Dikutip dari pengantar "Minhajul Abidin" (Imam Al-Ghazali) Orang-orang yg menempuh jalan itu, sangat sedikit yang sampai pada tujuannya dan mencapai apa yang dikejarnya. Dan yang berhasil itulah orang-orang pilihan mulia pilihan Allah swt. untuk ma`rifat dan mahabbah kepadaNya. Allah memelihara dan memberikan taufik kepada mereka, dan Allah menyampaikanNya penuh karunia dengan keridhaan dan surgaNya.
Kita berharap, Semoga Allah swt. Memasukkan kita kedalam golongan orang yang beruntung dengan memperoleh rahmatNya. Melihat jalan menuju kearah itu demikian keadaannya, kamipun berpikir dan merenung, bagaimana cara menempuhnya, sarana apa yang diperlukan? Mudah mudahan saja dengan ilmu dan amal, seseorang dapat menempuhnya dengan taufik Ilahi, sampai selamat, tidak terhenti oleh berbagai rintangan sehingga putus dijalan, dan masuk ke dalam golongan orang yang celaka dan binasa. Na`udzu billah. Oleh sebab itu, kami berusaha menyusun beberapa buku tentang jalan kearah itu dan cara menempuhnya. Seperti, antara lain, kitab Ihya`, al-Qurbah, dan sebagainya. Akan tetapi, kitab-kitab tersebut membahas masalah-masalah yang sangat halus dan mendalam, sehingga sulit dimengerti oleh masyarakat awam. Akibatnya, menimbulkan kritik dan celaan, mereka mengecam apa saja yang belum mereka pahami dalam kitab-kitab tersebut. Hal itu tidaklah mengherankan, sebab tiada satu kitab pun yang lebih baik dan mulia dibanding al-Qur`an. ~~~~ Suatu hari saudara saya (pengajar di ponpes), mencari buku rujukan di toko buku, setelah ditunjukkan buku oleh pemilik toko dia menanyakan terlebih dahulu siapa penterjemahnya terlebih dahulu, ketika saya tanya "lha kok tanya penterjemahnya mas ?", soalnya ada yang menterjemahkan itu dipilih-pilih (ada yg ditinggalkan). Bisa jadi demikian sehingga sari-sarinya melayang atau rohnya yang seharusnya disampaikan pergi entah kemana. Saya kutip lagi sebuah pesan dari orang terkenal: Kita ambil saja sari-sarinya, dan silahkan dibuang ampasnya. [[# "Jika engkau bukan seorang pengembara didunia ruhani, berupayalah untuk tidak menyangkali maqam-maqam keruhanian dan `irfani. Karena salah satu dari tipuan terbesar Setan dan diri badani adalah menghalang-halangi manusia dari meraih berbagai maqam kemanusiaan dan keruhanian serta mendorong-dorong manusia untuk menyangkali atau bahkan melecehkan pelancongan ruhaniah menuju Allah, hal ini akan menyeret manusia untuk menafikannya. dan akibatnya matilah potensi keruhanian kita sebelum ia sempat tumbuh dan berkembang. Padahal, inilah tujuan semua Nabi Besar (`alaihimus- salam), para wali yg mulia dan semua kitab samawi, khususnya Al- Qur`an yg mulia." #]] ~~~ Saudaraku tanpa terkecuali di milis ini, Saya menyampaikan permohonan maaf, jika ada yg tidak berkenan yg saya sampaikan selama ini. Wajar jika seseorang memilih rujukan dari Imam atau guru-guru yang ia percayai lebih faham terhadap ilmu tersebut. sehingga kita tidak perlu memaksakan seseorang harus mengambil ilmu dari gurunya. Mohon maaf atas kesalahan. Wassalaam, Ilmu merupakan harta abstrak titipan Allah Subhanahu wata'ala kepada seluruh manusia yang akan bertambah bila terus diamalkan, salah satu pengamalannya adalah dengan membagi-bagikan ilmu itu kepada yang membutuhkan. Janganlah sombong dengan ilmu yang sedikit, karena jika Allah Subhanahu wata'ala berkehendak ilmu itu akan sirna dalam sekejap, beritahulah orang yang tidak tahu, tunjukilah orang yang minta petunjuk, amalkanlah ilmu itu sebatas yang engkau mampu. Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/keluarga-islam/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/