Jangan suka gunting2 perkataan ulama semaunya dooong...

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, bos gila <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
>     Pendapat Para Imam dan  Muhaddits :
>        
>       Berkata Imam Al Hafidh Ibn  Hajar Al Asqalaniy rahimahullah :
>       Telah jelas dan kuat riwayat yg  sampai padaku dari 
shahihain bahwa Nabi saw datang ke Madinah dan bertemu  dengan 
Yahudi yg berpuasa hari asyura (10 Muharram), maka Rasul saw 
bertanya  maka mereka berkata : "hari ini hari ditenggelamkannya 
Fir'aun dan Allah  menyelamatkan Musa, maka kami berpuasa sebagai 
tanda syukur pada Allah swt,  maka bersabda Rasul saw : "kita lebih 
berhak atas Musa as dari kalian", maka  diambillah darinya perbuatan 
bersyukur atas anugerah yg diberikan pada suatu  hari tertentu 
setiap tahunnya, dan syukur kepada Allah bisa didapatkan dg  
pelbagai cara, seperti sujud syukur, puasa, shadaqah, membaca 
Alqur'an, maka  nikmat apalagi yg melebihi kebangkitan Nabi ini?, 
telah berfirman Allah swt  "SUNGGUH ALLAH TELAH MEMBERIKAN ANUGERAH 
PADA ORANG ORANG MUKMININ KETIKA  DIBANGKITKANNYA RASUL DARI MEREKA" 
(QS Al Imran 164)
>        
>       Pendapat Imam Al Hafidh  Jalaluddin Assuyuthi rahimahullah :
>       Telah jelas padaku bahwa telah  muncul riwayat Baihaqi bahwa 
Rasul saw ber akikah untuk dirinya setelah beliau  saw menjadi Nabi 
(Ahaditsulmukhtarah hadis no.1832 dg sanad shahih dan Sunan  Imam 
Baihaqi Alkubra Juz 9 hal.300, dan telah diriwayatkan bahwa telah 
ber  Akikah untuknya kakeknya Abdulmuttalib saat usia beliau saw 7 
tahun, dan akikah  tak mungkin diperbuat dua kali, maka jelaslah 
bahwa akikah beliau saw yg kedua  atas dirinya adalah sebagai tanda 
syukur beliau saw kepada Allah swt yg telah  membangkitkan beliau 
saw sebagai Rahmatan lil'aalamiin dan membawa Syariah utk  ummatnya, 
maka sebaiknya bagi kita juga untuk menunjukkan tasyakkuran dengan  
Maulid beliau saw dengan mengumpulkan teman teman dan saudara 
saudara, menjamu  dg makanan makanan dan yg serupa itu untuk 
mendekatkan diri kepada Allah dan  kebahagiaan, bahkan Imam 
Assuyuthiy mengarang sebuah buku khusus mengenai  perayaan maulid 
dengan nama : "Husnulmaqshad fii `amalilmaulid".
>        
>       Pendapat Imam Al hafidh Abu Syaamah  rahimahullah (Guru imam 
Nawawi) :
>       Merupakan Bid'ah hasanah yg mulia  dizaman kita ini adalah 
perbuatan yg diperbuat setiap tahunnya di hari  kelahiran Rasul saw 
dengan banyak bersedekah, menggunakan perhiasan2 indah dan  
kegembiraan, menjamu para fuqara, seraya menjadikan hal itu 
memuliakan Rasul  saw dan membangkitkan rasa cinta pada beliau saw, 
dan bersyukur kepada Allah dg  kelahiran Nabi saw.
>     
> 
> kang nceps <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:                                                  Wah ini 
makin membingungkan menurut saya, karena seolah sudah memvonis
>    orang lain menganggap maulidan menjadi kewajiban, yang satu
>   menjadikan maulid sebagai cara untuk menyatukan umat dan 
mengingatkan
>   kita kepada perjuangan rasululloh sementara yang lain menjadikan
>   maulid dianggap bid'ah dan pangkal segala permasalahan ,
>   
>   mas yang mengatakan maulid itu wajib siapa?? 
>   lalu yang mengatakan maulid menjadi ibadah itu siapa ya??
>   
>   menurut saya pandangan sikap ekstrim itu tergantung dari cara 
kita
>   bersikap, kalau orang - orang yang menolak sesuatu dengan cara 
yang
>   ekstrim ya jelas disebut kasar alias ekstrim, tapi menolak 
dengan cara
>   yang halus apa pernah disebut ekstrim ??
>   
>   jelas di cap wahabi , karena sumbernya dan paling banyak bersikap
>   ekstrim golongan wahabi,sama orang-orang yang paling mengaku 
salaf
>   alias salafi yang entah darimana paling merasa berhak mencap 
orang
>   lain , orang lain tiba-tiba mendapat cap musrik mendadak juga 
karena
>   wahabi, orang laing jadi kafir karena dicap oleh aliran wahabi 
ini,,, 
>   
>   lha kalau sekarang maulidan untuk kemaslahatan umat tujuannya
>   kira-kira boleh enggak ??
>   
>   wassalam
>   Sori kurang enak badan,,
>   
>   --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "al.fatih" <al.fatih@> 
wrote:
>   >
>   > hmm..pertanyaan bagus..
>   > 
>   > Begini..mas..apa yang saya kemukakan bukanlah suatu penafian 
>   > terhadap ijtihad. Kita harus menghargai ijtihad ulama..sebab 
ijtihad 
>   > tetap dibutuhkan sebagai sumber hukum ketiga setelah al-Qur'an 
dan 
>   > as-Sunnah. Namun ijtihad pun harus hati-hati dan bukan 
sembarang 
>   > orang serta persyaratannya sangat berat apalagi sesuatu yang 
sudah 
>   > jelas hukumnya. Contoh simple...bahwa di dalam Islam sudah 
>   > ditetapkan dua hari raya yang diperingati setiap tahun, dan 
ini 
>   > sepakat sejak para sahabat hingga tabiut tabiin dan imam 
madzhab 
>   > yang empat akhir abad 3H. Namun kemudian muncullah perayaan 
maulid 
>   > dengan dalil kebiasaan puasa seninnya Nabi SAW untuk mengingat 
hari 
>   > kelahirannya. Maka sejak kurun tersebut perselisihan 
dikalangan 
>   > ulama sangat banyak.
>   > 
>   > Padahal Nabi sebenarnya mencontohkan sunahnya puasa hari senin 
bukan 
>   > peringatan maulidnya dibesar-besarkan dan dirutinkan sehingga 
>   > menjadi kebiasaan dan kewajiban. Padahal yang namanya 
kewajiban 
>   > beribadah harus didahului dengan perintah sesuai dengan kaidah 
fiqh 
>   > bahwa asal dari ibadah adalah terlarang sampai diperintahkan 
dengan 
>   > dalil, jika sudah ada dalil maka laksanakan...dan berlakulah 
kaidah 
>   > berikutnya..yaitu...al ashlu fil amr lil wujub (asal dari 
perintah 
>   > adalah sebagai kewajiban)maka harus ada keduanya. 
>   > 
>   > Nah..mengenai peringatan di luar dua hari raya ini bahkan 
sebagian 
>   > ulama membolehkannya, apakah ini sebagai dasar sebab ijtihad 
masih 
>   > dibolehkan...? Belum lagi masalah kendurian kematian 7 hari 40 
hari 
>   > 1000hari, dan sebagian masyarakat kita mencap mereka yang 
menolak 
>   > melakukan itu sebagai islam ekstrim..ini sering saya 
dengar..dikit-
>   > dikit...mengatakan aliran aneh/sesat...dan paling 
enak..wahhabi. 
>   > Ironis gak kira-kira..? Maka ilmu itu sangat penting untuk di 
>   > dahulukan. Imam Bukhari sampai-sampai membuat suatu bab yang 
>   > berjudul Bab Ilmu didahulukan sebelum ucapan dan perbuatan.
>   > 
>   > Sedangkan perkara yang anda sampaikan berkaitan dengan 
kemajuan 
>   > teknologi untuk kelancaran ibadah dan dakwah dan kemaslahatan 
>   > umat..ya silahkan dikembangkan..antum a'lamu biumuri dunyakum.
>   > 
>   > demikian,
>   > salam
>   > 
>   > 
>   > --- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "Arland_hmd098" 
>   > <arland_hmd098@> wrote:
>   > >
>   > > Assalamu 'alaikum wr. wb.
>   > > 
>   > > Islam itu memang sudah sempurna.
>   > > Rasulullah SAW tidak akan mungkin menyembunyikan ilmu dan 
risalah 
>   > buat ummatnya.
>   > > Tapi perkembangan jaman dan teknologi ketika Rasululloh SAW 
masih 
>   > hidup dengan masa sekarang berbeda.
>   > > Karena itu dibutuhkan Ijtihad, maka ijtihadpun diperbolehkan 
>   > asalkan tidak melanggar hukum dasar yang inti.
>   > > 
>   > > Kalau kita hanya berpatokan bahwa islam sudah sempurna, 
titik, 
>   > tidak ada peluang untuk ijtihad, tidak perlu ada assesories 
ini dan 
>   > itu.....
>   > > Bagaimana islam mau menjawab masalah hukum asuransi ?
>   > > Bagaimana islam mau menjawab masalah hukum otopsi terhadap 
mayat?
>   > > Bagaimana islam mau menjawab masalah Keluarga Berencana dan 
alat-
>   > alat kontrasepsi?
>   > > Bagaimana Islam mau menjawab cangkok ginjal, cangkok mata, 
dsb dsb.
>   > > Bagaimana Islam mau menjawab masalah Narkoba?
>   > > Bagaimana Islam mau menjawab Sholatnya jamaah haji ketika 
diatas 
>   > pesawat terbang?
>   > > Bagaimana islam mau menjawab pernikahan lewat sms yang 
diforward 
>   > ke beberapa saksi?
>   > > 
>   > > dan lain-lain dan lain-lain yang dijaman Rasulullah SAW 
masih 
>   > hidup semua itu belum ada.
>   > > 
>   > > Mohon penjelasannya yang realistis sesuai pemahaman anda 
bahwa :
>   > > ===========jika suatu perkara 
>   > > agama yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah maupun 
para 
>   > > sahabat, tabiin dan tabiut tabiin kita tinggalkan walaupun 
>   > terkesan 
>   > > baik dengan alasan apapun.===============
>   > > 
>   > > 
>   > > wassalam,
>   > > Arland-Jkt.
>   > > 
>   > >   ----- Original Message ----- 
>   > >   From: al.fatih 
>   > >   To: keluarga-islam@yahoogroups.com 
>   > >   Sent: Thursday, December 21, 2006 2:05 PM
>   > >   Subject: [keluarga-islam] Re: wahabi pembuktian aqli dan 
naqli,
>   > > 
>   > > 
>   > >   Bos gak usah pake memvonis salah benar deh
>   > >   Rasulullah tidak sedikitpun menyembunyikan risalahnya 
kepada 
>   > >   umatnya, semua sudah tersampaikan, sampai-sampai burung 
yang 
>   > >   membolak-balikan sayapnya saja beliau jelaskan. Artinya 
Islam 
>   > itu 
>   > >   sudah sempurna, ditambah malah cacat dikurangi juga sama 
saja 
>   > cacat 
>   > >   juga. Hidung kita satu lalu iseng dioperasi bikin dua, 
pantas 
>   > gak? 
>   > >   orang akan bilang kita ini cacat.
