[Kesehatan Bayi] 
Mengatasi panas dan rewel kala hendak tumbuh gigi 

[[ Koleksi Artikel Menarik: http://www.gsn-soeki.com/wouw/  ]]

(13 Nov 2008)

Kadang bayi rewel, tubuhnya hangat, dan tak nafsu makan gara-gara hendak tumbuh 
gigi. Walaupun akan hilang dengan sendirinya, tapi ada baiknya orang tua 
mencoba mengatasinya.

"Kok, kayaknya akhir-akhir ini si Riska agak rewel, makannya susah dan badannya 
agak hangat. Jangan-jangan dia mau tumbuh gigi." Demikianlah biasanya praduga 
sebagian ibu-ibu. Namun benarkah semua gejala tadi pertanda hendak tumbuh gigi?

Menurut drg. Taty Z. Cornain, SpKGA, dari RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta, 
adakalanya memang kala hendak tumbuh gigi, bayi jadi rewel, tubuhnya 
sumeng/hangat, nafsu makannya berkurang. Namun adakalanya pula tak ada gejala 
berarti. Dalam arti, aman-aman saja. "Reaksi tersebut tergantung pada daya 
tahan tubuhnya atau ketahanan daya ambang sakitnya, yang pada tiap bayi 
berbeda-beda. Jadi, sifatnya individual sekali."

HILANG BEGITU GIGI MUNCUL

Biasanya, kalau daya tahan tubuh si bayi bagus, saat tumbuh gigi tak selalu 
bereaksi tubuh hangat. Jikapun hangat, mirip gejala awal mau flu. Hanya saja di 
sini tak disertai gejala flu, semisal bersin atau batuk dan lainnya. Yang 
justru harus diwaspadai bila suhu tubuhnya antara 38,5 40 derajat Celcius, 
perlu dicurigai ada penyakit lain.

Sumeng gara-gara mau tumbuh gigi ini bisa berlangsung kira-kira 1-3 hari. "Tapi 
tak usah khawatir. Didiamkan saja pun, sumeng-nya akan hilang sendiri," bilang 
Taty. Hanya saja, tambahnya, umumnya orang tua langsung panik jika tubuh 
bayinya hangat. "Takut panasnya makin tinggi dan si bayi lantas kejang atau 
stuip. Sehingga mereka biasanya langsung melakukan tindakan preventif, yaitu 
diberikan obat penurun panas."

Selain gejala hangat, sudah pasti bayi akan rewel karena ia tak bisa 
mengeluhkan rasa sakitnya. Rewel yang menyertainya juga paling lama seminggu. 
Begitu pun dengan perasaan tak enak di mulutnya hingga jadi malas makan atau 
mengunyah, serta nafsu makan yang berkurang. Biasanya hal ini tak berlangsung 
terus-menerus. Kalau giginya sudah nongol atau kelihatan sedikit saja, entah 1 
atau 2 milimeter, biasanya dampak yang ditimbulkannya, semisal rewel atau tak 
enak di mulut, pun hilang.

Saat itu, papar Taty, benih gigi akan keluar dari tempatnya di dalam tulang 
rahang dan sampai akhirnya muncul gigi di gusi. Gusi akan sedikit tampak agak 
pucat dan agak menonjol dibanding gusi di sebelahnya. Dalam proses keluarnya 
gigi dari tulang rahang ini, ia akan menembus gusi, sehingga terasa sakit. 
"Seolah gusi tersebut terkena luka atau sayatan, maka akan terasa sakit." 
Proses timbulnya gigi dari bawah ke atas ini tak bisa diukur berapa lama. Juga, 
sampai di mana posisi giginya sebelum menembus gusi hanya bisa dilihat dengan 
foto rontgen.

TAK MESTI PADA USIA 6 BULAN

Umumnya bayi mulai tumbuh gigi di usia 6-12 bulan, dan sempurnanya sampai usia 
24 bulan. Meski ada juga bayi yang tumbuh giginya sebelum usia 6 bulan. "Ini 
merupakan salah satu bentuk kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi," jelas 
Taty. Biasanya, yang berupa kelainan ini, begitu lahir si bayi sudah ada 
giginya, dikenal dengan istilah gigi natal. "Gigi natal ini tumbuh tak tentu, 
kadang di bagian depan atas, kadang di bagian bawah. Yang jelas, ia jarang 
tumbuh di bagian belakang. Banyaknya pun hanya satu buah."

Sementara kelainan gigi susu yang tumbuhnya pada bulan pertama setelah 
kelahiran dikenal dengan gigi neonatal. Seperti halnya gigi natal, pada 
kelainan gigi neonatal pun belum tentu bayi mengalami gejala sakit tumbuh gigi. 
"Apalagi ini hanya suatu kelainan bentuk pertumbuhan dan perkembangan gigi 
saja," terang Taty.

Jadi, Bu-Pak, tak setiap kali tumbuh gigi, bayi akan merasa sakit alias 
sifatnya sangat variatif. Mungkin ada gigi yang menembus jaringan yang lebih 
padat dan ada yang tidak. Biasanya kalau menembus jaringan yang padat, dia akan 
merasakan sakit. Jadi, tergantung kepadatan jaringan yang ditembusnya. Hanya 
kita tak bisa memastikan bagian mana yang lebih tebal dan yang tidak.

