Assalaamu `Alaikum
  Saudaraku yang saya rindukan, mengenai tanda-tanda kesesatan, Allah 
memberikan penjelasan seperti berikut :
   
  …. Barangsiapa yang menukar iman dengan kekafiran, maka sungguh orang itu 
telah sesat dari jalan yang lurus. 2:108.
   
  ….. Barangsiapa yang mempersekutukan  dengan Allah, maka sesungguhnya ia 
telah tersesat sejauh-jauhnya. 4:116.
   
  ….. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, 
kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang 
itu telah sesat sejauh-jauhnya.  4:136.
   
  Orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia dari pada kehidupan akhirat, 
dan menghalang-halangi  dari jalan Allah dan menginginkan agar jalan Allah itu 
bengkok. Mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh. 14:3
   
  Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalang-halangi  dari jalan Allah, 
benar-benar telah sesat sejauh-jauhnya. 4:167
   
  Namun benarkah orang yang menurut kita sesat itu telah memenuhi persyaratan 
yang benar benar sesat menurut penilaian Allah sementara pemahaman kita, hanya 
sedikit sekali ?, ketidak mampuan kita menilai seseorang sesat karena 
kekhawatiran salah menilai, dan menyerahkannya pada Allah, bukanlah hal yang 
buruk (menurut saya).
  Tanpa memberi penilaian sesat jika memang sesat (menurut Allah) tidak akan 
merubah status kesesatan seseorang itu, sementara menilai sesat padahal tidak 
Sesat (menurut Allah) membahayakan diri sendiri.
   
  Orang-orang awam seperti kita yang masih sibuk mencari uang, untuk memberi 
nafkah keluarga akan nampak lucu jika menyibukkan diri mencari bukti bukti yang 
konkrit mengenai kesesatan seseorang, sementara sasat tidaknya sudah ditetapkan 
sendiri oleh Allah (tidak usah khawatir jika tidak ikut menilai).
   
  Waktu masih berjalan, orang yang kita tuduh masih hidup, besok atau lusa 
ternyata dia yang mati syahid, sementara kita yang menuduh ternyata mati dalam 
suul khotimah (nauzu billah...), alangkah ruginya.
  Orang yang sesat itu tidak ada yang mampu memberi petunjuk kecuali atas 
kehendak Allah, sebagaimana firmannya :
  Barangsiapa yang Allah sesatkan , maka baginya tak ada orang yang akan 
memberi petunjuk. Dan Allah membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan. 
7:186
   
  Sekali lagi waktu masih terus berjalan maka benarlah yang mengatakan bahwa 
yang mengetahui dengan pasti tentang sesat atau tidaknya seseorang adalah Allah 
dan Rasulnya, serta yang dikehendaki oleh Allah karena kekhawatirannya terhadap 
dirinya sendiri terjerumus kedalam keburukan.  
  Apakah sesat didunia atau sesat diakhirat?, sementara akhirat kita belum kita 
ketahui.
   
  Oleh karena itu mari kita lirik firman Allah, yang berulang-ulang disebutkan 
dalam Al-Qur`an berikut :
   
  Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah yang lebih mengetahui tentang orang yang 
tersesat dari jalan-Nya dan Dia lebih mengetahui tentang orang orang yang 
mendapat petunjuk. 6:117
   
  Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat 
dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat 
petunjuk. 16:125
   
  Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang paling mengetahui siapa yang tersesat dari 
jalan-Nya dan Dia pulalah yang paling mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. 
53:30
   
  Sesungguhnya Tuhanmu, Dia-lah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari 
jalan-Nya; dan Dia-lah Yang Paling Mengetahui orang-orang yang mendapat 
petunjuk. 68:7
   
  Demikian, mohon maaf atas kesalahan.
   
   
  Nashir
   
   
   
   

       
---------------------------------
Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru!

Kirim email ke