Title: RE: [keluarga-islam] Re: Berbagi pengalaman #6

Alhamdulillah sahabat, Saya jelaskan semoga anda mendapatkan rahmat.

QS.38/29. Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.

Al-Qur'an sebagai ilmu Allah yang bisa mengambil sebagai pelajaran hanyalah orang-orang yang menggunakan akal fikiranya. Jadi al-Qur'an itu bukan saja untuk dibaca (mengaji) tapi yang utama adalah memperhatikan ayat-ayatnya.

Mengerti masalah islam adalah dari al-Qur'an.

Perhatikan ayat dibawah.

QS.3/83. Apakah selain diin Allah yang akan kamu cari padahal apa yang di langit dan di bumi seluasnya tunduk patuh/berserah diri (islam) kepada (diin) itu baik secara sukarela maupun terpaksa, kepadaNyalah dikembalikan segala urusan.

Diin adalah sebuah system/hukum. Allah menjelaskan bahwa yang disebut islam itu adalah tunduk patuh/berserah diri kepada diin itu, baik secara sukarela maupun terpaksa. KepadaNyalah semuanya dikembalikan maksudnya apabila ada penyelewengan dari diin maka pasti Allah akan mengembalikan manusia kepada diin itu. mengembalikan persoalan bukan kepada Allah yaitu dzatNya tapi kepada hukumNya.

Kalau kita mengartikan diin itu adalah agama, Contoh, apa agamanya bumi? Nggak nyambung kan, Bagaimana bumi bisa berserah diri kepada agama itu, Allah didalam al-Qur'an berbicara tentang alam diibaratkan bagaimana seharusnya kehidupan manusia agar menjadi makhluk yang rahmatan lil 'alamin, agama adalah ritual bagi kaum majusi.

QS.30/30. Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada diin Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) diin yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

Diin itu sudah merupakan fitrah bagi manusia, bagaimana kalau agama itu sudah merupakan fitrah bagi manusia? kan bingung kita untuk mencernanya. ayat diatas juga diin diartikan sebagai fitrah manusia. Jadi khusuknya ibadah kita itu adalah kalau kita hadapkan atau fokuskan ibadah kita atau pandangan hidup kita kepada diin yang lurus, jangan melenceng dari padanya. Kalau kita mencari diin selain diin Allah maka kita disebut sebagai orang yang melampaui batas, thogho.

Ayat-ayat ini adalah sebuah revolusi berfikir yang besar bagi manusia, yang tiap hari disibukkan dengan ibadah maghdoh, tetapi sayangnya dipisahkan dari ketaatan pada diin. Taat kepada Allah itu harus dibuktikan dengan taat kepada diinNya, Bukan kepada diin yang lain.

Kenapa diin artinya system/hukum, nah kalau kita jeli mari kita lihat satu ayat dibawah yang tidak bisa diartikan oleh para penerjemah. ayat inilah yang mereka tidak bisa kaburkan untuk mengartikannya dengan kata "AGAMA".

 
QS.12/76. Maka mulailah Yusuf (memeriksa) karung-karung mereka sebelum (memeriksa) karung saudaranya sendiri, kemudian dia mengeluarkan piala raja itu dari karung saudaranya. Demikianlah Kami atur untuk (mencapai maksud) Yusuf. Tiadalah patut Yusuf menghukum saudaranya menurut undang-undang/hukum raja (diinil malik), kecuali Allah menghendaki-Nya. Kami tinggikan derajat orang yang Kami kehendaki; dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi Yang Maha Mengetahui.

Berarti selama ini kita sudah tertipu pengertian dari diin itu. olehnya itu kita tidak tau dimana letak kemusyrikan manusia, jadi bukan saja karena dia nyembah patung, beragama Nasrani or lainnya, pergi kedukun, Pergi kekuburan dan semacamnya seperti yang kita ketahui dari mereka. Pengertian dari diin itu bukan karena dia Nasrani, Yahudi dan lain-lain. orang-orang Muslim berdiin islam, Yahudi berdiin islam, Nasrani berdiin islam, Majusi berdiin islam, Sabi'in berdiin islam, itulah diin yang lurus.

Kalau kita sudah faham arti dari dienul islam, maka untuk memahami al-Qur'an tidak sulit lah, kita bisa mengetahui dimana letak kemusyrikan manusia itu.

QS.30/30.Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada diin Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) diin yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

QS.30/31.dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah,

QS.30/32. yaitu orang-orang yang memecah-belah diin mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.

Jadi sudah jelas dimana letak kemusyrikan manusia yaitu orang-orang yang berpecah belah menjadi beberapa golongan/berbangsa dan mereka bangga dengan yang ada pada sisi mereka Jadi bukan saja karena dia beragama Kristen, Yahudi, Hindu dan agama-agama lainnya.

Pada QS.12/76 juga dikatakan diatas "Tiada sepatutnya Yusuf menghukum saudaranya menurut dienul malik" Bukankah suatu kemungkaran dan perbuatan keji manusia menghukum manusia dengan hukum selain diin Allah. Padahal sudah jelas Allah dalam firmanNya.

QS.42/21. Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka diin (hukum) yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang dzalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih.

QS.7/28. Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata: "Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya." Katakanlah: "Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji." Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?

QS.9/23. Hai orang-orang beriman, janganlah kamu jadikan bapa-bapa dan saudara-saudaramu menjadi wali(mu), jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan dan siapa di antara kamu yang menjadikan mereka wali, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim.

