Spiritnya Mamang suka nih :). Cara penyampaian wartawannya mungkin kurang pas.
Masalah besaran quotanya kan negotiable hehehe termasuk sumbangan pemprov-nya juga dong :D. Yg Mamang catet "kalau tidak pakai cara itu bagaimana juara 1 ujung genteng bisa masuk ITB, IPB, dan UNPAD" ini sangaaat menarik :). Sama kalau bisa Mang Ahernya kasi GRATIS tuuuuh semua biayanya di cover :). Nanti setelahnya bisa kembali ke daerahnya untuk menjadi pemimpin-2 yang handal dan unggul :). Spirit ini yang Mamang usulin untuk Bangun Sekolah dari mulai SMA dan Universitas di JATIGEDE Owned By PEMPROP JABAR semuanya Gratiiiis tiiiiis dipilih putra-putri terbaik juara-juara 1 di masing-2 daerah ngak boleh KKN, ngak boleh nyogok, dll... Sehat Jasmani dan Rohani. Tiap Kabupaten dikasi Quota. Nah Universitas ini bisa berapiliasi dengan ITB, IPB, dan UNPAD pilih dosen-2 yg juara gaji yang tinggi standard internasional cukupin semua kebutuhannya biar berkonsentrasi mengajar. Konsep ini adalah Konsep Kabuyutan yang dibangun Para Resi Sunda jaman dulu pendidikan gratiiiiis tiiiiis... Pemimpin/ Pemerintah menjamin semua biayanya dan mencukupkan segala kebutuhannya. Malah Pemerintah rajin memberikan bonus... Ingat Purnawarman pernah memberikan bonus memotong 1000 ekor Sapi untuk dibagikan kepada para Brahmana/ Resi yang memimpin Kabuyutan-2 tsb. Ingat Amanat Buyut: Buyut dititipkeun ka PUUN Nagara 33, Bangawan 65, dan Pusat 25 Nagara. Yang dimaksud Nagara adalah Nusa/ Kabuyutan yang selalu diapit dua sungai. Menurut Matematika Sunda dalam Article Prof Jakob Sumardjo (SR ITB). Angka 33 itu adalah terdiri dari 1 Pusat dan 32 sekitarnya. 32 itu adalah dari Jumlah 4 penjuru mataangin jadi 32 itu dibagi 4 = 8 nah 8 ini artinya Mandala (8 penjuru mataangin). Jadi 33 Nusa itu adalah 1 Kabuyutan Pusat di Cipaku Bandung dan 4 Mandala diseluruh Penjuru Mataangin yaitu Cipaku Bogor, Cipaku Subang, Cipaku Garut, dan Cipaku Sumedang. Dari 4 Mandala itu masing-2 punya 8 Kabuyutan. Sehingga total menjadi 33 Kabuyutan besar. 32 Kabuyutan tersebut selalu diapit 2 sungai :). Sehingga jumlah Sungai/ Bangawannya menjadi 32x2 = 64 sungai + 1 sungai Pusat/ yang paling besar. Nah Mandala Pusat ini Sungai-nya 1 tapi yang paling Besar dan Nama Sungai-nya CITARUM daerahnya sampai sekarang disebut RAJAMANDALA :). Kota Bandung sekarang dulu adalah Gunung Sunda Purba :). Yang dapat kita pelajari dan kita aplikasikan dalam kehidupan sekarang Betapa dahulu kala Pendidikan itu sifatnya SAKRAL dan sangat penting sehingga Pemimpin/ Raja membuatnya di seluruh penjuru mataangin lalu kemudian dari 4 penjuru mataangin dipecah menjadi 8. Nah angka 25 juga terdiri dari 1 pusat dan 24 Kabuyutan nah kalau dibagi 8 (mandala) berarti 3 Mandala, nah angka 3 itu dari Tri Tangtu yang ada di masing-2 Kampung Kabuyutan :). Contoh di Cipaku dibagi menjadi 3 Kampung: Kampung Cipaku (Karesian/Kesejahteraan), Kampung Pakualam (Karatuan/Pemerintahan) dan Kampung Karang Pakuan (Karamaan/Kemakmuran). Luar biasa bukan dan semuanya gratiiis tiiis tidak ada yang bayar untuk menjadi peserta pendidikan. Nah harusnya konsep Pendidikan Ala Kabuyutan ini diterapkan oleh Pemerintah Indonesia. Jangan lagi masyarakat dibebani dengan biaya pendidikan yang mahaaaal. Kalau mau pendidikan mahal ya bikin aja SWASTA lalu kemudian rubah jangan Sekolah / Universitas tapi PERUSAHAAN :). Terlampir Amanat Buyut untuk mengingatkan kita semua untuk selalu menjaga Kabuyutan di seluruh Indonesia :). nuhuuuuns, mang asep kabayan www.cipaku.org -----Original Message----- From: andjas wahyu <and...@gmail.com> Sender: senyum-...@yahoogroups.com Date: Tue, 17 Sep 2013 21:29:07 To: <senyum-...@yahoogroups.com> Reply-To: senyum-...@yahoogroups.com Subject: [Senyum-ITB] Rasis? Separatis? atau Asmuni? Sedih melihat komentar pejabat yg seperti ini.... komentar saya, 1. ini namanya rasis... separatis... 2. Emang pemdanya nyumbang PTN itu berapa pertahun??? http://www.pikiran-rakyat.com/node/250369#.Ujg5ypHDE_N.facebook BANDUNG, (PRLM).-Sebanyak 50 persen mahasiswa yang ada di tiga Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Jawa Barat (Jabar) harus berasal atau diisi oleh warga Jabar. Cara ini merupakan intervensi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar untuk meningkatkan angka partisipasi perguruan tinggi (PT) Jabar yang terendah secara nasional. Angka partisipasi PT di Jabar saat ini baru mencapai 15,19 persen saat target nasional 25 persen. Pemberlakuan kuota khusus Jabar yang didorong pemprov ini akan berlaku mulai 2014. Tiga universitas yang harus diisi 50 persen oleh warga Jabar yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjajaran (Unpad), dan Intitut Pertanian Bogor (IPB). Pernyataan ini dikemukakan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan di Kota Bandung, Rabu (12/9/2013). “Selama ini, meski universitas world class (kelas dunia) seperti ITB, Unpad, dan IPB ada di Jabar tetapi angka partisipasi PT di Jabar masih terendah secara nasional,” kata Heryawan. Dengan adanya kuota khusus ini, pemerintah yakin siswa Sekolah Menangah Atas (SMA) yang raih rangking 1 di Jampangkulon, Pameungpeuk, atau daerah lainnya bisa langsung lulus di PT tersebut. Ini menurut Heryawan menjadi salah satu cara melindungi Jabar. Pemerintah disampaikannya akan bertanggung jawab jika ada beasiswa yang diperlukan. “Jadi 2018 angka partisipasi kita bisa di atas APK 25 persen. Kalau tidak pakai cara ini, kapan orang Ujung Genteng bisa ke ITB?” kata Heryawan. -- Andjas Wahyu Ardiansyah アンジャス ワヒュ ンシャ "Which then of the bounties of your Lord will you deny?"