>   > > 
>   > >   Berkata Abu Dzar: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa sallam 
telah 
>   > >   pergi meninggalkan kami (wafat), dan tidak seekor pun 
burung 
>   > yang 
>   > >   terbang membalik-balikan kedua sayapnya di udara melainkan 
>   > beliau 
>   > >   telah menerangkan ilmunya kepada kami.
>   > > 
>   > >   Beliau Shallallahu 'Alaihi wa sallam berkata: "Tidak 
tinggal 
>   > >   sesuatupun yang mendekatkan kamu ke surga dan yang 
menjauhkan 
>   > kamu 
>   > >   dari neraka melainkan sesungguhnya telah dijelaskan kepada 
>   > kamu". 
>   > >   Shahih Imam At-Thabrani di dalam kitabnya Al Mu'jam Kabir 
[2/166 
>   > >   no.1647]
>   > > 
>   > >   Kemudian dalam surat al-maidah ayat 3 telah dijelaskan 
tentang 
>   > >   kesempurnaan Islam. Diriwayatkan oleh Umar 
radhiyallahu'anhu 
>   > bahwa 
>   > >   seorang yahudi berkata,"Sesungguhnya kalian (kaum 
muslimin) 
>   > telah 
>   > >   membaca ayat tersebut dan seandainya ayat itu diturunkan 
kepada 
>   > kami 
>   > >   niscaya akan kami jadikan hari turunnya ayat itu sebagai 
hari 
>   > raya".
>   > >   [Ahmad, al-Musnad]
>   > > 
>   > >   Imam Malik ketika menjelaskan ayat ke 3 surat al-Maidah 
tersebut 
>   > >   mengatakan,"Bahwa apa-apa yang tidak pernah menjadi bagian 
dari 
>   > >   syariat Islam pada saat ayat ini turun (waktu itu), maka 
tidak 
>   > akan 
>   > >   pernah menjadi bagian dari syariat Islam pada hari ini 
juga".
>   > >   Sehingga kita bisa mencermati bahwa syariat Islam itu 
sudah 
>   > jelas, 
>   > >   malamnya bagaikan siangnya. Jadi sudah sewajarnya jika 
suatu 
>   > perkara 
>   > >   agama yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah maupun 
para 
>   > >   sahabat, tabiin dan tabiut tabiin kita tinggalkan walaupun 
>   > terkesan 
>   > >   baik dengan alasan apapun. Baik menurut kita namun belum 
tentu 
>   > >   menurut Allah. Sudah sangat banyak dalil-dalilnya yg 
menjelaskan 
>   > ini.
>   > > 
>   > >   mengenai tabarruk apakah setelah Rasulullah wafat masih 
berlaku 
>   > >   kebiasaan itu dikalangan para sahabat? Misal air bekas 
wudhu Abu 
>   > >   Bakar diperebutkan oleh sahabat lain? 
>   > > 
>   > >   untuk lebih jelasnya silahkan buka link berikut:
>   > > 
>   > >   http://www.eramuslim.com/ust/hds/4588b4fe.htm
>   > > 
>   > > 
>   > >   Recent Activity
>   > >     a..  11New Members
>   > >   Visit Your Group 
>   > >   SPONSORED LINKS
>   > >     a.. Single family home 
>   > >     b.. Family home finance 
>   > >     c.. Family home 
>   > >     d.. Family home mortgage 
>   > >     e.. Family home business 
>   > >   Yahoo! Mail
>   > >   Get on board
>   > > 
>   > >   You're invited to try
>   > > 
>   > >   the all-new Mail Beta.
>   > > 
>   > >   Y! Messenger
>   > >   Instant smiles
>   > > 
>   > >   Share photos while
>   > > 
>   > >   you IM friends.
>   > > 
>   > >   Yahoo! Photos
>   > >   Order at Yahoo!
>   > > 
>   > >   Pick up at Target
>   > >   .
>   > >
>   >
>   
>   
>       
>                                     
> 
>  __________________________________________________
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
> http://mail.yahoo.com
>


Kirim email ke