Di dekat rumah saya (di Buncit/Mampang) ada spanduk dari PPP yang mengatakan
"Mendukung BJ Habibie sebagai Presiden". Ya..., terbukalah sudah bhw PPP
mendukung Habibie. Padahal PPP juga berada pada --yang katanya-- "Poros
Tengah". Kalau begitu, "tengah"-nya itu apa ya? Bagaimana dengan Amien Rais,
apa akan ikut dengan PPP di "poros"-nya itu? Saya kok melihat hal yang sama
dengan guru besar dari Australia itu ya (lupa nama bule-nya): poros tengah
itu akan hilang dengan sendirinya.

Martin Manurung <http://www.cabi.net.id/users/martin>
_________________________________________________
E-mail: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Visit http://come.to/forma-kub

-----Original Message-----
From: Franca A.S. Wenas <[EMAIL PROTECTED]>
To: '[EMAIL PROTECTED]' <[EMAIL PROTECTED]>
Date: 06 Agustus 1999 14:20
Subject: RE: [Kuli Tinta] Usul Gus Dur: Ampuni Soeharto


Rekan Sam,

Mungkin saja pendapat anda ada benarnya.   Cuma saja bagi saya yang paling
saya pesimiskan pada poros tengah (diluar Gus Dur dengan PKBnya) adalah
adanya PPP didalamnya & AR.

Khusus AR, saya melihat manufer poliitiknya yang begitu lemah & ada
oportunisnya juga. Hal ini nampak dari kebijakannya yang suka
plintat-plintut. Saya rindukan AR untuk lebih tegas & konsisten pada arah
reformasi yang beroorientasi pada keadilan & masyarakat banyak.

Tapi lebih-lebih pada PPP yang terkesan untuk cuci tangan & bertendensi
untuk ganti baju Orbanya lalu masuk dalam garis status-quo Golkar, yang
menurut pandangan saya sebaiknya untuk keluuar arena dulu sambil bersemedi
ccuci diri. Boleh saja Golkar berslogan Paradigma Baru, tapi dengan
kajadian-kejadian & sepak terjang yang terjadi selama ini, jelas itu hanya
slogan saja karena banyak kader & pengurusnya masih 'menggila' dengan
berlindung dibalik kekuasaan.
PPP bagaimanapun turut dalam kelestarian rezim dulu, hidup & menikmati
fasilitas 'kursi tidur' yang diberikan agar senantiasa 'tertidur lelap' &
kenyang, sampai akhirnya genderang reformasi ditabuhkan mahasiswa & rakyat.

So.........itulah lemahnya poros tengah, & makin lemah lagi dengan tanpa
dukungan Gus Dur.

Hidup reformasi yang berkeadilan & didukung masyarakat luas.  Trim's,  Fw.



> -----Original Message-----
> From: Sam [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
>
> Kenapa Mas Kojen selalu menyebut Poros Tengah sebagai Poros Bingung ?
> Apakah memang sulit memahami niat baik Poros Tengah !
> Dan menganggap Poros Tengah sebagai kelompok tukang jegal Megawati ?
>
> Apakah yang diharapkan adalah Poros Tengah, Golkar dan PDIP mendukung
> Megawati semua ? Apakah begitu yang diinginkan ?!
>
> Anda berilusi kalau begitu
> Dan berfikir setback
> Persis ketika Golkar mencalonkan Soeharto
> Dan memaksa PPP, PDI, Golkar dan Utusan Daerah melantunkan hal yang
> sama. Dan kita tak ingin mengulangi soal itu. 1971, 1977, 1982, 1987,
> 1992 dan 1997 kita mengulanginya terus.


______________________________________________________________________
If you want to subscribe or unsubscribe, send an empty email;
To subscribe: [EMAIL PROTECTED]
To unsubscribe: [EMAIL PROTECTED]

Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!







Kirim email ke