Referensi orang dzolim pada
QS.31/13. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kedzoliman yang besar."

Perhatikan lagi firman Allah pada surat Almaidah (5) dibawah.
44. Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.

45. Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.

46. Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.

47. Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik

48. Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.

Siapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah mereka adalah orang-orang kafir, dzolim, fasik (musyrik). Maka kelihatanlah makna dari "AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR". Kenapa kita hanya diam saja melihat saudara-saudara kita dan membiarkan mereka dalam kemusyrikan/kemungkaran, Apakah karena rasa takut kepada mereka atau hanya ingin mengumpulkan pahala sendiri-sendiri. Jadi berbuat baik dan cegahlah yang munkar itu bukan sendiri-sendiri kerena islam adalah komunitas sedang muslim adalah pelaku tapi bersatu jangan bercerai-berai. Kalau kita membiarkan saudara-saudara kita dalam kemusyrikan bukankah kita-kita ini juga dikatakan musyrik padahal kita diperintahkan untuk beriman kepada Allah, beriman bukan kepada dzatNya tapi kepada al-Qur'an.

Sebagai syahid (saksi) Allah harusnya kita cegahlah semua itu sebagaimana sabda Rasulullah:
"Diantara wasiat Rasulullah saw adalah 'jangan takut berada dijalan Allah terhadap celaan orang yang suka mencela', Aku berkata 'Tambah lagi ya Rasulullah', Beliau melanjutkan pesannya,'Katakanlah apa yang haq meskipun akibatnya terasa pahit. (HR Ibnu Haban)

"Rasa takut terhadap manusia jangan sampai menghalangi kamu untuk menyatakan apa yang sebenarnya, jika kamu melihatnya, menyaksikan atau mendengarnya"(HR Ahmad).

"Wahai segenap manusia, menyeruhlah kepada yang ma'ruf dan cegahlah dari yang munkar sebelum kamu berdo'a kepada Allah dan tidak dikabulkan dan mohon ampunan namun tidak diampuni, Amar ma'ruf tidak mendekatkan ajal. Sesungguhnya para Rabi Yahudi dan Rahib Nasrani ketika mereka meninggalkan amar ma'ruf nahi munkar dilaknat oleh Allah melalui ucapan nabi-nabi mereka, Mereka juga ditimpa bencana dan malapetaka.

Sudah jelas kenapa Allah terus menimpakan bencana dan malapetaka karena manusia tidak mau "beramar ma'ruf nahi munkar". Jadi bukan saja menyuruh mereka melakukan ibadah, mengumpulkan pahala dan semacamnya tapi juga berbuat baik dalam hal ini mengembalikan manusia kepada fitrahnya sebagaimana Allah telah menciptakanNya dan cegahlah kemungkaran dimuka bumi ini agar nur Allah bersinar lagi.. Bagaimana caranya otomatis dengan mengikuti sunnah rasul itu (enam periode). penciptaan langit dan bumi serta manusia seperti dalam postingan saya berbagi pengalaman # 7. Apa kita mau begini terus? Apakah kita sudah layak bergelar muslim? Apakah jannah sudah menanti didepan mata? Kan nggak bisa ngejawabnya, Paling kita hanya akan mengatakan "Hanya Allah yang tau dan serahkan semuanya kepada Allah", Nah kalau kita sudah berpikiran sempit seperti itu, kemana arah tujuan kita? Mau kemana nantinya kita? Nggak jelas kan.

Jalan yang lurus adalah jalan yang pernah ditempuh oleh orang-orang yang telah diberikan nikmat oleh Allah.
QS.4/69. Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.

Itulah makna "shirothol mustaqim" yang kita minta tiap hari karena Allah melalui perantaraan Jibril berfirman untuk menjawab permintaan kita itu.

QS.4/68. dan pasti Kami tunjuki mereka kepada jalan yang lurus.
Kalau kita mengiktui jalan yang lurus itu Allah pasti akan menolong kita, Karena sudah janji Allah sendiri pada QS.4/68 diatas dan kita bisa dikategorikan sebagai orang-orang yang yang dianugerahi nikmat. Siapa yang nggak mau? Tidak ada satupun manusia dimuka bumi ini yang tidak mau seperti mereka.

Semoga bisa dipahami penjelasan dienul islam dan kemusyrikan.

-----Original Message-----
From: keluarga-islam@yahoogroups.com
[mailto:keluarga-islam@yahoogroups.com]On Behalf Of kang nceps
Sent: Thursday, June 29, 2006 4:40 PM
To: keluarga-islam@yahoogroups.com
Subject: [keluarga-islam] Re: Berbagi pengalaman #6

lalu bapak bisa tau saya tidak mengerti kemusyrikan manusia itu dari
mana ??

saya malahan tambah tidak mengerti ?? mohon diajari pak, mohon
pencerahannya mungkin dibahas ayat perayat supaya gamblang gitu


wassalam
KnC


> YAHOO! GROUPS LINKS
       
> *      Visit your group " keluarga-islam
<http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam> " on the web.
>  
>
> *      To unsubscribe from this group, send an email to:
>   [EMAIL PROTECTED] <mailto:keluarga-
[EMAIL PROTECTED]>
>  
>
> *      Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of
Service <http://docs.yahoo.com/info/terms/> .
>
>
>   _____
>






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->
See what's inside the new Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/wDNolB/TM
--------------------------------------------------------------------~->

Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.

Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

__._,_.___

Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan.
Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu.





YAHOO! GROUPS LINKS




__,_._,___

Kirim email ke