.TRIBUNNEWS.COM - Taqiyah dari segi bahasa berarti pemeliharaan atau
penghindaran. Sedang menurut istilah ialah: "meninggalkan sesuatu yang
wajib demi memelihara diri atau menghindar dari ancaman atau
gangguan".

Sementara pakar berkata bahwa ide tentang taqiyah mulanya
diperkenankan oleh filosof yunani, Plato, yang melakukan praktik
secara sembunyi-sembunyi guna menyebarluaskan ajarannya. Filosof ini
juga antara lai menggunakan berbagai istilah dan kata yang
berbelit-belit untuk menyembunyikan hakikat ide yang hendak
disampaikannya.

Jika kita menyadari bahwa Syiah, khususnya pada masa lampau, adalah
kelompok yang dianiaya oleh penguasa, sejak masa Bani Umayyah dan
berlanjut sampai dinasti-dinasti sesudah mereka, maka dapat dipahami
jika Syiah secara umum mengakui dan melaksanakannya.

Oleh karena itu, Taqiyah dibenarkan oleh al-Qur'an, hanya saja ada
batas dan ketentuan-ketentuannya. Namun batas itu yang diperselisihkan
oleh ulama.

Muhammad Sayyid al-Thanthawi, pemimpin tertinggi lembaga-lembaga
al-Azhar ketika menafsirkan ayat (Qs. Ali Imran: 28): "Taqiyah adalah
upaya yang bertujuan memelihara jiwa atau kehormatan dari kejahatan
musuh.

Mengapa Taqiyah dibenarkan Allah? Syaikh Mutawwally asy-Sya'rawi
seorang tokoh Sunni Mesir Kontemporer mengemukkan bahwa anggaplah
setiap muslim diwajibkan mengorbankan jiwanya demi menolak ancaman
terhadap agama. Jika ini terjadi, maka kepada siapa lagi panji agama
diserahkan? Siapa lagi yan akan memperjuangkan ajaran agama, jika
semua telah gugur akibat keengganan bersiasat?

Muhammad imarah cendekiawan Mesir GuruBesar pada Universitas al-Azhar
Mesir, ketika menulis tentang imamiyah al-Itsna Asyariyah
berkesimpulan bahwa:

"Agaknya yang tercela dari Taqiyah ini adalah jika ia beralih menjadi
kemunafikan, atau sikap permanen  yang harus selalu diambil. Adapun
selain itu, maka kami tidak percaya bahwa orang-orang yang bukan Syiah
dan memiliki sikap objektif dalam pemikirannya-kami tidak percaya-
bila mereka menginkarinya (menolak bertaqiyah) apalagi dari
orang-orang Syiah belakangan ini yang mempersempit lapangan Taqiyah,
sehingga menegaskan bahwa Taqiyah tidaklah wajib dalam seluruh
keadaan, bahwa terkadang hukum boleh atau sebaliknya (tidak
bertaqiyah) yang hukumnya wajib".

 Jadi, ulama yang betul-betul objektif melihat kenyataan Sejarah Islam
dan bentuk penganiayaan yang kepada orang-orang Syiah (orang yang
mencintai keluarga Ahlul Bait) dari bani Umayyah maupun Bani Abbasiyah
maupun yang lain akan memahami betul bahwa konsep Taqiyah bukanlah
sesuatu yang tidak berdasar dari ajaran Islam. Ulama belakangan dari
Ahlusunnah telah banyak membenarkan dan membolehkan Taqiyah namun
dalam batas-batas tertentu dan ini tidak jauh beda dengan konsep
Taqiyah yang dipahami oleh ulama Syiah.

Satu hal yang mesti dipahami bahwa konsep Taqiyah memungkinkan orang
mengatasnamakannya sebagai Taqiyah tetapi pada hakikatnya yang
dijalankan adalah kemunafikan, kebohongan serta tipu muslihat yang
justru merusak konsep Taqiyah dan akan berakibat kepada mazhab syiah
dan bukan tidak mungkin merusak agama Islam. Jadi, kalau konsep
Taqiyah dilakukan karena ada situasi tertentu yang mengancam
keselamatan, keamanan, ketentraman yang bila menampakkan ajaran,
mazhab kita ditentang oleh mereka, maka kemunafikan, kebohongan,
penipuan dilakukan karena mengejar keuntungan pribadi, kelompok yang
merugikan kelompok lain.


.http://id.berita.yahoo.com/sunni-membolehkan-bertaqiyah-005114498.html


------------------------------------

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/kisunda/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/kisunda/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    kisunda-dig...@yahoogroups.com 
    kisunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    kisunda-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke