Saya setuju: audit saja. Cepat-cepatlah diaudit supaya clared.

Tapi komentar anda ">Agak sulit bagi saya untuk percaya, bahwa pesta pora
kampanye PDIP yang begitu hebat, hanya menghabiskan sekitar lima milyard.",
bisa saya komentari. Bagi saya mungkin-mungkin saja, tetangga-tetangga saya
yang ikut kampanye PDI Perjuangan, semuanya dengan biaya sendiri; beli kaos,
bendera, tutup kepala, bensin dan kendaraan sendiri. Posko-posko di sekitar
rumah pun biaya sendiri, bahasa betawinya "saweran" alias patungan antar
masyarakat. Yang kuat bayar banyak silakan, yang tidak kuat, berapapun
diterima. Yang tidak punya duit, kalau mau membantu, silakan ikut
gotong-royong bikin posko. Karena itu disebut "Posko Gotong Royong". Itu
sekadar tambahan saja, bukan yardstick dengan warna apapun.

Karena itu, baiknya: diaudti cepat-cepat. Toh, PDI Perjuangan sudah
mempersilakan.

Martin Manurung <http://www.cabi.net.id/users/martin>
_________________________________________________
E-mail: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Visit http://come.to/forma-kub

-----Original Message-----
From: Abdul Fatah <[EMAIL PROTECTED]>
To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
Date: 03 September 1999 21:44
Subject: RE: [Kuli Tinta] Lippo Gate


>Assalamualaikum
>
>Ya maaf saja. Sejak Bapak Amien Rais mengungkapkan bahwa ada skandal yang
serupa Bank Bali, lalu diikuti pengumuman Bapak Ekky Syahruddin tentang
daftar nama penyumbang PDIP, saya memang jadi ingin tahu kelanjutannya.
>
>Agak sulit bagi saya untuk percaya, bahwa pesta pora kampanye PDIP yang
begitu hebat, hanya menghabiskan sekitar lima milyard.
>
>Supaya jelas masalahnya, saya kira audit inilah caranya. Bukan sekedar
perang pernyataan, yang malah makin membingungkan. Kalau memang hasil
auditnya bersih saya juga nggak keberatan mengakuinya.
>
>Wassalam
>Abdul Fatah
>On Fri, 03 September 1999, "Franca A.S. Wenas" wrote:
>
>>
>> Baca dong koran, denger radio & nonton berita-berita di TV, agar anda
bisa
>> melihat situasi yang sebenarnya terjadi & mendapat informasi yang
terbaru.
>>
>> Kata PDIP jelas  : silahkan, siapa takut, tidak ada yang ditutupin kog
>> seperti lakonnya status-quo  (kera hitam ?)
>>
>> Trim's,  Fw.
>>
>>
>>
>> > -----Original Message-----
>> > From: Abdul Fatah [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
>> >
>> > Assalamualaikum.
>> >
>> > Alhamdulillah Polri telah tanggap dengan proaktip memeriksa Bank Lippo
>> > (baca Republika). Semoga cepat beres. Bukankah James Riadi juga yang
>> > menyuap tim kampanye Clinton?
>> > KPU juga mau mengaudit semua Parpol. Termasuk PDI-P. Dipimpin Hendry
Kuok
>> > (PRD). Auditornya akuntan publik.
>> > Nah lu, mau lari kemana kau banteng gendut.
>> >
>> > Wassalam
>> > Abdul Fatah
>
>
>
>______________________________________________________________________
>Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI
>dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
>Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
>Keluar: [EMAIL PROTECTED]
>
>Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>


______________________________________________________________________
Untuk bergabung atau keluar dari Milis, silakan LAKUKAN SENDIRI 
dengan mengirim e-mail kosong ke alamat;
Bergabung: [EMAIL PROTECTED]
Keluar: [EMAIL PROTECTED]

Sambut MASA DEPAN BARU Indonesia!










Kirim email ke