> Weleh.... weleh..... saya baru mengingatkan sedikit saja 
dikatakan "menyemprot"......... dan dianggap bukan teman...... Mohon 
dimaafkan sebelumnya bila tulisan saya kemarin sudah menyinggung 
eksistensi anda.

#Sebaiknya anda pahami lagi perkataan saya dan tolong jangan 
dipotong-potong, saya mengatakan "teman yang sepemahaman". Dalam 
milis ini kita semua menyadari bahwa kita terdiri dari bermacam 
latar belakang dengan pemahaman yang bermacam-macam pula. Sehingga 
ada yang memiliki pemahaman yang sama, ada pula yang berbeda. Dan 
bagi saya, semua yang masih ber-tauhid La ilaaha illalah adalah 
merupakan saudara, bukan sekedar teman. Untuk itulah saya peduli 
kepada anda semua dengan berusaha mengingatkan dan meluruskan 
menurut apa yang saya pahami salah.

> Ada tulisan orang yang dianggap menghina, dibalas dengan tulisan 
menghina pula. Apa ini yang diajarkan dicontohkan oleh RosuluLLoh 
SAW yang anda pahami dari pemikiran anda. Bukankah anda selalu ingin 
mencontoh sesuai Rosululloh SAW ...?! ..... SubkhanaLLah...... 
AstaghfiruLLoh..........

# Tolong diingat, saya tidak serta merta membalas perkataan BOS GILA 
begitu saja. Saya katakan dengan JELAS kepada dia bahwa jangan suka 
menghina orang lain jika anda tidak ingin dihina. Jadi kalau saya 
balik menghina anda, bagaimana rasanya? Jika ingin tidak mau dihina, 
ya jangan suka menghina orang lain. Begitu yang saya JELASKAN kepada 
beliau... Mudah2an anda mengerti maksud saya.
*** Maaf dalam hal ini sungguh saya belum paham, kira-kira pernah ada nggak 
yach dalam riwayat RosuluLLoh SAW diludahi orang quraisy kemudian Beliau SAW 
membalas dengan meludahi orang tersebut hanya untuk sekedar mengingatkan bahwa 
orang quraisy tersebut salah....? kebetulan saya belum menemukannya, bila anda 
punya DALIL yang mencontohkan seperti itu, bisa dong dishare di sini.
  
> Anda boleh saja tegas..... dan tidak mempercayai apa yang telah 
disampaikan oleh rekan diskusi anda, bukankah anda selalu 
mengedepankan kata "ilmiah" dalam hal berdiskusi...?. Saya kira pak 
Arland sudah cukup baik dalam menyampaikan apa yang telah beliau 
ketahui dengan referensi yang cukup memadai, bila dalam hal ini anda 
tetap ngotot dengan apa yang sudah anda pahami itu adalah hak anda. 
Apa yang telah dijelaskan oleh rekan diskusi kita adalah sodaqoh dia 
kepada kita. 
> 

# Ingat, Ilmiah disini adalah dengan mengungkapkan DALIL yang 
menurut Banyak Ulama adalah SHAHIH. Perkara sholat adalah perkara 
yang sangat penting. Jika saya mengetahui bahwa hal itu adalah tidak 
benar, maka wajib bagi saya untuk mengatakan dengan tegas bahwa hal 
itu tidak benar. Dan tolong dibaca lagi thread ini, awalnya saya 
tidak berkomentar apa2, saya hanya memposting forum tanya jawab yang 
diasuh oleh USTADZ yang berkompeten di bidangnya, dengan SANGAT 
ILMIAH beliau mengatakan bahwa kasus HADIAH PAHALA SHOLAT tidak 
pernah ditemukan dalilnya. Keterangan tersebut kemudian juga 
dikuatkan oleh postingan Mas Ananto. Jadi disini saya hanya berusaha 
menjelaskan kembali apa yang dikatakan oleh Ustadz tersebut. 
*** Oh yaa... yaa ... yaaa.... terserah anda sajalah, Apa yang di tangan anda, 
anda katakan dalil sahih, sementara apa yang disampaikan oleh saudara anda 
sekalipun ditunjukkan kitab ataupun riwayatnya anda katakan tidak ada dalil dan 
tidak "ngilmiah" dan andapun menuliskan "Jika saya mengetahui bahwa hal itu 
adalah tidak benar, maka wajib bagi saya untuk mengatakan dengan tegas bahwa 
hal itu tidak benar".  Yach.... mudah-mudahan saja anda selalu paling benar.
  
