Haturan Kang Hasan, Ari urusan tahu sumedang di Kaltim mah khususna di kota-kota Balikpapan, Samarinda sareng Bontang atuh leres eta teh chep-na expert ti sumedang, ngahaja di import ku Kang Denny. Ayeuna tos aya 4 outlet tahu sumedang asli, tapi aya oge tahu sumedang aspal anu gaduhna urang Jawa. Perihal pakempelan wargi ti Jabar di Kaltim aya oge malih kawilang seuseur oge, sok sanaos masih eleh seueur dibandingkeun wargi ti suku Banjar (Banjarmasin-Kalsel), suku Bugis (Sulsel), Jawa (khususna Jatim) kamari nalika aya Porwanas jamuan makan malamna teu diumumkeun wungkul manawi!? Atanapi PWI-na teu terangeun aya KKJB (Kerukunan Keluarga asal Jawa Barat) janten kirang koordinasi. Tapi panitia PON Jabar mah atos survey ka Kaltim anu dipimpin ku juragan sepuh Pa Suwarna, sareng Pa Dadang Bupati Karawang tea, tapi atlit ti wartawan duka tah koordinasi henteuna sareng KKJB. Wassalam, dudi_ss
mh <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Tahu Sumedang DIA memperkenalkan diri, namanya Momon. Usianya di atas saya. Ini diketahui setelah kami berbincang lebih jauh tentang asal masing-masing. Hal yang tidak terduga, rupanya kami sempat satu kampus. Dia lulus tahun '82-an, sedangkan saya empat tahun kemudian. Kami tertawa ketika mengaku sama-sama jadi "pengkhianat" pada almamater. Seharusnya kami menjadi guru. Akan tetapi, takdir bicara lain, saya bekerja di koran, dia berjualan tahu sumedang. "Ini sesuai jurusan saya dulu, dari ekonomi," kata Momon, enteng. Saya rada menyesal, lantaran keakraban dengan dia justru terjadi pada ujung kami akan berpisah. Pertemuan tersebut di Kalimantan Timur, tepatnya di lokasi bazar Kompleks Stadion Madya, Sempaja, Samarinda. Ketika itu, di sana mulai 3 Februari hingga 10 Februari berlangsung Pekan Olah Raga Wartawan Nasional (Porwanas) IX. Bazar diselenggarakan persis di depan Hotel Atlet yang terbilang cukup megah. Soal mengapa Momon jadi tukang tahu sumedang, bagi saya mengundang tanya. Bahkan, tiba-tiba di tengah bazar itu ada tahu sumedang saja juga sungguh * surprise*, karena jadi makanan selingan di tengah rasa bosan menyantap makanan pedas dan manis yang disediakan panitia. Benarkah tahu sumedang bisa intervensi ke Kaltim dan cocok dengan lidah orang sana? Momon pun bercerita, tahu sumedang bisa diterima dengan baik oleh konsumen Kaltim. Hanya, apabila tidak terlalu renyah, karena faktor kacang kedelai. Di Kaltim tidak ada kedelai lokal yang justru paling baik untuk tahu sumedang. "Di sini yang melimpah kedelai impor," katanya. Lalu, ada lagi yang membuat saya terpana, dari cerita Momon, bahwa dirinya hanya pegawai, bukan pemilik. Pemilik pabrik tahu sumedang yang dijajakannya, sesungguhnya milik putra Rektor Universitas Mulawarman! Pegawainya semua direkrut dari Jawa Barat. Luar biasa! Obrolan kemudian berkembang pada faktor budaya orang Sunda. Menurut Momon, dia tidak peduli lagi soal titel kesarjanaan yang disandangnya. Ia meyakini tahu sumedang punya prospek di Kaltim dan bisa berkembang jadi bisnis besar. Karenanya, ia betah ikut jualan tahu. Pria yang tidak sempat ditanya sudah berapa lama di Kaltim juga mengungkapkan, pada dasarnya orang Jawa Barat di Kaltim banyak yang berhasil. Apa yang diungkap Momon, mungkin tidak terlalu salah sebab beberapa stan di bazar ditempati orang Sunda. Mereka berjualan produk garmen. Akan tetapi, ini persoalannya, kata Momon, orang Sunda (Jawa Barat) agak sulit bersatu. Meski ada paguyuban, tapi kurang aktif. Bicara pada bagian ini, saya sendiri lumayan iri dengan warga Jawa Timur. Mengapa demikian? Lantaran pada harian lokal sempat saya baca, mantan Gubernur DKI Jakarta, Basofi Sudirman, datang berkangen-kangenan dengan warga Jatim. Selang beberapa hari, dari pengeras suara di hotel terdengar pengumuman bahwa atlet Porwanas asal Sumsel diundang makan malam di sebuah hotel berbintang oleh pengurus Himpunan Warga Sumatra Selatan (HWSS) Kaltim. Untuk warga Jabar? Ah, mudah-mudahan tahu Sumedang menjadi pengikatnya. (Asep S. Bakrie/"PR")*** Sumber: PR, Kamis, 22 Februari 2007 * Recent Activity 5 New Members 5 New Photos Visit Your Group SPONSORED LINKS Culture change Corporate culture Cell culture Call indonesia Organization culture Give Back Yahoo! for Good Get inspired by a good cause. Y! Toolbar Get it Free! easy 1-click access to your groups. Yahoo! Groups Start a group in 3 easy steps. Connect with others. . [Non-text portions of this message have been removed] PENTING..! attachment akan dihapus & tidak diteruskan kepada seluruh member. dilarang beriklan. pelanggaran atas peraturan ini akan dikenai sanksi berupa pencabutan membership. terutama bagi pengguna ms outlook/outlook express, dihimbau untuk selalu mengupdate antivirusnya. Yahoo! Groups - Join or create groups, clubs, forums & communities. Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/kisunda/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups - Join or create groups, clubs, forums & communities. is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/