[Hermawan Kartajaya] Jalan-Jalan yang Berbuah Jabatan 
Hermawan Kartajaya, Konsul Kehormatan Republik Ceko

[ Sabtu, 29 November 2008 ]

PROSES terpilihnya Hermawan Kartajaya menjadi konsul kehormatan Republik Ceko 
cukup unik. Yakni, berawal dari iseng saat berjalan-jalan ke Eropa Timur enam 
tahun lalu. 

Ketika itu, dirinya masih mengajar di St Gallen Business School, Swiss. Dia 
merasa sangat ingin menjelajahi Eropa Timur. Sebab, selama dua tahun mengajar 
di Swiss, dia hanya sempat berjalan-jalan di negara-negara Eropa Barat. 

Maka, Hermawan lalu pergi ke Polandia. Setelah itu, dia melanjutkan ke Praha, 
ibu kota Republik Ceko, yang dikenal eksotik. Selain masih banyak bangunan 
peninggalan abad pertengahan, kota yang terkenal dengan kristalnya tersebut 
menjadi salah satu kota penting di Eropa. 

Di kota itu juga, seabad lalu, Sigmund Freud mengembangkan pemikiran 
psikoanalisis -sebuah aliran yang mengubah arah teori psikologi modern. ''Di 
Praha, saya tidak tahu mau ke mana. Saya tidak punya kenalan siapa-siapa di 
sana,'' ucap salah seorang di antara 50 guru dunia marketing tersebut. 

Di pesawat yang membawanya ke Praha, Hermawan bertemu orang Indonesia yang 
menjadi pengajar bahasa Indonesia di Republik Ceko. Oleh dosen itu, Hermawan 
kemudian dikenalkan dengan atase perdagangan KBRI di Praha. Perjalanan di Ceko 
pun jadi menyenangkan sejak itu.

Yang mengejutkan Hermawan, di Ceko dirinya menemui banyak produk Indofood. 
Padahal, saat itu dia menjadi konsultan perusahaan makanan tersebut. Karena 
itu, oleh atase perdagangan KBRI di Ceko, Hermawan lalu dipertemukan dengan 
importer mi instan Indofood asal Ceko.

Dari importer itulah, Hermawan lalu berkenalan dengan Milan Sarapatka, duta 
besar Republik Ceko untuk Indonesia saat itu. Milan yang mempunyai latar 
belakang sebagai pengusaha tak terlalu birokratis dan berbelit dalam menerima 
Hermawan. Dengan cepat pula dia ''jatuh hati'' pada Hermawan. Apalagi, saat itu 
kepakaran Hermawan di bidang marketing sudah diakui dunia internasional. 

Tak lama setelah pertemuan pertama, Milan menghubungi Hermawan. Tampaknya, saat 
itu Republik Ceko membutuhkan perwakilan setingkat konsul di Surabaya. 
Coverage-nya meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jogjakarta. Milan menawari 
Hermawan untuk posisi konsul kehormatan tersebut.

Hermawan tak langsung menerima. ''Saya harus mempelajarinya lebih dulu dan 
konsultasi kepada keluarga,'' tuturnya.

Setelah berbagai pertimbangan, Hermawan menerima tawaran itu. Maka, mulai 
Februari 2002, dia resmi menjadi konsul kehormatan Ceko di Surabaya. 
Peresmiannya tepat pada acara kebudayaan Republik Ceko di kawasan CitraRaya, 
Surabaya. 

***

Apa yang didapat Hermawan setelah menjadi konsul kehormatan Republik Ceko? 
Selain mendapat panggilan His Excellency, dia mengaku tidak mendapat apa-apa 
dari jabatan tersebut. ''Tidak ada gaji. Sebab, jabatan itu lebih bersifat 
volunteer,'' ujar bapak dua anak tersebut. 

Malahan, dirinya dituntut harus selalu memperhatikan tingkah laku dan tutur 
katanya karena dia kini mengemban amanat harus menjaga image Republik Ceko di 
Indonesia. ''Jelas, saya harus bisa menjaga image itu,'' tegasnya.

Meski tidak digaji, selama enam tahun menjadi konsul kehormatan Ceko, Hermawan 
telah mendapat banyak fasilitas. Hanya satu yang belum didapatkan. Dia belum 
pernah bertemu Presiden Republik Ceko Vaclav Klaus.

Dia menjelaskan, tugas utama sebagai konsul adalah menjaga kepentingan Republik 
Ceko di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jogjakarta. ''Namun, selama ini aktivitas 
saya sebagai konsul justru banyak di Jogja. Maklum, di Jogja gubernurnya sangat 
responsif untuk urusan seperti ini,'' ungkapnya. 

Beberapa kali Hermawan mengantarkan sejumlah delegasi dari Republik Ceko untuk 
studi airport di Kota Gudeg tersebut. 

Hermawan mengaku, jabatan konsul yang diemban adalah sebuah kehormatan. 
''Dipercaya oleh negara asing untuk menjaga kepentingannya tentu saja bukan hal 
yang main-main. Karena itu, meski volunteer, saya tetap berusaha 
melaksanakannya dengan sebaik-baiknya,'' tegas pendiri dan CEO MarkPlus Inc 
tersebut. 

Bagaimana dengan soal-soal administrasi seperti pengurusan visa? Dia menyatakan 
kantornya tidak menyediakan layanan itu. ''Kami hanya menyediakan formulirnya. 
Tapi, aplikasinya harus ke Czech Embassy di Jakarta,'' ujarnya. (ano/ari)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/halaman/index.php?act=detail&nid=38155 
Koleksi Artikel2 Menarik: http://www.gsn-soeki.com/wouw/hermawankartajaya.php 


Kirim email ke