HARUS DIATASI

Jadi, ulas Taty, jika tumbuh gigi pada bayi tak bermasalah, maka didiamkan saja 
juga tak apa-apa. Hanya kalau bayinya jadi sangat rewel, tampak tak tahan 
sakit, serta badannya hangat/sumeng, sebaiknya orang tua mencoba mengatasinya 
dengan memberikan obat penurun panas sebagai pertolongan pertama atau penolong.

Seringkali, bayi yang sakit karena tumbuh gigi dibawa ke dokter anak, bukan ke 
dokter gigi. Soalnya, terang Taty, jika bayi tubuhnya hangat, orang tua lebih 
curiga bukan tumbuh gigi, tapi penyakit lainnya seperti panas karena demam 
berdarah, tifus, dan lainnya."

Namun, walau bukan dokter gigi, dokter anak pun bisa mengetahui apakah si bayi 
sakit karena tumbuh gigi atau bukan. "Bila suhunya tak terlalu tinggi dan tak 
ada gejala seperti batuk, pilek, dan lainnya, dokter akan melihat kondisi 
mulutnya. Jika ada sesuatu pada gusinya, seperti warna gusi yang lebih pucat 
dan agak menonjol dibanding sisi lainnya, maka diduga hangat tubuhnya berasal 
dari gigi yang mau tumbuh."

Biasanya dokter akan memberikan obat-obatan yang mengandung analgesik dan 
antipiretik sebagai obat-obatan penghilang rasa sakit. Obat-obatan tersebut 
berada dalam kandungan obat-obat penurun panas. "Barulah kalau ada suatu 
masalah pada giginya, misal, bengkak sekali dan agak kebiruan karena ada 
pembuluh darahnya yang terjepit, dirujuk ke dokter gigi."

Sedangkan bila nafsu makannya jadi berkurang, tentu saja tak bisa didiamkan 
terus. Biar bagaimanapun tetap harus diberikan makanan. Karena masih bayi, 
tentunya makanan yang diberikan pun tak terlalu keras, tapi yang cair. Kalaupun 
tumbuhnya sesudah 6 bulan dan ia sudah makan tim, maka berikan makanan yang 
agak lunak, misal, dengan diblender. "Yang pasti, harus dihindari makanan yang 
agak keras."
 
Dedeh Kurniasih.Foto: Iman Dharma (nakita)

###

Reaksi Gatal Pada Tumbuh Gigi

"Adakalanya bayi yang akan tumbuh gigi sering menggigit-gigit sesuatu. Apa pun 
digigitnya. Tak heran bila dot botolnya jadi cepat rusak," bilang Taty. Dengan 
menggigit-gigit ini, terangnya, sebenarnya dapat merangsang pertumbuhan 
giginya. Biasanya reaksinya ini karena rasa gatal, bukan rasa sakit.

Mengatasinya bisa dengan diberikan biskuit khusus yang agak keras. Sehingga 
kalau digigit terus-menerus dan terkena air liur, kuenya jadi hancur dan 
tertelan, tak membahayakan si bayi. Selain bisa juga dengan mainan plastik 
berisi air atau mainan yang agak keras dan khusus untuk digigit-gigit yang aman 
buat bayi.

Dedeh

###

Pemberian Kalsium

Tak tentunya kapan si bayi tumbuh gigi, bisa 6-12 bulan, maupun kurang dari 6 
bulan, menurut Taty, salah satunya tergantung asupan kalsium ibu selagi hamil, 
yang akan berpengaruh pada ibu dan janinnya. asupan kalsium ini bisa didapat 
dari susu ataupun vitamin langsung yang dikonsumsi ibu semasa hamil, atau juga 
bermacam-macam suplemen.

Nah, asupan kalsium yang baik adalah yang campur dengan magnesium, hingga dapat 
diserap tubuh lebih bagus. "Namun bukan berarti ibu yang rajin mengkonsumsi 
kalsium akan menjamin bayinya kelak cepat tumbuh gigi, lo. Karena daya serap 
kalsium pun bersifat individual. Kalau metabolisme tubuh tak bagus, kalsium tak 
bisa diserap dengan baik." Selain itu, penyerapan kalsium sendiri masih harus 
terbagi-bagi. Selain untuk pertumbuhan gigi, juga buat pertumbuhan 
tulang-tulang si bayi.

Jadi, kalaupun bayi tumbuh giginya lama, misal, sebaiknya ibu tak perlu 
khawatir. "Bisa saja dulu asupan ibunya kurang hingga tak terserap dengan baik. 
Biasanya dokter memberi si bayi kalsium jika dianggap perlu."

Dedeh

####

Periode Pertumbuhan Gigi Susu

RAHANG ATAS : TUMBUH
Gigi seri tengah : 7,5 bulan
Gigi seri samping : 9 bulan
Gigi taring : 18 bulan
Gigi geraham pertama : 14 bulan
Gigi geraham kedua : 24 bulan

RAHANG BAWAH : TUMBUH
Gigi seri tengah : 6 bulan
Gigi seri samping : 7 bulan
Gigi taring : 16 bulan
Gigi geraham pertama : 12 bulan
Gigi geraham kedua : 20 bulan

#######

Koleksi Artikel Menarik: http://www.gsn-soeki.com/wouw/ 


Kirim email ke