Topiknya belum pindah yah... 
   
  paulus hamed sabeni

Ananto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
            kembali lagi neh... :))
   
  ..."Sesungguhnya Bani Hasyim bin Mughirah meminta izin kepadaku agar 
menikahkan putri mereka dengan Ali bin Abi Thalib, aku tidak mengizinkan 
mereka. Kemudian tidak aku izinkah kecuali bila Ali menceraikan putriku dan 
menikah dengan putri-putri mereka. Sesungguhnya Fathimah adalah bagian dariku, 
meragukanku apa yang meragukannya dan menyakitiku apa yang menyakitinya."(H.R 
Ash-Shohihain)...
   
  dalam konteks hadits diatas, apa yg menyebabkan sayyidina ali dilarang untuk 
memadu fatimah?
  1. karena menikah dengan anaknya Hasyim bin Mughirah, atau...
  2. hati fatimah akan sakit bila dimadu
   
  kalau alasan no. 1, maka:
  jika dilamar selain anaknya Hasyim bin Mughirah, apakah berarti kanjeng nabi 
setuju?
  jawaban: bisa setuju, bisa tidak setuju (karena ga menyebutkan, jika dilamar 
anaknya si fulan akan disetujui)
   
  kalau alasan no. 2, maka:
  sampai kapanpun, fatimah ra ga boleh dimadu
   
  mohon pencerahannya...
   
  salam,
  ananto

 
  On 12/19/06, Kang-Nceps <[EMAIL PROTECTED]> wrote:             

---------- Forwarded message ----------
From: Her Budiarto < [EMAIL PROTECTED]>
Date: Dec 19, 2006 6:32 AM 
Subject:  Kisah Hidup Fathimah Az Zahra r.a.


    Julukannya adalah al-Batuul, yaitu wanita yang memutuskan hubungan dengan 
yang lain untuk beribadah atau tiada bandingnya dalam keutamaan ilmu, akhlaq, 
budi pekerti, kehormatan dan keturunannya. Lahir bersamaan dengan terjadinya 
peristiwa agung yang menggoncangkan Makkah, yaitu peristiwa peletakkan Hajarul 
Aswad disaat renovasi Ka`bah. 
   
  Beliau adalah anak yang paling dicintai oleh keluarganya, terutama ayahnya. 
Sebagaimana tampak dalam ucapan Rasulullah SAW ,:"Fathimah adalah bagian 
dariku, aku merasa susah bila ia bersedih dan aku merasa terganggu bila ia 
diganggu".(Ibnu Abdil Barr, Al-Isti`ab). Dalam hadits lain diriwayatkan "Barang 
siapa telah memarahinya berarti telah memarahiku". ( H.R.Muslim) 
   
  Ketika Fathimah beranjak dewasa, Abu Bakar dan Umar bergiliran untuk 
meminangnya namun Rasulullah SAW dengan halus menolaknya. Dan kemudoan ia 
dinikahkan Rasulullah SAW dengan Ali bin Abi Thalib ra dengan mahar berupa baju 
besi pemberian Rasul atas perintah Allah SWT . Ali bin Abi Thalib ra.bercerita 
bahwa disaat ia menikahi Fathimah, tiada yang dimilikinya kecuali kulit kambing 
yang dijadikan alas tidur pada malam hari dan diletakkan di atas onta 
pengangkut air pada siang hari. 
   
  Kemudian Rasulullah SAW membekali Fathimah dengan selembar beludru, bantal 
kulit yang berisi sabut, dua buah penggiling dan dua buah tempayan air. Saat 
itu mereka tak memiliki pembantu, maka Fathimahlah yang menarik penggiling itu 
hingga membekas ditangannya, mengambil air dengan tempat air dari kulit 
biri-biri hingga membekas dipundaknya dan menyapu rumah hingga pakaiannya 
terkotori oleh asap api. 
Manakala Ali mengetahui bahwa Rasulullah SAW memperoleh banyak pelayan, ia 
berkata kepada Fathimah agar meminta kepadanya seorang pelayan. Namun 
Rasulullah SAW tidak mengabulkannya dan sebagai gantinya beliau mengajarinya 
beberapa kalimat do`a, yaitu membaca tasbih, tahmid dan takbir, masing-masing 
10x setelah sholat dan mengajarkan untuk membaca tasbih 30x, tahmid 30x dan 
takbir 34x ketika hendak tidur. Dari pernikahan Ali dan Fathimah, Rasulullah 
SAW memperoleh 5 orang cucu, Hasan, Husein, Zainab, Ummi Kultsum dan yang satu 
meninggal ketika masih kecil. 
   
  Cinta Rasulullah SAW kepaa Fathimah terlukis dalam sebuah hadits dari 
Musawwar bin Mughromah, ia berkata "Aku mendengar Nabi SAW berkata ketika 
Beliau sedang berdiri dimimbar :"Sesungguhnya Bani Hasyim bin Mughirah meminta 
izin kepadaku agar menikahkan putri mereka dengan Ali bin Abi Thalib, aku tidak 
mengizinkan mereka. Kemudian tidak aku izinkah kecuali bila Ali menceraikan 
putriku dan menikah dengan putri-putri mereka. Sesungguhnya Fathimah adalah 
bagian dariku, meragukanku apa yang meragukannya dan menyakitiku apa yang 
menyakitinya."( H.R Ash-Shohihain) 
   
  Fathimah telah meriwayatkan hadits Nabi SAW sebanyak 18 buah. Beliau wafat 
pada usia 29 tahun dan dikebumikan di Baqi`pada selasa malam, 3 Ramadhan 11 H. 
Wallahu A`lam bish-Showab. 
(disarikan dari Shifatus Shofwah, Ibnu Jauzi:Min `Alamin Nisa', M.Ali qutfb: 
Nisa Khaula Rasul, M.Ibrahim Sulaiman). 
Oleh : 
Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia 
  Bismillahirrohmanirrohiim
==========================
Cinta Tanah Air Bagian Dari Iman
10

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
  
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~--- 
 

  
  






  

         

 __________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 

Kirim email ke