Bila suatu lumbung padi ada sepuluh ekor tikus yang merusak simpanan padi bagai 
mana cara menangkap tikus tersebut ? atau bagai mana bila tikus ada di rumah 
kita?
Silahkan pakai cara sendiri-sendiri lawong Allah penuh dengan perhitungan, 
semua ada pertanggung jawabanya masing-masing.

________________________________

From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of 
Ananto
Sent: Friday, November 21, 2008 10:19 AM
To: keluarga-islam@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [keluarga-islam] Trio Bomber, Surga atau Neraka?



Trio Bomber, Surga atau Neraka?

Oleh: Irwan Masduqi


Tatkala hari hisab tiba, manusia yang tak terhitung jumlahnya rela antri 
panjang di depan pintu surga dan neraka. Jantung mereka berdebar dan berdetak 
tak karuan menunggu hasil penghitungan amal. Malaikat yang sedang bertugas 
memanggil mereka satu persatu sambil menenteng buku catatan amal.


Amrozi cs sudah tidak sabar menunggu giliran hisab. Sambil pegang-pegang 
jenggot, mereka kelihatan penuh optimisme bisa masuk surga. Orang-orang di 
sekitar mereka pun bertanya, "Kenapa kalian tak takut menghadapi hisab"?


Amrozi cs menjawab, "Siapa takut? kami sudah membawa tiket surga. Kalau kalian 
ingin beli tiket surga, bergabung saja dengan orang-orang Islam radikal. Mereka 
jual obralan tiket". Hisab berlangsung alot. Saat itu terjadi perdebatan sengit 
antara Amrozi cs dengan malaikat. Malaikat bilang, "Tiket surga kalian tidak 
ada gunanya alias muspro". Tapi Amrozi cs memaksa dimasukkan ke surga dengan 
dalih telah susah payah ikut program "bombing training" guna menghancurkan 
tempat-tempat maksiat. Abdul Aziz alias Imam Samudra, dengan mata tajamnya, tak 
sungkan memelototi malaikat sembari teriak kencang Allahu Akbar. Sementara 
Amrozi dan Ali Gufron alias Mukhlash cengar-cengir bingung tujuh keliling 
mendengar kata-kata malaikat tadi sambil memutar tasbih.


Malaikat bertanya, "Kenapa kalian melakukan teror"? Dengan diplomatis Amrozi cs 
menjawab, "Kami ingin mengamalkan hadits amar ma'ruf nahi munkar bil yad. 'Yad' 
artinya adalah kekerasan dengan bom". Hahaha, malaikat ketawa terbahak-bahak 
mendengar jawaban konyol Amrozi cs. Sambil menahan ketawa, malaikat menjawab 
balik, "Yang boleh amar ma'ruf nahi munkar dengan cara merusak fasilitas umum 
itu hanya pemerintah, kalau warga sipil tak boleh dengan cara itu. Heh dasar 
kalian sok pahlawan jadi polisi swasta!!!".


Amrozi cs dengan nada lirih dan agak sedikit grogi bertanya, "Masak sih"? 
Malaikat menjawab sambil senyum, "Ya iyalah... masak ya iya dong. Mulan aja 
namanya diganti Mulan Jamilah, bukan Mulan Jamidong...duren aja dibelah, bukan 
dibedong". Malaikat kemudian berargumen, "Imam al-Ghazali dalam Ihya' Ulum 
al-Din pernah berkata bahwa umat Islam dalam amar ma'ruf nahi munkar tidak 
boleh disertai perusakan harta orang lain. Imam al-Ghazali memberi contoh yang 
prosedural dalam melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar kepada para peminum khamr 
dan penjual MIRAS (Minuman Keras). Dalam konteks ini, khomr/MIRAS boleh 
ditumpahkan (iraqatul khamri), tetapi botolnya tak boleh dipecah, karena botol 
adalah harta halal milik penjual dan peminum. Dengan demikian, tindakan teror 
kalian (baca: Amrozi cs) yang destruktif dengan merusak fasilitas umum (harta 
orang lain) dan juga tindakan brutal FPI tidak dapat dibenarkan karena tidak 
sesuai prosedur. Tindakan itu justru merusak citra Islam, tahu!!!".


