Yth. para pemerhati lingkungan 

Rasanya lucu kalau masih ada pejabat di Republik ini
ingin mengimpor sampah dari Luar Negeri (LN). Kalau
ini terjadi, bukankah martabat bangsa ini sama dengan
sampah tersebut? Dengan alasan ekonomi (peningkatan
PAD)harus menerima sampah dari LN. Sampah adalah bahan
sisa atau yang tidak diperlukan. Sebagai ilsutrasi:
Kita makan, kemudian dicerna oleh tubuh, sedangkan
yang tidak dapat dicerna (tidak bermanfaat)akan
dibuang dalam bentuk maaf yaa... kotoran (feces, atau
bahasa sehari hari disebut taik). Taik mereka kita
tampung untuk membiayai pembangunan bangsa ini? (kalau
bahasa pasarannya mengatakan kita makan taik orang
untuk bisa hidup?)....
Saya punya kolam kecil yang berisi ikan lele. Suatu
ketika saya berikan 2 jenis makanan yaitu kotoran ikan
dan pellet/makanan ikan. yang dimakan lebih dulu
adalah pellet, bukan yang satunya lagi. Ikan saja bisa
membedakan, kok manusia tidak?......   
Katanya taik tersebut bisa sebagai bahan
urugan/reklamasi, lha kenapa tidak mereka gunakan saja
untuk memperluas wilayahnya?....    
Seluruh dunia mengakui NKRI termasuk negara yang kaya 
karena potensi sumberdaya alam yang melimpah. Hanya
diperlukan sedikitttt..... saja kreativitas, pasti
bisa bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomis tinggi.

Tapi maaf yaa Bapak-bapak/Ibu-ibu,...agak kasar/kurang
sopan kalimatnya, tetapi itulah kenyataannya. Kalau
mau kalimat yang sopan yaa..... kira-kira usulan
tersebut jangan diteruskan, gitu ajaa....


