Eh..., peristiwa Semanggi kan malam-malam..... (soalnya saya ngikutin,
walaupun tidak sampai selesai).. kok bisa bobok siang pada waktu malam sih..

Martin Manurung <http://www.cabi.net.id/users/martin>
____________________________________________
Dukunglah Kampanye AGAMA untuk PERDAMAIAN!
Forum Mahasiswa untuk Kerukunan Umat Beragama (FORMA-KUB)
Kunjungi http://come.to/forma-kub  E-mail: [EMAIL PROTECTED]


-----Original Message-----
From: iwans <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: 29 Mei 1999 18:43
Subject: Re: [Kuli Tinta] Feodalisme, KKN, Kultus Megawati


> Mas Iwans...,
>
> Kalau milih Habibie jadi calon tunggal itu, bebal dan dungu juga nggak
> sih..??

Dik Martin .....

Ada dua jawaban untuk menjawab pernyataan apakah kita bisa menyebut Golkar
itu
bebal dan dungu dengan memilih Habibie menjadi calon tunggal itu. Yaitu,
jawaban
bodoh dan jawaban pintar. Tapi saya mau pilih jawaban versi ketiga (biar
bisa
dibilang berfikir lateral, hahaha) yaitu jawaban pintar-pintar bodoh.

Menurut saya, dengan memilih Habibie maka Golkar telah menentukan pilihan
yang
'sangat pintar' dan 'cerdas' ! Eit, tunggu dulu jangan protes ........
Pintar
karena dengan begitu punya peran langsung maupun tidak langsung terhadap
anjloknya perolehan suara Golkar dalam Pemilu 1999 mendatang. Cerdas,
sehingga
kemungkinan Golkar menang menjadi jauh lebih kecil.

Dan pilihan itu pantas kita syukuri dan kita rayakan, karena berarti barisan
reformasi punya peluang yang lebih besar untuk menang ketimbang, misalnya,
Golkar mencalonkan Akbar Tandjung apalagi Sri Sultan HB X. Jadi ya, biarin
saja
......... yang penting barisan reformasi bisa menang dan bisa memilih
pemimpinnya yang terbaik, intelek dan konsisten dengan perjuangannya
menegakkan
reformasi serta yang terpenting tidak bobok siang-siang pada saat mahasiswa
bersimbah darah ditembaki di Semanggi !

Tetap berfikir merdeka !

>
>
> Martin Manurung <http://www.cabi.net.id/users/martin>
> ____________________________________________
> Dukunglah Kampanye AGAMA untuk PERDAMAIAN!
> Forum Mahasiswa untuk Kerukunan Umat Beragama (FORMA-KUB)
> Kunjungi http://come.to/forma-kub  E-mail: [EMAIL PROTECTED]
>
> -----Original Message-----
> From: Tedy The Kion <[EMAIL PROTECTED]>
> To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
> Date: 29 Mei 1999 3:48
> Subject: RE: [Kuli Tinta] Feodalisme, KKN, Kultus Megawati
>
> Iwan S. wrote:
> > Dan pers pun akhirnya melengkapi perspektif Megawati benar-benar
> > sekedar menjadi simbol yang sesungguhnya : Simbol kedunguan
> > mayoritas orang
> > Indonesia tentang kebebalan dan kedunguan mencari pemimpin !!!!
>
> Wah, mas Iwan rupanya sangat tidak setuju kalau Megawati jadi presiden ya.
> Boleh-boleh saja orang tidak setuju, begitu juga bolehlah orang setuju.
> Apapun pilihan masing-masing orang adalah hak dan tanggung jawab pribadi.
>
> Saya sendiri meskipun sampai sekarang masih belum menjatuhkan pilihan,
> tetapi tetap didalam alam berpikir dan perasaan saya berkata 'jangan
Habibie
> ataupun yang pernah jadi anak buahnya/antek orba'. Tetapi kalau ditanya
> kenapa? apanya yang kurang pas? Jawaban saya adalah lebih banyak
perasaannya
> subjektifnya (meskipun perasaan ini banyak dipengaruhi objektifitas
> kenyataan) dibandingkan alasan formal yang canggih menjelenterehkan
> kekurangan Habibie. Kalaupun orang mendesak KENAPA, lebih baik saya nggak
> bicarakan kejelekan orang itu saja, tetapi saya lebih baik
> memperbandingkannya dengan tokoh-tokoh lain yang saya anggap layak sebagai
> presiden seperti Megawati dan Amien Rais. Saya ambil alternatif penjelasan
> seperti itu karena saya takut jatuh kedalam pendapat yang berbau sentimen
> pribadi ketimbang sifat kritis yang evaluatif dan mendidik.
>
> Nah, kalo ditanya kenapa koq Megawati dan Amien Rais? Yah, seribu satu
> alasan dapat saya ajukan dengan argumentasi yang memang bener, yang
> dipercaya bener, dan yang saya buat bener. Oleh karena itu saya lebih baik
> ngaku bahwa pendapat saya itupun adalah pendapat yang lebih banyak
> dipengaruhi perasaan subjektif (meskipun perasaan ini banyak dipengaruhi
> objektifitas kenyataan) dibandingkan alasan formal yang canggih
> menjelenterehkan kehebatan pemimpin pilihanku.
>
> Yah, karena pada dasarnya memang aku lebih banyak dipengaruhi
subjektifitas
> perasaan dan segala macam sentimen yang siap menerkam kanan kiri, makanya
> lebih baik aku berhati-hati dalam berpendapat karena sekarang ini bangsa
ini
> lebih membutuhkan jawaban-jawaban yang mendidik yang dapat ditemukan dalam
> budi pekerti yang bijaksana dan moralitas tinggi ketimbang jawaban yang
> asalnya dari pikiran bebas yang membingungkan tidak ada jalan keluarnya.
>
> Junjunglah kebebasan berpikir dan jangan lupa pikirkan bagaimana agar
> didalam kebebasan kita masih tetap berpikir: demi kemajuan bersama.
>
> salam,
> tedy
>
> ______________________________________________________________________
> To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
>
> TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999!
>
> ______________________________________________________________________
> To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
> To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]
>
> TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999!






______________________________________________________________________
To subscribe, email: [EMAIL PROTECTED]
To unsubscribe, e-mail: [EMAIL PROTECTED]

TUNTASKAN REFORMASI: Pilih MASA DEPAN BARU di Pemilu 1999!




Kirim email ke