Amrozi cs tetap ngotot dan ngeyel agar dimasukkan ke surga. Mereka berdalih, 
"Pokoknya kami harus dimasukkan ke surga (yang konon banyak bidadari yang 
cantik itu), karena kami telah memerangi orang-orang kafir (antek Amerika dan 
thaghut) di Bali seperti yang diperintahkan Allah yang berbunyi faqtulu 
al-musyrikina kaffah...faqtulu al-musyikin haytsu wajadtumuhum/tsaqiftumuhum 
....faqtuluhum hatta latakuna fitnah (bunuhlah semua orang musyrik...di mana 
pun kalian berjumpa dengan mereka... bunuhlah mereka hingga tak ada fitnah)". 
Amrozi cs berargumen bahwa "ayat-ayat itu menurut satu versi dalam tafsir 
al-Qurthubi menusakh dan mengamandemen ayat-ayat yang turun sebelumnya tentang 
anjuran mengampuni orang kafir dan jihad defensif terbatas dari agresi 
musyrikin, sehingga kesimpulan Amrozi cs jihad adalah ofensif".


Kwakakakaka, malaikat tertawa terbahak-bahak untuk kedua kalinya mendengar 
jawaban Amrozi cs yang konyol itu. Karena penasaran, malaikat mendatangkan Imam 
al-Qurthubi untuk dimintai klarifikasi dan keterangan lebih lanjut. Malaikat 
bertanya, "Wahai Imam al-Qurthubi benarkah dalam tafsirmu ada konsep jihad 
ofensif"? Imam al-Qurthubi menjawab, "Dalam tafsir, saya memang mengutarakan 
dua pendapat; antara 'versi tekstual pro nasikh-mansukh yang menyimpulkan jihad 
ofensif' dan 'versi kontekstual kontra nasikh-mansukh yang menyimpulkan jihad 
defensif'". Coba dech malaikat Anda rujuk dalam Tafsîr al-Qurthûbi, cetakan Dar 
al-Sya'bi, vol. II, h. 71, vol. I, h. 62, vol. XVII, h. 203, & vol. XIX, h. 
149, vol. II, h. 347, vol. II, h. 35 & vol. V, h. 281, vol. III, h. 216, vol. 
II, h. 192 & 353".

 

"Sial, Amrozi cs berarti memilih jihad ofensif dengan mencari justifikasi dari 
penafsiran yang tekstual", keluh malaikat. Malaikat memperingatkan, "penafsiran 
tekstual itu reduktif dan rawan menimbulkan stigma bahwa Islam adalah agama 
pedang, agama bom, dan agama kekerasan, seperti stigma negatif kalangan 
mainstream Barat. Andaikan nasikh-manskuh kalian terapkan dalam ayat-ayat jihad 
yang sejatinya turun secara gradual, sama saja kalian menganggap sebagian ayat 
al-Quran yang turun pada fase-fase awal sebagai ayat impoten dan tak punya 
fungsi sosial untuk konteks kekinian. Nah, para pemikir Islam yang kritis dan 
progresif yang berdiri di barisan antrian hanya mangguk-mangguk menyetujui 
statemen malaikat tadi.


Amrozi cs berapologi, "Oke dech, ijtihad kami memang salah, tapi-seperti kata 
Rasulullah saw-kami tetap berhak mendapatkan pahala satu (man akhtha`a falahu 
ajrun wahidun). Malaikat menimpali, "Kalian memang mendapatkan pahala satu, 
tapi pahala itu belum mencukupi untuk dijadikan modal masuk surga. Pahala 
kalian yang satu itu tak seberapa jika dibandingkan dengan dosa kalian akibat 
membunuh orang-orang Bali dan wisatawan legal yang telah mendapat jaminan 
keamanan dari negara. Ingat itu wahai teroris yang berjubah!!!. Maukah kalian 
aku masukkan ke neraka"?


