<http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=272943&kat_id=301> Memperbaiki Kualitas Makanan Jamaah Haji <http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=272943&kat_id=301> <http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=272943&kat_id=301>
Persiapan penyelenggaraan ibadah haji 2006/2007 atau 1427 Hijriyah, kini memasuki tahap akhir dan siap dilaksanakan. Menteri Agama (Menag) RI, HM Maftuh Basyuni berjanji, kesalahan penyelenggaraan ibadah haji yang lalu, tidak akan terulangi di masa penyelenggaraan haji tahun ini. Hal itu ditegaskan Menag saat memberikan pengarahan pembukaan pelatihan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah haji (PPIH), pekan lalu di Jakarta. Salah satu persoalan yang sering muncul dan banyak dikeluhkan selama penyelenggaraan ibadah haji adalah katering untuk jamaah haji. Terhadap masalah tersebut, Menag menegaskan, pihaknya akan memberikan yang terbaik. ''Mulai tahun ini, jamaah haji sudah mendapatkan jatah makan di Makkah dan Madinah,'' tegas Menag. Hal itu berbeda dengan penyelenggaraan ibadah haji tahun-tahun sebelumnya. ''Dengan adanya katering untuk jamaah haji di Makkah dan Madinah, diharapkan jamaah haji dapat lebih memokuskan diri untuk memperbanyak ibadah kepada Allah,'' jelas Menag. Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PP-IPHI), Mubarok menegaskan, penyelenggaraan katering jamaah haji di Makkah dan Madinah sangat membantu kelancaran pelaksanaan ibadah. Namun, kata Mubarok, masalah distribusi perlu diperhatikan agar katering tersebut datang tepat waktu. ''Jika distribusi tidak tepat, maka akan berdampak pada pelaksanaan ibadah dan kelaikan makanan. Mengenai variasi makanan dapat dibuat daftar menu agar memudahkan pengontrolan,'' jelasnya. Direktur Jenderal Bimas Islam dan Penyelenggara Haji, Departemen Agama (Depag), Slamet Riyanto mengatakan, sistem pemberian katering untuk jamaah haji akan terus diperbaiki setiap tahunnya. Termasuk penyempurnaan menu dan distribusi serta dilaksanakan dalam satu paket dengan *Majmu'ah* penyedia rumah (pemondokan). Mubarok menambahkan, faktor lain yang harus diperhatikan dalam pemberian katering adalah biaya yang dibebankan kepada jamaah haji. ''Semestinya biayanya diambil dari *living cost*,'' ujarnya. Walaupun tahun ini secara resmi jamaah haji akan mendapatkan makanan selama berada di Makkah dan Madinah, mungkin masih tetap ada jamaah haji yang membawa bekal makanan sendiri. Direktur PT Bilad Tour, Jamaluddin Mahmud mengatakan, bagi jamaah haji Indonesia yang berniat membawa bekal makanan ke Tanah Suci, sebaiknya tidak membawa terlalu banyak. Dengan asumsi kebutuhan selama satu bulan penuh, jamaah haji yang tergabung dalam Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), kelompok terbang (kloter), rombongan atau regu, bisa secara bersama-sama berbagi. ''Misalnya si A bawa beras, si B bawa ikan, si C bawa mie dan lain sebagainya. Sehingga, barang yang dibawa ke Tanah Suci tidak terlalu banyak,'' jelasnya. Beberapa waktu lalu, KH Muchtar Adam mengatakan, pengelolaan makanan (katering) jamaah haji selama di Tanah Suci cukup baik. Hanya saja, ia mengharapkan hal itu dilakukan secara baik dan profesional. Menurut pengasuh Ponpes Alquran Babussalam ini, pengelolaan katering jika tidak dilakukan dengan baik, dapat menimbulkan banyak masalah. Ini juga berkaitan dengan selera dan waktu makan yang berbeda, termasuk masalah distribusi. ''Jika kendaraan yang mengangkut jamaah terjebak macet, dapat menyebabkan kepanikan bagi jamaah haji. Kemudian, bagaimana bila jamaah yang terlambat mendapatkan atau mengambil jatah makanannya, lalu makanannya habis, hal ini juga harus dipikirkan,'' jelasnya. Amirul Hajj jamaah haji Indonesia Dr KH Tarmizi Taher menilai, langkah yang dilakukan Menag Maftuh Basyuni untuk memperbaiki pelayanan penyelenggaraan ibadah haji sangat bijak. Bahkan, Tarmizi merasa optimistis para petugas haji Indonesia mampu memberikan pelayanan yang maksimal terhadap para tamu Allah pada musim haji 2006/1427 H. ''Insya Allah persiapan haji tahun ini cukup baik, apalagi petugas haji di Arab Saudi pada umumnya sudah menunaikan ibadah haji,'' kata Tarmizi saat menghadiri pembukaan PPIH.