hatur nuhun kang Ahmad Infona, kaleresan pun lanceuk, pun Adi ngaluuhan kana 
eta acara.
tadinamah simkuring maksad bade ngaluuhan, tapi dalah kumaha, di padamelan aya 
acara anu teu tiasa kusimkuring dikantunkeun.

nuhun
(bari pakepuk sibuk, heheh)
rampes
pun Agus Wirabudiman

--- On Fri, 12/17/10, Ahmad Sahidin <ahmadsahi...@ymail.com> wrote:

From: Ahmad Sahidin <ahmadsahi...@ymail.com>
Subject: [kisunda] Peringatan Hari Asyura (10 Muharam)-Para Jemaah Meneteskan 
Air Mata
To: "Ki Sunda Milis" <kisunda@yahoogroups.com>
Date: Friday, December 17, 2010, 11:07 AM

 liputan kamari wengi ti Galamedia

Peringatan Hari Asyura, 10 Muharam; Para Jemaah Meneteskan Air Mata


RIBUAN jemaah yang berpakaian serbahitam terus mengumandangkan selawat. Mereka 
dengan khusyuk mendengarkan kisah tentang Imam Husein bin Ali bin Abi Thalib, 
cucu Nabi Muhammad SAW. Cerita dituturkan dengan khidmat, diselingi irama musik 
dan lagu orkestra. Sebuah fragmen religi yang menyentuh. Banyak jemaah yang 
meneteskan air mata saat Ketua Dewan Syuro Ijabi, Jalaluddin Rakhmat 
mengisahkan terbunuhnya Imam Husein oleh tentara Yazid bin Muawiyah di Karbala. 

Kegiatan tersebut merupakan peringatan Hari Asyura (10 Muharam) yang digelar 
Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia (Ijabi) Jabar, di Pusdai Jabar, Jln. Pusdai 
Bandung, Kamis (16/12) malam. Hadir dalam kesempatan tersebut Mr. Rabbani, 
atase kebudayaan Irak. Kegiatan diisi dengan kisah-kisah seputar kesyahidan 
Imam Husein.

Menurut Ketua Ijabi PW Jabar, Ma'mun, tragedi itu terjadi pada 10 Muharam 61 H. 
Bertepatan dengan dengan 10 Oktober 680 Masehi.

"Waktu itu kekuasaan Islam berada di tangan zalim di bawah kepemimpinan Yazid 
bin Muawiyah. Imam Husein dan keluarga Nabi Muhammad tidak bisa membiarkan 
kepemimpinan Islam jatuh kepada tiran. Mereka lalu berangkat dari Madinah 
menuju Mekah," ungkap Ma'mun.

Setelah menggelar khutbah kepada jemaah haji di Mekah untuk sebuah revolusi 
memperbaiki agama kakeknya, Imam Husein dan keluarganya berangkat menuju 
Karbala. Di Karbala, mereka yang berjumlah 70 orang dicegat pasukan Yazid bin 
Muawiyah yang berjumlah ribuan.

Setelah bertahan beberapa hari, tepat 10 Muharam akhirnya keluarga Nabi 
Muhammad SAW dibantai dengan kejam. Yang tersisa hanya kaum perempuan dan salah 
satu putra Imam Husein yang masih kecil dan sakit. Sementara kepala Imam Husein 
dipenggal dan diarak dari Karbala hingga ke Damaskus di Suriah.

Acara tersebut diselingi dengan aksi teatrikal sufistik. Tidak hanya kisah Imam 
Husein, dalam peringatan Hari Asyura pun para jemaah diajak untuk mengevaluasi 
dan introspeksi diri atas kondisi bangsa, atas musibah dan bencana yang 
terjadi. Kegiatan Hari Asyura diakhiri dengan tausiah dari keluarga keturunan 
Imam Husein dari Irak. (eli siti wasliah/"GM")**
http://www.klik-galamedia.com/indexnews.php?wartakode=20101217031640&idkolom=beritautama





------------------------------------

Yahoo! Groups Links






      

Kirim email ke