Waspadai Darah Kental pada Usia Muda

Minggu, 14 September 2008 | 11:39 WIB

http://www.gsn-soeki.com/wouw/?waspada-darah-kental 

Oleh : Lusiana Indriasari
Bagi Anda yang sering mengalami migrain, jangan pernah menganggap sepele 
keluhan tersebut. Bisa jadi sakit kepala sebelah yang Anda rasakan itu 
merupakan gejala awal dari sindrom darah kental.

Sindrom darah kental adalah serangkaian gejala yang muncul akibat kekentalan 
darah berlebihan. Akibat darah terlalu kental, aliran darah ke seluruh tubuh 
menjadi tidak lancar. Pasokan oksigen ke sel-sel tubuh pun terhambat. Migrain 
adalah salah satu gejala karena pasokan oksigen ke otak tersendat.

"Di dunia kedokteran, darah kental sebenarnya bukan hal baru, tetapi tidak 
banyak orang tahu atau waspada dengan darah kental. Padahal, sudah banyak 
korban stroke atau serangan jantung akibat darah kental," kata dr Aru W Sudoyo, 
spesialis hematologi-onkologi (konsultan) Fakultas Kedokteran Universitas 
Indonesia.

Darah menjadi kental karena kekurangan cairan darah atau trombosit (zat yang 
berperan dalam pembekuan darah) sehingga mudah lekat satu sama lain. Bila 
seseorang memiliki kolesterol tinggi atau punya kebiasaan merokok, darah yang 
sudah kental semakin susah mengalir.

Kolesterol yang menempel di dinding pembuluh darah membuat penampang pembuluh 
darah menyempit. Adapun asap rokok akan merusak lapisan dinding pembuluh darah 
bagian dalam (endotel).

Endotel ini turut mengaktifkan sistem pembekuan darah. Apabila endotel rusak, 
trombosit akan mudah melekat satu sama lain. Hambatan-hambatan dalam pembuluh 
darah ini dikenal sebagai trombosis.

Trombosis bisa terjadi di seluruh pembuluh darah. Karena itu, dampaknya 
tergantung dari bagian pembuluh darah yang terhambat. Jika trombosis terjadi di 
pembuluh otak, akan terjadi stroke. Sementara itu, pada pembuluh jantung akan 
menyebabkan serangan jantung.


Perempuan muda

Sekarang semakin banyak orang muda, yakni mereka yang berusia 18-45 tahun, 
menderita kekentalan darah. Hal itu diketahui setelah pasien melakukan 
serangkaian pemeriksaan darah. "Gaya hidup tidak sehat dan stres tinggi memicu 
pengentalan darah," kata dr Aru.

Sheryl (35) adalah salah satu orang yang mengalami darah kental. Sebelum 
terkena stroke ringan satu tahun lalu, Sheryl mengaku sering mengalami migrain. 
Bila migrainnya kumat, terkadang ia merasa pandangannya berputar sehingga mual. 
"Untuk menghilangkan migrain, saya sering sekali minum obat sakit kepala," 
katanya.
Ketika bangun tidur, Sheryl merasakan sekujur badannya pegal-pegal. Belakangan 
telinganya juga mulai sering berdenging. "Saya termasuk terlambat karena baru 
periksa ke dokter setelah terkena stroke," ujar Sheryl yang sejak satu tahun 
lalu rajin minum obat pengencer darah.

Pada sejumlah kecil penderita darah kental, penyebabnya adalah genetis 
(diturunkan). Karena itu, mereka ini berisiko mengalami trombosis pada usia 
muda. Mereka yang memiliki darah kental secara genetik harus minum obat 
antikoagulan (antipenggumpalan) seumur hidup. "Syukurlah kelainan ini hanya 
ditemukan pada sebagian kecil populasi manusia," tutur dr Aru.
Sayangnya, di Indonesia belum ada data jumlah pasien usia muda yang mengalami 
darah kental. Aru mengatakan, hampir setiap hari selalu ada pasien baru yang 
didiagnosis darah kental di klinik hematologi RSCM dan Medistra, tempat ia 
berpraktik.
Pasien biasanya datang dengan keluhan pusing, migrain, pandangan berputar 
(vertigo), telinga berdenging (terkadang tuli mendadak), serta penglihatan 
terganggu. Menurut Aru, itu semua merupakan gejala gangguan pembuluh darah yang 
salah satu penyebabnya adalah darah kental.

Kasus darah kental ini tidak hanya terjadi pada laki-laki, tetapi juga 
perempuan. Masuknya perempuan ke dunia kerja diduga berhubungan dengan semakin 
banyak perempuan yang terkena sindrom darah kental.

"Perempuan bekerja bebannya semakin banyak sehingga mereka rentan stres," kata 
Aru. Di Indonesia diperkirakan jumlah penduduk usia produktif antara 18 dan 45 
sebanyak 97,60 juta orang. Dari jumlah itu sebanyak 50,54 persennya adalah 
perempuan.

Source: 
http://nasional.kompas.com/read/2008/09/14/11391338/waspadai.darah.kental.pada.usia.muda
 
http://www.gsn-soeki.com/wouw/?koleksi-artikel-menarik 


Kirim email ke