Salam, 

Sahat

--- "Wardiman (QAD)" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> dear para pakar lingkungan,
> 
> Kami atas nama Paguyuban Putra dan Putri Peduli
> Cilacap 
> (P4C) sangat menentang limbah tsb masuk ke Cilacap
> apapaun 
> alasannya. Saya sudah kirim SMS ke Bupatinya dan
> beliau 
> langsung telpon saya. 
> 
> Buat para pakar lingkungan, sharing infonya dong
> karena 
> saya akan menulis surat penolakan sampah tersebut ke
> 
> Bupati Cilacap.
> Apalagi sampah tersebut setelah meresap ditanah
> tentu 
> bercampur dengan air, dan airnya akan diminum oleh 
> penduduk sekitar, apa jadinya generasi berikutnya
> nanti.
> 
> Korea kan negara maju, seharusnya bisa menangani 
> sampah/limbah tsb di negaranya dan bukan untuk
> dibuang ke 
> negara lain yang siap menampung.
> 
> Ditunggu bantuannya.... agar saya segera bisa buat
> surat 
> penolakan ke Bupati Cilacap
> 
> Salam,
>
http://groups.yahoo.com/group/forum_komunikasi_warga_cilacap/
> 
> Kang Wardiman
> 0812-9010-956
> ===============
> 
> 
> 
> Sumber: Suaramerdeka
> Pemkab Cilacap Kaji Tawaran Pemerintah Korsel
> Cilacap, 
> CyberNews. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap
> akan 
> mengkaji terlebih dulu mengeanai tawaran pengiriman
> sampah 
> anorganik dari Pemerintah Korea Selatan (Korsel).
> Sampah 
> yang diberikan secara gratis itu apakah nantinya
> berdampak 
> pada pencemaran lingkungan, ke masyarakat sekitar
> atau 
> perairan laut. Termasuk ada muatan politik dibalik 
> pemberian itu atau tidak. Tim pengkaji dibawah
> koordinasi 
> Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah 
> (Bapedalda) yang menangani masalah tersebut kini
> juga 
> sudah disiapkan. Demikian diungkapkan Bupati Cilacap
> Probo 
> Yulastoro, Minggu (20/7) kepada SM CyberNews
> menanggapi 
> tawaran pengiriman sampah anorganik secara gartis
> dari 
> Negeri Ginseng yang disampaikan melalui pihak
> pengelola 
> Kawasan Industri Cilacap (KIC).
> 
> ''Pada prinsipnya kami tidak keberatan, meski
> demikian 
> tidak langsung diterima begitu saja. Apalagi yang 
> diberikan ini menyangkut masalah sampah. Harus di
> uji dan 
> diteliti lebih cermat dulu. Sekecil apapun dampak
> yang 
> ditimbulkan kalau sudah dikirim kita juga yang
> repot. 
> Karena itu sebelum sampai pada keputusan, tim yang
> sudah 
> disiapkan akan bekerja lebih dulu,'' kata Probo.
> 
> Bupati mengemukakan, sedangkan kepada pihak KIC
> diharapkan 
> lebih proaktif, sebab datangnya informasi tersebut
> maupun 
> kali pertama munculnya tawaran dari Pemerintah
> Korsel juga 
> lewat pihak KIC. ''Paling tidak setelah kita respons
> pihak 
> KIC sekarang lebih aktif untuk memfasiltasi
> pihak-pihak 
> terkait membahas tawaran itu. Hasilnya disampaikan
> kepada 
> Pemkab dalam bentuk profosal yang dilengkapi hasil
> studi 
> amdalnya,'' tambah Bupati didampingi Kabag Humas dan
> PDE 
> Slamet MM.
> 
> Lebih lanjut Probo mengatakan, dalam menerima
> tawaran itu 
> pihaknya juga tidak akan tergesa-gesa untuk
> memutuskan. 
> Semua akan diperhitungkan secara matang untung
> ruginya. 
> Termasuk kemungkinan ada kepentingan politik dibalik
> 
> pemberian itu.''Tetapi kalau ini sebagai awalan
> untuk 
> peluang kerjasama yang saling menguntungkan dan bisa
> 
> menambah PAD Cilacap kita sambut baik.''
> 
> Direktur KIC Haryanto secara terpisah mengatakan,
> tawaran 
> pengiriman sampah an-organik seberat 20 ribu ton itu
> bisa 
> dimanfaatkan untuk mereklame sekitar kawasan
> tersebut yang 
> masih rendah. Sampah yang merupakan limbah industri
> dan 
> tidak termasuk dalam klasifikasi B-3 itu sudah dalam
> 
> bentuk lempengan. Jika Pemkab Cilacap bersedia
> menampung 
> sampah tersebut, Pemerintah Korsel menyatakan
> sanggup 
> menanggung seluruh biaya transportasi.
> 
> Kata Haryanto, sampah an-organik itu direncanakan
> untuk 
> mereklamasi lahan milik KIC seluas 11,5 hektar yang
> berada 
> di Kelurahan Lomanis Kecamatan Cilacap Tengah.
> ''Lahan 
> seluas itu hingga kini belum bisa dijual karena
> permukaan 
> tanahnya terlalu rendah dan memerlukan pengurugan
> setinggi 
> 1,5 meter agar bisa sama dengan permukaan lahan
> lainnya. 
> Sedangkan keperluan pengurugan itu hingga kini belum
> 
> terlaksana karena dibutuhkan dana sebesar Rp 16
> miliar. 
> Keuntungan lain, setelah diurug lahan tersebut bisa 
> dijual,'' jelasnya.
> 
> Diperoleh keterangan, hingga saat ini permintaan
> lahan 
> untuk pembangunan pabrik di KIC masih cukup tinggi.
> Dari 
> lahan seluas 143 hektar yang disiapkan untuk kawasan
> 
> industri semuanya sudah laku terjual dan dibeli
> sekitar 72 
> buah perusahaan. Diantaranya, pabrik pengolahan
> ikan, kayu 
> dan lainnya.
> 
> Dari sejumlah investor yang mengaku memerlukan lahan
> di di 
> KIC, diantaranya, PT Gelora dan PT Terus Jaya
> membutuhkan 
> lahan seluas 3,5 ha. Kemudian investor dari Jakarta
> juga 
> menyatakan memesan lahan ke KIC seluas 5 ha.
> 
> "Jadi kalau lahan yang seluas 11,5 hektar
> direklamasi, 
> bisa memenuhi semua permintaan itu. Untuk harga
> lahan yang 
> dijual KIC tidak akan berbeda jauh dengan harga
> pasaran 
> setempat. Untuk luas 14 m2 (1 ubin) harganya
> berkisar Rp 
> 1,5 - 2 juta. Sedang untuk tarif dasar sewanya
> berkisar Rp 
> 1.500 - 1.700 per meter persegi. Sejak tahun 1996
> tarif 
> sebesar itu belum mengalami kenaikan, kendati
> seharusnya 
> setiap dua tahun sekali tarif itu diperbaharui,''
> tambah 
> Haryanto. (ccp/cn05)
> 
> 
> 
>  
> ==================================================
> Send your suggestions & complaint to [EMAIL PROTECTED]
>        Phone(62-21)7890919 ext 143 & 146
>              PT. Sigma Cipta Utama
> ==================================================
> 
> 
> _______________________________________________
> Kebijakan mailing list
> [EMAIL PROTECTED]
> http://lists.lead.or.id/mailman/listinfo/kebijakan


__________________________________
Do you Yahoo!?
Yahoo! SiteBuilder - Free, easy-to-use web site design software
http://sitebuilder.yahoo.com
_______________________________________________
Lsm mailing list
[EMAIL PROTECTED]
http://lists.lead.or.id/mailman/listinfo/lsm

Kirim email ke