Salam Organis, Rekan-rekan semua, berikut ini saya lampirkan surat jawaban dari NESTLE (salah satu produsen pangan) mengenai pertanyaan apakah Nestle menggunakan produk rekayasa genetika. Surat tersebut dimuat dalam Surat Pembaca Harian Kompas, edisi 20 September 2001. Secara singkat isinya mengatakan bahwa produk Nestle memang menggunakan produk yang telah direkayasa secara genetis dalam produk olahannya. Sebagai konsumen, tentunya pilihan ada pada kita, apakah akan tetap memilih produk Rekayasa genetika (dalam hal ini produk olahan Nestle) yang masih diperdebatkan dari sisi keamanan pangan, lingkungannya atau tidak. KONPHALINDO Jl. Kelapa Hijau no. 99 Jagakarsa Jakarta Selatan 12620 INDONESIA Tel. (62-21) 7888 0075, 787 3169 fax. (62-21) 7888 0075 e-mail: [EMAIL PROTECTED] Nestle Dukung Teknologi genetika Sehubungan dengan surat di Kompas (13/9) berjudul Waspada Produk Nestle yang ditulis Bapak Ambar Mulyono perlu dijelaskan sejak didirikan 130 tahun lalu Nestle terus menerus mengembangkan usahanya dengan menerapkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan seraya menjaga mutu serta keamanan produk-produknya. Nestle memprodujksi dan memasarkan produk-produk yang bertujuan memenuhi berbagai kebutuhan dan harapan konsumen di seluruh dunia. Persepsi dan opini konsumen memang berbeda di beberapa bagian dunia, dan Nestle senantiasa memperbaiki perbedaan-perbedaan itu Nestle melihat bahwa pemanfaatan teknologi genetika dalam jangka panjang berpotensi untuk meningkatkan mutu, ketersediaan pangan dan nilai nutrisi makanan. Dalam beberapa hal, telah dikonfirmasikan adanya dampak positif terhadap kesehatan. Oleh sebab itu Nestle mendukung penerapan teknologi genetika secara bertanggung jawab dalam memproduksi pangan dengan pendekatan ilmiah yang tepat. Keamanan produk dan kualitas bahan baku merupakan hal yang paling utama bagi Nestle. Hasil pertanian yang menggunakan teknologi genetika, seperti juga bahan-bahan baku yang digunakan Nestle, tentu harus menjalani pengewasan dan pemeriksaan keamanan pangan yang sangat ketat. WHO, FAO, OECD, dan badan-badan ilmiah independen dunia lainnya telah menyimpulkan bahwa hasil-hasil pertanian yang dimodifikasi secara genetika termasuk makanan yang bahan bakunya berasal dari situ aman, apabila telah melewati prosedur evaluasi kemanan pangan yang ketat. Nestle setuju dengan mereka yang berpendapat bahwa hasil pertanian tersebut sama amannya dengan dengan hasil pertanian tradisional. Menarik untuk diketahui adanya sejumlah indikasi bahwa sebagian kedelai yang digunakan untuk bahan baku tempe dan tahu di Indonesia ternyata dihasilkan melalui teknologi genetika Brata T Hardjosubroto - AVP-PR PT Nestle Indonesia ________________________________________________________________________________________________________________________