan pasti jadi pahala sudah jelas > > > >nah terus kita perdalam lagi, "bagi yang ingin mendalami " kenapa ya > >musti disucikan? > >kan sudah Maha suci gusti Alloh itu? nah seperti itulah kira-kira > >bahasa kasarnya ,,, > > > >enggak belajar tasawuf,,,,silahkan saja,tidak ada kewajiban kan > >batasannya ada di hadist itu sendiri > >" sholatlah kalian seakan-akan engkau melihat Alloh, dan kalau tidak > >bisa maka ingatlah bahwa Alloh melihatmu" > > > >ini kalau di mengerti secara kontekstual ya bisa berabe, koq Gusti > >Alloh dilihat pake mata telanjang, sedangkan Nabi Musa As, yang > >levelnya nabi saja pingsan dan pucat pasi ketika turun dari gunung > >sinai,apalagi kita para netter di warung he,,,he,,he,, > > > >atau misalnya ayat Qur'an > >"Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka ke mana pun kamu > >menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas > >(rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui." > > > >lha kalau kita menganggap secara leterlijk maka jelas gusti Alloh > >memiliki banyak wajah,dan bertempat di mana - mana kan berabe, > >bisa-bisa musyrik kita kalau memahami secara langsung, > >jadi akhirnya kita perdalam lagi bahwa pengertiannya bukanlah seperti itu > > > >sekian kira-kira dari si ncep orang kampung ini,,,, > > > >================= > >"Nyaaaaiiiii,,,,,mana teh manisnyaaaa?? > >HAAAH,,,,,Ulennya gosong !!, kumaha siiih atuuuh " > > > >wassalam > >KnC > > > Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/