Amrozi cs, yang kali ini diwakili oleh Ali Gufron, mengutarakan keberatan. 
Dengan lantang ia berkilah, "kami tidak bermaksud membunuh orang tak berdosa, 
kami hanya ingin memerangi kemungkaran. Selain itu, kami juga sudah dieksekusi 
sebagai balasan perbuatan kami, meski kami sebenarnya tak rela dengan eksekusi 
itu". "Iya, tapi cara amar ma'ruf nahi munkar kalian, seperti saya katakan 
tadi, tidak prosedural", tegas malaikat. Malaikat diam sejenak mempertimbangkan 
matang-matang. Amrozi cs pun menunggu keputusan malaikat sambil pegang-pegang 
jenggot lagi.


Malaikat meneruskan hisabnya, "Tadi kalian bilang bahwa kalian tidak rela 
dengan eksekusi itu, itu tandanya kalian tidak ikhlas menerima hukum qishash 
yang sudah disyariatkan Allah. Dengan demikian dosa kalian belum dihapus dan 
diampuni. Sudahlah kalian aku masukkan ke neraka saja ya"?


Imam Samudra keberatan, "Please malaikat, kami sudah dieksekusi, masak mau 
dihukum lagi dengan diceburkan ke neraka"?. Malaikat geleng-geleng kepala, 
"Kalian memang bandel, sudah aku katakan kalau eksekusi itu belum bisa 
menghapus dosa kalian, karena kalian tidak ikhlas menerima hukuman itu". Imam 
Samudra berkilah lagi, "Buktinya apa kalau kami tidak ikhlas"?


Malaikat dengan mudah menemukan bukti di google.com <http://google.com/>  
<http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/11/05/1/161021/polri-bantah-tangkap-pembuat-situs-wasiat-amrozi-cs
 
<http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/11/05/1/161021/polri-bantah-tangkap-pembuat-situs-wasiat-amrozi-cs>
 > yang memuat wasiat profokatif Amrozi cs bahwa "Dalam surat wasiat tersebut, 
mereka menyerukan agar para pendukung memerangi dan membunuh pihak terkait 
eksekusi mati, seperti Presiden SBY, Wapres Jusuf Kalla, Menkum HAM Andi 
Mattalata, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Jampidum AH Ritonga, dan Ketum PBNU 
Hasyim Muzadi". Malaikat dengan tegas menvonis, "Jadi kalian harus aku masukkan 
ke neraka dengan dalih berlapis: 1) tindakan teror bom bali; 2) tidak ikhlas 
menerima hukuman eksekusi; 3) menyebarkan wasiat yang profokatif dan berisi 
pemberontakan terhadap pemerintah".


Amrozi cs masih berkilah, "Pengeboman dan wasiat itu tidak bermaksud untuk 
macam-macam, semua itu kami lakukan hanya demi tujuan memerangi maksiat dan 
jihad". Malaikat pun menjawab dengan analogis-argumentatif, "Oke jika demikian 
alasan kalian, maka kalian akan aku masukkan ke dalam 'tong' kemudian aku 
tendang 'tong' itu agar menggelinding masuk ke jurang neraka. Aku tak bermaksud 
memasukkan kalian ke neraka, tapi aku hanya bertujuan memasukkan 'tong' ke 
neraka sebagai tambahan bahan bakar neraka". Amrozi pun akhirnya tak berdaya 
dan menyesali perbuatannya di dunia.


Salam
R-1
http://www.irwanmasduqi83.blogspot.com/ 
<http://www.irwanmasduqi83.blogspot.com/> 


 
--------------------------------------------------------
Pesan ini (termasuk lampiran apa saja) hanya untuk penggunaan penerima/ para 
penerima yang ditunjukkan. Pesan ini boleh mengandung material rahasia dan/ 
atau informasi perdagangan rahasia Mattel. Jika anda bukan penerima yang 
ditunjukkan, anda tidak diperbolehkan menyalin, menyebar atau menggunakan 
informasi ini untuk tujuan apa saja, dan anda harus dengan segera menghapuskan 
pesan ini dan memberitahukannya kepada pengirim.
 
This message (including any attachments) is only for the use of the person(s) 
for whom it is intended. It may contain Mattel confidential and/or trade secret 
information. If you are not the intended recipient, you should not copy, 
distribute or use this information for any purpose, and you should delete this 
message and inform the sender immediately.

Kirim email ke