> Giliran anda berdiskusi dengan model bahasa yang kasar dan 
melecehkan ulama yang anda percayai, anda balas pula dengan 
melecehkan dan menghina ulama rekan diskusi anda. Apa seperti ini 
yang dicontohkan RosuluLLoh SAW sang pembawa Rokhmatallil 'alamiin. 
Sebagai salah satu orang yang selalu ingin menjadi salah satu ummat 
RosuluLLoh SAW, sungguh saya sangat menyayangkan hal ini dilakukan 
oleh saudara seiman yang notabene banyak mengerti tentang 'ilmu 
agama Islam yang telah dikaruniakan Allah SWT kepada anda 
sekalian.......(saya menuliskan anda sekalian, artinya bukan hanya 
anda seorang, melainkan seluruh jamaah di milist ini). Yaaa Allah 
jauhkan kami dari sifat yang demikian.

#Seperti yang saya jelaskan diatas, model bahasa yang saya gunakan 
seperti itu dimaksudkan agar yang bersangkutan 'mikir'. Hal itu 
sudah saya katakan dengan SANGAT JELAS. Dan saya tidak pernah merasa 
bahwa diri saya mengetahui banyak tentang Islam, justru keberadaan 
saya disini adalah untuk menambah pengetahuan saya tentang Islam.
**** lah.... itu dia, anda sendiri menyebutkan seperti di atas, bila kemarin 
ada saudara kita (pak Arland) memberikan sodaqoh 'ilmunya maka tidak sepatutnya 
anda membalas dengan tulisan "sholat unyil kek, sholat usrok kek...." saya rasa 
ada hal yang nggak nyambung dengan tulisan anda di atas (Dan saya tidak pernah 
merasa bahwa diri saya mengetahui banyak tentang Islam, justru keberadaan saya 
disini adalah untuk menambah pengetahuan saya tentang Islam.)
  
> Benar sekali, kewajiban anda hanya mengingatkan, berdasarkan apa 
yang anda tahu dan anda pelajari saja. Begitupun rekan diskusi anda 
mempunyai kewajiban yang sama untuk menyampaikan apa yang telah 
beliau pahami, bila ternyata anda tetap merasa cukup dengan yang 
telah anda pahami..... ya itu hak anda. Ngomong-ngomong sudah berapa 
juta kitab yang sudah anda pahami yach.... sampai-sampai sudah tidak 
perlu lagi shodaqoh ilmu dari saudara sendiri.
> 

#Diskusi yang tidak memiliki tolok ukur kebenaran, maka diskusi itu 
hanya akan menjadi omong kosong yang tiada habisnya. Lalu apa yang 
bisa dijadikan tolok ukur kebenarannya? Kitabullah dan Sunnah Rasul-
Nya. Silakan merujuk kepada keduanya jika diskusi kita ingin 
dikatakan ILMIAH.
  **** Kang .... tolok ukur menurut siapa?..... kalau yang menjadi tolok ukur 
hanya pendapat sendiri..... itu namanya mau menang "dewek". Orang lain 
menerangkan dengan sandaran sumber kitab yang kebetulan anda belum 
membaca/belum menemukan sumber tersebut anda katakan tidak berdalil, sementara 
apa yang ada dalam diri anda yang anda katakan sendiri (belum banyak 
pengetahuan tentang Islam), tetapi dengan tegasnya berani menyatakan kalau itu 
tidak ada dalilnya.

#Dan kali ini sepertinya anda yang menfitnah saya dengan mengatakan 
saya tidak perlu shodaqoh ilmu. Postingan2 yang sering disampaikan 
oleh saudara2 kita seperti Bang Anut, Om Dodi, Om Fatih, dan lainnya 
bagi saya merupakan tambahan ilmu yang sangat bernilai.
*** Apa nggak salah kang..... memfitnah untuk apa? Atau nggak malah sebaliknya 
dengan tulisan di atas sepertinya malah anda sendiri yang memfitnah saya dengan 
tuduhan saya telah memfitnah anda (mudah-mudahan tidak yach kang). Kok jadi 
runyam begini yach..... Kang.... ada baiknya jangan buru-buru menyimpulkan 
sesuatu hanya dari beberapa paragraph tulisan yaa...?! . Bila dengan tulisan 
saya, anda merasa kurang nyaman, Mohon dimaafkan dan anda tidak perlu lagi 
repot-repot membalas tulisan saya hanya sekedar untuk menunujukkan kalau 
andalah yang paling bernar. Sekali lagi mohon dimaafkan, bukan bermaksud untuk 
menggurui anda yang sudah cukup mumpuni dalam 'ilmu agama (setidaknya dibanding 
saya yang dhoif ini).
  
Salam :)
WnS

  Salam,
  ________
  Achmad Munif


         

                
---------------------------------
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! mempunyai perlindungan terbaik terhadap spam. 
 http://id.mail.yahoo.com/

Kirim email ke