KIRAB HARI SANTRI

Kiai Said: Resolusi Jihad, Sumbangsih KH Hasyim Asy’ari Kepada Bangsa


Ahad, 18/10/2015 17:45






[image: Kiai Said: Resolusi Jihad, Sumbangsih KH Hasyim Asy’ari Kepada
Bangsa]






Surabaya, *NU Online*
Banyak kipah yang telah ditorehkan KH Hasyim Asy'ari. Resolusi jihad adalah
di antara sumbangsih hadratussyaikh Hasyim Asy’ari kepada Nahdlatul Ulama
dan bangsa Indonesia.


"Hari Santri Nasional bukan riya' (pamer), tapi penghormatan kepada
Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari dan para ulama lainnya yang menetapkan
Resolusi Jihad yang berisi bahwa membela Tanah Air itu fardlu ain seperti
layaknya shalat fardlu," kata KH Said Aqil Siroj, Ahad (18/10). Menurut
dia, Resolusi Jihad itulah yang melahirkan intifadhah atau penyerangan
secara massal oleh masyarakat terhadap tentara Sekutu (NICA), lanjutnya.


"Resolusi Jihad itu sendiri lahir atas permintaan Presiden Soekarno dan
Muhammad Hatta yang mengirim utusan ke Pesantren Tebuireng untuk meminta
agar Kiai Hasyim Asy'ari bersama para ulama menggerakkan masyarakat untuk
melawan NICA," katanya.


Akhirnya, KH Hasyim Asy'ari selaku Rais Akbar PBNU mengajak para ulama dari
berbagai kawasan sehingga melahirkan Resolusi Jihad.


"Jadi, pertempuran 10 November 1945 yang akhirnya diperingati sebagai Hari
Pahlawan itu bukan merupakan perlawanan tanpa komando, melainkan bermodal
fatwa Jihad fi-Sabilillah," katanya. Perlawanan itu dipimpin secara teknis
oleh KH Abdul Wahab Chasbullah sebagai pelaksana yang bermarkas di Waru
(Sidoarjo) dengan dukungan KH Masykur dari Malang dan KH Abbas dari Cirebon.


"Hasilnya, rakyat menang, bahkan pimpinan tentara Sekutu Brigjen Mallaby
pun tewas. Dalam film Sang Kiai disebutkan bahwa Brigjen Mallaby tewas
karena mobilnya dilempari bom oleh santri Tebuireng bernama Harun," katanya.


Oleh karena itu, dalam pandangan Kiai Said, Hari Santri Nasional yang
ditetapkan Presiden Joko Widodo pada setiap 22 Oktober merupakan pengakuan
pada perjuangan para kiai.


"Tanpa KH Hasyim Asy'ari dan para santri, maka Resolusi Jihad takkan pernah
ada. Tanpa Resolusi Jihad, maka Pertempuran 10 November takkan terjadi.
Tanpa Pertempuran 10 November, maka kemerdekaan takkan pernah tercapai,"
katanya.


Hadir pada kegiatan Kirab Hari Santri Nasional diantaranya, Wakil Gubernur
Jawa Timur, Saifullah Yusuf. Wakil Ketua Umum PBNU, Slamet Effendy Yusuf
dan Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zain. Selain itu, hadir pula jajaran PWNU
Jatim yakni KH Agoes Ali Masyhuri, KH Jazuli Noor, dan KH Abdurrahman Navis
dan Ketua PWNU Jatim KH Mutawakkil Alallah. Tampak pula Ketua Panitia Hari
Santri Nasional Jatim, H Abdul Halim Iskandar yang memimpin jalan sehat
dari Kantor PCNU Surabaya ke Tugu Pahlawan.


Acara dipungkasi dengan pelepasan kirab diawali penyerahan pataka yakni
panji-panji Merah Putih dan Bendera NU dari Ketua Umum PBNU kepada Sekjen
PBNU dan Wagub Jatim untuk diserahkan kepada peserta kirab yang membawanya
dari Tugu Pahlawan (Surabaya) ke Tugu Proklamasi (Jakarta) selama empat
hari, yakni 18 hingga 22 Oktober. *(Ibnu Nawawi/Mukafi Niam)*






Sumber:


http://nu.or.id/a,public-m,dinamic-s,detail-ids,44-id,62881-lang,id-c,nasional-t,Kiai+Said++Resolusi+Jihad++Sumbangsih+KH+Hasyim+Asy%E2%80%99ari+Kepada+Bangsa-.phpx






--
http://harian-oftheday.blogspot.com/


"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama..."

Kirim email ke