Salam, barangkali pencuri perlu ditanya penyebab dia mencuri, apakah karena terpaksa atau tidak, kalau sudah 3 hari gak makan, wah repot juga ya bang/kang. Kalau penyebab seperti ini akibat ilmu agama yg kurang, berarti kita bisa jadi salah satu penyebab-nya karena kurang menyampaikan barangkali. Kalau penyebab-nya karena pemerintah yang belum mampu memberi solusi bagi pengangguran, berarti yahh pemerintah itu yg harus tanggung jawab. kalau berbicara masalah pekerjaan, sepertinya terlalu berat yah, karena sarjana saja sekarang banyak yg nganggur, apa lagi ini anak-2 SMA lulusan lagi, wah tambah nih semakin banyak yang mau cari keja. kira-kira, program apa nih bang/kang yang bisa kita perbuat. Salam,
kang nceps <[EMAIL PROTECTED]> wrote: secara psikologis tindakan seseorang terhadap suatu keadaan menunjukan tingkat emosi orang tersebut, ketika semakin banyak massa maka bisa jadi tingkat emosional akan lebih mudah terpengaruh, contoh misalnya nangis bareng di acara - acara tertentu dibandingkan nangis sendiri maka bakalan lebih terasa emosional bagi orang - orang yang masih labil. atau bisa jadi juga karena tidak mengikuti arus dari awal kejadian maka yang datang terakhir lebih mudah mengontrol emosi dibandingkan yang mengikuti dari awal, makanya polisi di indonesia kalo datang belakangan , supaya kerjanya cuma melerai tapi kalo datang dari tengah kejadian malah sering ikut dipukulin he,,he,, kedua tingkat kekecewaan dan putus asa akan keadaan, ini bisa jadi faktor utama masyarakat kita yang lebih suka menghakimi sendiri dan bertindak sendiri untuk melihat bukti nyata bahwa "suatu tindakan yang merugikan orang lain harus berakibat kepada kerugian diri sendiri" alias supremasi hukum yang makin loyo,dan untuk memastikannya maka massa lebih suka melihat secara visual dan melakukan secara fisik langsung,,, wassalam KnC keluarga-islam@yahoogroups.com, "banganut" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Tadi pagi sekitar jam 07.30, aku dapat kabar dari tetangga bahwa ada > tertangkap tangan seorang mencuri mesin pompa air di masjid Darul Jannah > dekat rumahku (±300 m), sesampai di sana, aku lihat kondisi si > pencuri di ikat, mesin pompa air di gantung dijadikan kalung, dan > pakaiannya tinggal kolor saja. Di ikat di tiang listrik di halaman > Masjid, dan ada beberapa orang sedang menyiksanya. > > Aku bergegas menghentikan penyiksaan tersebut. Seraya berteriak, > hentikan, dia juga manusia. Al-hamdulillah, ada yang berhenti menyiksa. > > Setelah datang polisi, segera ia di amankan ke dalam mobil. > > Pada waktu keadaan mereka, ada beberapa orang bertanya, mengapa aku > menghentikan penyiksaan itu, dan mengapa aku berteriak si Pencuri itu > manusia. Bukankah ia begitu tega mencuri barang di masjid. > > Dalam hatiku, ngak ada gunanya, bicara dalil untuk menjelaskan hal ini. > Maka kujawab sekiranya masuk akal dengan kapasitas yang bertanya, Kita > tidak tahu siapa yang kita siksa ini, seandainya ternyata warga di sini, > atau masih kerabat kalian sendiri, bagaimana ? Akhirnya mereka diam, dan > kuanggap mereka mengerti dengan apa yang ku bicarakan. > > Rupanya Ibuku, cemas juga, waktu aku mendekati si pencuri sewaktu sedang > di siksa tadi. Ia kira aku bakal ikut menyiksa juga. Kukatakan, si > Pencuri sudah lemah, tak ada gunanya kita jadi jagoan di depan orang > yang sudah lemah. > > Akhirnya aku pulang, sambil berpikir ulang. kenapa penanganan itu > seperti itu, apakah masih sempat terpikir oleh mereka bahwa kebenaran > yang mereka lakukan sudah dirusak oleh emosi yang mengalahkan untuk > berpikir lebih jernih. > > Sekali lagi aku berpikir, bagaimana cara mengontrol emosi dengan > mengedepankan nilai terlebih dahulu ? > > wassalam > > banganut > Recent Activity 19 New Members 1 New Files Visit Your Group SPONSORED LINKS Single family home Family home finance Family home Family home mortgage Dan Yahoo! Mail Get on board You're invited to try the all-new Mail Beta. Y! Messenger Quick file sharing Send up to 1GB of files in an IM. Yahoo! Photos Upload Now! First 20 prints are free . --------------------------------- Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!