Salam,
Saudaraku, barangkali ingin memberi saran kepada saudara kita
dibawah ini yg lagi bingung, silahkan dijawab via Japri barangkali
karena "bisa jadi" saudara kita tuh bukan member milis ini.
 
Salam,
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sulistyo Al Mutaqien <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
Kepada: daarut-tauhiid@yahoogroups.com
Dari: "Sulistyo Al Mutaqien" <[EMAIL PROTECTED]>
Tanggal: Tue, 05 Sep 2006 08:12:38 -0000
Topik: [daarut-tauhiid] Mendirikan TPQ

Assalamu'alaikum wr wb

langsung saja, saya berasal dari suatu desa terpencil di jawa tengah.
malam sabtu beberapa minggu kemarin takmir masjid menyuruh amin, ketua
pemuda untuk mendirikan TPQ, esok sorenya harus sudah jadi...

Amin membahas masalah ini dengan saya,dan kami menyimpulkan sangat
sulit untuk mendirikan TPQ di desa kami, dengan sebab sebagai berikut:

1. calon santri umurnya variatif, ada yang sudah smp tapi lom ngenal
iqra'. trus anak balita saja bicaranya sadis sadis, bicaranya kotor
dsb. dan klo yang besar ini dicampur sama yang kecil ngga' mau, tengsin

2. penduduk yang masih 'kejawen', yang masih kolot pemahamanya akan
islam.Bahkan dari orang tua sendiri sedikit sekali yang mau sholat ke
masjid

3. calon tim pengajar ( masih berstatus pelajar SMP / SMU ) yang
imanya saja masih naik turun. bahkan satu dua dari tim yang nantinya
akan ditunjuk sebagai pengajar perilakunya sangat jauh dari syar'i.

4. lingkungan remaja yang tak kondusif ( mabuk mabukan )

5. tidak memiliki hubungan keluar ( tak memiliki silaturahmi ke TPQ
lain/ instansi islam / jaringan dakwah)

tim pengajar terdiri dari enam orang, tiga orang lumayan lancar
membaca al quran dan tiga lainya masih terbata bata. terdiri dari tiga
ikhwan dan tiga akhwat. nah yang akhwat ini semua tidak berjilbab dan
satu diantaranya, namanya tini (bukan nama sebenarnya)ini kelakuanya
sudah sangat tidak syar'i. ya nguber nguber ikhwan, keluar malem
bareng ikhwan,bicaranya sering kotor, kasar dan tidak sabaran. cewek
gaul banget pokoknya

nah saya dan Amin merencanakan untuk mengundang guru ngaji saja dari
luar. eh malah si Tini ini dengan inisiatif sendiri tanpa musyawarah
terlebih dahulu langsung mendirikian TPQ. tanpa struktur organisasi,
tanpa rencan kerja dan asal asalan.

seminggu TPQ ini berjalan, banyak sekali gunjingan dari masyarakat dan
dari santrinya sendiri. santrinya bilang klo Tini ini orangnya kasar
sekali...orang tua santri bilang "ngajar ngaji koq pakaianya minim sekali"

tahu seperti itu, amin malah menyerahkan urusan TPQ ke aq krn Amin
sendiri juga sudah pusing dengan masalah pemuda( Amin juga ketua
pemuda). Nah sekarang giliran aq yang bingung....

1. apa yang sebaiknya aq lakukan, apakh aq harus membentuk TPQ ini
padahal perilakuku (termasuk perilaku Tini) belum dapat menjadi
teladan bagi adik adik kami

2. Adik adik kami itu sudah sadis sadis dan susah diatur, bahkan oleh
orang tua mereka sendiri!! apalagi kami? bagaimana cara mengatur mereka

3.aq sendiri merasa bersalah jika mengajar TPQ dengan keterbatasan
ilmuku. aq takut membuat satu kesalahan.

4.lingkungan di desaku berpengaruh besar sekali terhadap anak anak
yang akan ikut TPQ ini

5. sebagian orang tua sudah kesal sama sikap Tini, padahal tidak ada
orang lain selain aq dan Tini. empat orang yang lainya saja jarang
sekali masuk masjid.

6. di desaku tak ada remaja masjid?! bayangin aja bagaimana kehidupan
agama di desa terpencil seperti aq

7. apakah boleh kita mendirikan TPQ, sementara hati saja belum yakin/
masih penuh dengan keraguan....

8. bagaimana mengingatkan sikap si tini ini. dia ini orangnya gampang
tersinggung dan pemarah. sedang klo tak diingatkan kan kasihan dia
juga jadi gunjingan orang. dan aq resah jika dia ngajar TPQ sementara
kelakuan dia tidak syar'i. mungkin bukan hanya Tini saja tapi juga aq
dan teman temanku yang lain

aq hanyalah orang yang tak tahu apa apa masalah agama dan syar'i jadi
mohon maaf sebesar besarnya jika isi surat ini tak berkenan di hati
saudaraku. dan tolong jawab langkah apa yang terbaik yang dapat
kulakukan saat ini...

~~~~****
 
 
.