mudah2an penjelasan pak made di bawah ini bisa lebih gamblang menjelaskan
maksud dan tujuan teman2 pengiat internet sehat. terimakasih pak made :)

selanjutnya, ijinkan saya untuk tidak lagi berpolemik soal maksud dan tujuan
program internet sehat di milis. saya hanya akan menjawab setiap pertanyaan
yang belum pernah ditanyakan atau yang masih ada manfaatnya bagi komunitas
milis apabila saya jawab. kecuali kalau di kirim via japri, akan saya
usahakan untuk membalasnya, baik ada manfaatnya maupun tidak :)

tentu saja, usulan, dukungan, kritik membangun (kritik yang disertai
alternatif solusi) selalu saya nantikan 24 jam :)

nb: mudah2an situs FAQ tentang internet sehat bisa segera rampung.........

-dbu-



----- Original Message -----
From: "Made Wiryana" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, March 15, 2002 9:13 PM
Subject: Re: [GENETIK@] Diskusi "Internet Sehat" dengan MUI


> On Fri, 15 Mar 2002, Irwan Hadi wrote:
>
> > > Jadi bicara kesadaran sosial ini berarti juga bicara infrastruktur TI
itu
> > > sendiri. Kalau kita hanya fokus dg infrastruktur teknis (mesin,
bandwdith,
> > > jaringan fisik), jangan-jangan kita mengharap terjadinya kemajuan TI
di
> > > Indonesia seperti mengharap "mitos Guttenberg".
> >
> > Baru baca di
> > http://www.detikinet.com/berita/2001/05/14/2001514-154857.shtml tentang
> > "mitos guttenberg"
> >
> > Well, sekarang apa hubungannya antara pornography dengan TI ? apakah
> > karena pornography akan membuat para orang tua misalnya jadi nggak mau
> > memberikan akses internet bagi anak ?
>
> Hm.. tampaknya belum nyambung juga 8-) Begini.. bila kita menginformasikan
> Internet atau mengembangkan Internet hanya dari sisi teknis (infrastruktur
> bandwidth, dll) tanpa memikirkan dampak sosial (penerimaaan orang dg latar
> belakang pendidikan berbeda dll).
>
> Maka kita seperti mengharapkan adanya produk TI kemajuan akan terjadi.
> (seperti kita mengharapkan teknologi percetakan masal ada, budaya baca
> akan langsung terjadi kalau saya ambil analogi dg Mitos Guttenberg ini).
> Misal kita harapkan dg adanya TI "ujug-ujug" semua pengguna sudah tahu
> mana site yang menghabiskan waktu mana yang tidak.  Semua ada tahapan
> belajar.  Nah jelas ini "tugas" bagi mereka yang telah mengalami fase
> belajar ini untuk mengajak orang lain (minimal memberi tahu dampaknya).
> Terutama bagi anak-anak yang belum tahu apa-apa.
>
> Jadi pointnya adalah ketika kita hendak mempublikasikan atau
> memasyarakatkan suatu teknologi secara luas di masyarakat, kita juga harus
> mempertimbangkan kepedulian masyarakat terhadap hal-hal sosial yang
> melingkupi teknologi itu. Bila tidak yang terjadi adalah "salah
> penerimaan" (misal karena semua orang menganggap Internet = porno,
> akhirnya dilarang total), ataupun juga "salah penggunaan" (misal Intenret
> hanya dipakai buat download gambar porno, akibatnya bandwidth habis
> terpakai).
>
> Justru di sini saya lihat Donny BU cs dengan ajakan untuk menginformasikan
> lebih lengkap kepada masyarakat luas (bukan teechies saja) adalah
> merupakan suatu usaha untuk memberikan gambaran yg lebih lengkap kepada
> masyarakat, sebagai suatu usaha untuk mengkondisikan masyarakat agar lebih
> peduli dan siap ketika datangnya suatu teknologi (dalam hal ini Internet).
> Jadi agar masyarakat salah "mencap" apa itu Internet (ngomong-ngomong
> fungsi Internet sebagai platform kolaborasi malah tidak pernah terdengar
> di masyarakat).
>
> Mirip dengan pemberian informasi yang diberikan oleh rekan-rekan Open
> Soruce mengenai "pembajakan" perangkat lunak.  Jadi tujuannya adalah
> "kepedulian" masyarakat luas, masalah mereka mau pilih yang mana, itu
> adalah hak masyarakat itu. Jadi tujuannya adalah memberikan gambaran lebih
> lengkap mengenai TI itu sendiri.
>
> Langkah ini sih untuk negara seperti Jerman tidak tergolong baru, karena
> sebelum Internet masuk "sekolah", sebelum program Internet masuk kampus,
> sebelum Internet masuk "rumah tangga". Promosi mengenai awareness ini
> sudah jauh-jauh hari dilakukan. Bahkan lebih dahulu ketimbang memperbesar
> "bandwidth" dari luar 8-)
>
> Padahal kalau soal pornografi di Jerman 8-), hm kita buka TV aja sudah
> banyak, tapi bukan itu pointnya.  (he.he. Irwan, kalau soal TV di Jerman
> lebih gila dari USA 8-).  TApi tetap mereka mendahulukan awareness ke
> publik dalam hal persiapan untuk penerimaan teknologi secara lebih luas.
>
> Di Jerman sendiri banyak orang tua "khawatir" memberikan akses ke anak
> karena dampak pornografi ini (bukan sekedar anak melihat gambar porno,
> tapi juga dampak lainnya, misal bill telfon naik, atau ada nya "dialer
> gelap" yang mahalnya minta ampun yang disisipkan oleh situs XXX
> http://www.dialer-schutz.de).  Di samping itu banyak juga oragn yang
> memanfaatkan anak-anak yang sedang mengakses situs XXX ini sebagai
> "korban".
>
> Jadi dampak negatifnya pornografi bukan sekedar "anak melihat gambar
> porno" (ini sih nggak apa-apa kalau menurut ukuran Jerman), tetapi ada
> dampak lainnya lagi. Nah karena kekhawatiran orang tua ini cukup
> significant, maka beberapa ISP memberikan layanan "akses famili" atau
> "akses buat anak" (seingat saya AOL, T-Online memiliki layanan ini).
> Dengan layanan ini orang tua relatif merasa lebih nyaman. Untuk memberikan
> akses Internet ke anak-anak.
>
> Hal ini justru karena "membendung" dampak negatif tidak bisa hanya
> dilakukan melalui teknologi (filtering dsb) tetapi justru dari "dalam diri
> sendiri".  Mencapai kesadaran dari diri sendiri, hanya bisa tercapai bila
> kepedulian telah ditumbuhkan, dan ini lebih membutuhkan waktu yang lama
> dan usaha yang tidak mudah.
>
> Jangan bandingkan anak-anak SD yang baru kenal Internet, dengan "kita yang
> sudah berusia 20 tahun dan sudah kenal lama dengan Internet"
>
> IMW


_______________________________________________
Milis Komunitas Sekolah2000 (A.K.A [EMAIL PROTECTED])
Untuk posting kirim email ke : [EMAIL PROTECTED]
Untuk mengubah mode langganan anda, berhenti langganan kunjungi:
http://milis.sekolah2000.org/mailman/listinfo/komunitas

Kirim email ke