Yap, saya cenderung setuju dgn ulasan Akhi Iskandar.
Jazakumullahu... Kita memang hrs terus belajar
menelaah terus ttg ilmu agama kita ini. Dan hrs kita
kedepankan wahyu daripada ra'yu kita, shg kalau ada
sesuatu dlm akal pikiran kita (dlm masalah agama
tentunya) hrs di-cross check dulu dgn dalil yg shahih
dari Al Quran, As-sunnah dan 'ijma ulama yg kompeten
sebelum kita berpendapat yg menggunakan akal kita
semata. Kalau ternyata akal kita bertentangan dgn
Quran, Sunah dan 'ijma ulama yg kompeten yaa kita hrs
bersabar dan "taslim" untuk menerima semuanya

Begitu saja, mohon maaf bila ada salah ucap

Wassalam,
Anto

Iskandar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Assalamu'alaikum
>
> Kaum muslimin sekalian,
> Al-Haq Harus ditegakkan, orang-orang awam & para
> juhala harus diberi penjelasan & diarahkan kearah
> Cahaya Kitabullah & Sunnah Rasul-Nya dengan
> bimbingan para 'Ulama Ahlus-Sunnah. Sebagaimana yg
> telah ditegaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah
> sbb:
>
> "Jika Nasihat ini adalah Kewajiban bagi kemaslahatan
> agama secara khusus maupun secara umum, seperti
> penukilan hadist yang mereka bersalah atau berdusta,
> sebagaimana kata Yahya bin Said : Saya bertanya
> kepada Imam Malik dan Imam Ats-Tsauri & Imam
> Al-Laits bin Sa'd dan Imam AL-Auza'i tentang
> seseorang yg tertuduh dalam periwayatan hadist atau
> tidak hafal..? Mereka mengatakan : Terangkan
> keadaannya itu, dan sebagian ada yang berkata kepada
> Imam Ahmad bin Hanbal, Sesungguhnya berat bagiku
> mengatakan bahwa Fulan begitu, Fulan begini. Maka
> Imam Ahmad mengatakan : Jika kamu dan saya diam
> dalam masalah ini maka kapan orang yang jahil/awam
> itu tahu mana hadist yg shohih dan mana yg cacat..?
> Dan begitu juga imam-imam Ahli bid'ah yang memiliki
> berbagai pendapat dan ibadah yang menyelisihi
> Al-Qur'an dan As-Sunnah. Maka menjelaskan keadaan
> mereka dan memperingatkan manusia dari mereka adalah
> WAJIB berdasarkan kesepakatan kaum muslimin (Ahli
> Ilmu). Sampai dikatakan kepada Imam Ahmad bin Hambal
> : Seseorang berpuasa, sholat, i'tikaf lebih dicintai
> ataukah jika dia menerangkan keadaannya ahli
> bid'ah..? Beliau berkata, Jika ia puasa, sholat &
> i'tikaf maka kebaikan itu untuk dirinya sendiri,
> sedangkan apabila ia menerangkan keadaan ahli bid'ah
> maka ini adalah untuk kebaikan kaum muslimin dan ini
> yg lebih UTAMA, maka menerangkan perkara ini agar
> berguna bagi kaum muslimin dalam agama Allah, sebab
> membersihkan jalan Allah dan agama, manhaj dan
> syari'at-Nya serta menghalau kejahatan ahli bid'ah
> dan permusuhan mereka adalah Fardhu Kifayah menurut
> kesepakatan kaum muslimin. Dan apabila tidak ada
> orang yang Allah bangkitkan untuk menolak bahaya
> ahli bid'ah ini benar-benar akan hancur agama ini.
> Dan kerusakannya jauh lebih besar daripada kerusakan
> akibat penjajahan musuh dari kalangan orang-orang
> kafir yg mesti diperangi. Sebab mereka (penjajah
> kafir )ini jika berkuasa belum tentu mampu merusak
> hati manusia yg dijajahnya kecuali pada kesempatan
> berikutnya, sedangkan ahli bid'ah ini jika mereka
> berkuasa akan langsung merusah hati terlebih dahulu
> " (MAJMU' AL-FATAWA 28/231-232)
>
> Menghindarkan diri dari kemungkaran lebih
> diutamakan, setelah itu baru kemudian diikuti dengan
> mengamalkan kebaikan. Kaidah ini telah Masyhur
> dikalangan para 'Ulama dengan istilah TASHFIYYAH WAT
> TARBIYYAH.
>
> AT-TASHFIYYAH ialah pembersihan diri dari segala
> bentuk kemungkaran baik Syirik, Bid'ah & Maksiat.
>
> AT-TARBIYYAH ialah penataan kembali dengan Ilmu
> tentang pengamalan Tauhid, As-Sunnah & Amal Sholeh
>
> Contohnya ialah kalimat Syahadat : LAA ILAHA
> ILLALLAH.
>
> LA ILAHA = AT-TASHFIYYAH dari segala bentuk
> sesembahan selain Allah (nafi = meniadakan
> kesyirikan)
>
> ILALLAH = AT-TARBIYYAH yg mengajarkan bahwa Allah
> adalah Ilahul-Haq (Itsbat = Penegakan Tauhidullah)
>



__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com


Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.




YAHOO! GROUPS LINKS




Kirim email ke