---------- Forwarded message ----------
From: harman irawan <harmanira...@gmail.com>
Date: 2009/6/9
Subject: [PAN] Komisaris Rangkap Tim Sukses Diminta Mundur
To: p...@yahoogroups.com, Caleg_PAN <caleg_...@yahoogroups.com>




SBY cuma bisa maling teriak maling,
Kalau pengusaha jadi penguasa disindir, gimana denga penguasa yang mendekati
pengusaha, bukannya malah lebih berbahaya lagi? belum lagi pemanfaatan
pejabat negara dalam pemilu.

Kalau ada partai yang mengatakan alasan mendukung SBY karena alasan tidak
mau yg berbau ORBA, gaya dan cara SBY memenangkan pemilu ini justru
Orba-isme abizz, memanfaatkan ABD (pengganti G) ABRI, Birokrasi dan
Demokrat.
Mending jujur ajalah, dukung SBY karena memakai fiqh atau mahzab "Yang
diperkirakan *Menang*" mahzab ini juga digunakan oleh semua partai2 yg
berkoalisi dengan PD termasuk didalamnya PAN.

wassalam,
harman

http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/245468/

*Komisaris Rangkap Tim Sukses Diminta Mundur  *
Tuesday, 09 June 2009

JAKARTA (SI) – Sejumlah nama yang saat ini masih aktif sebagai komisaris di
BUMN yang menjadi tim sukses pasangan capres tertentu dipertanyakan. Mereka
diminta mundur atau setidaknya cuti dari komisaris BUMN.

Ketua Masyarakat Profesional Madani (MPM) Ismed Hasan Putro menilai
komisaris BUMN yang bersedia menjadi tim sukses capres-cawapres bisa
menimbulkan conflict of interest. “Mereka yang menjadi komisaris bahkan
komisaris utama yang menjadi tim sukses capres-cawapres rawan memanfaatkan
nilainilai ekonomis di beberapa perusahaan pelat merah tersebut untuk
kepentingan capres-cawapres yang didukungnya,”kata Ismed kepada SI kemarin.

Diketahui, beberapa nama seperti mantan Kapolri Jenderal Pol Sutanto yang
saat ini menjabat Komisaris Utama di PT Pertamina (persero) menjadi Ketua
Dewan Pembina Gerakan Pro-SBY. Selain Sutanto, Komisaris Utama PT Indosat
Tbk Soeprapto saat ini menjadi pimpinan di Tim Sekoci untuk pemenangan
SBY.Ismed menilai dengan dibiarkannya mereka menjadi tim sukses, pemerintah
telah menunjukkan sikap yang tidak konsisten. Sebab, sebelumnya pemerintah
melalui Menteri Negara BUMN telah mengeluarkan edaran larangan bagi BUMN
untuk memberikan sumbangan politik. “Pemerintah tidak konsisten dengan
membiarkan para komisaris menjadi tim pemenangan SBY-Boediono.

Padahal, itu bisa mengganggu prinsip good corporate governance,”tandasnya.
Selain itu, ketidakkonsistenan pemerintah juga terlihat karena sebelumnya
Kementerian BUMN telah memberikan teguran keras kepada serikat pekerja PLN
yang memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto. “Tidak elok jadinya.
Mereka (Sutanto dan Soaprapto) harusnya mundur dari komisaris. Atau minimal
mereka cuti sementaralah. Sebab, pasti rawan penyalahgunaan kepentingan,”
ungkapnya.

Dihubungi terpisah,Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu mengatakan, saat
ini persoalan komisaris BUMN yang jadi tim sukses pasangan capres-cawapres
sudah bukan kewenangan Kementerian BUMN. Hal tersebut sudah menyangkut
masalah hukum yang penanganannya ada di tangan Bawaslu karena pihaknya sudah
mengeluarkan surat edaran mengenai hal itu. “Kami sudah mengeluarkan surat
edaran untuk menindak para pejabat BUMN yang terlibat tim
sukses.Jadi,sekarang kewenangan tersebut ada di Bawaslu,” ungkapnya.

Juru bicara tim kampanye nasional (Timkamnas) SBY-Boedionol, Max Sopacua
mengatakan, pihaknya belum bisa mengambil sikap atau menindak lanjuti soal
keterlibatan mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Sutanto yang kini jadi
Komisaris Utama Pertamina menjadi pembina Gerakan Pro-SBY, organisasi
relawan untuk memenangkan SBY-Boediono dalam Pilpres 2009 nanti.

Menurut dia, tim kampanye nasional SBYBoediono belum menerima surat resmi
keberatan atas keterlibatan Sutanto dalam upaya pemenangan SBY-Boedioono
oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). “Kita belum bisa mengambil sikap.
Seharusnya kalau ada keberatan, Bawaslu tidak menyampaikan itu dalam bentuk
lisan, tetapi dalam bentuk surat resmi yang dikirimkan ke kami. Kalau hanya
lisan, agak susah juga bagi kami mengambil sikap atau memberikan
penjelasan,” ujarnya saat dihubungi SI.

Max menegaskan, kubu SBYBoediono pasti akan memenuhi semua aturan yang
ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait pilpres. Pasalnya, sudah
menjadi kebijakan SBY untuk tidak hanya sekadar meraih kemenangan dalam
pilpres,tetapi menang secara bermartabat dan jujur. (rahmat sahid/helmi
firdaus)

 


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

==========================================

MILIS MAJELIS MUDA MUSLIM BANDUNG (M3B)
Milis tempat cerita, curhat atau ngegosip mengenai masalah anak muda dan Islam.

Sekretariat : 
Jl Hegarmanah no 10 Bandung 40141
Telp : (022)2036730, 2032494 Fax : (022) 2034294

Kirim posting mailto:majelismuda@yahoogroups.com
Berhenti: mailto:majelismuda-unsubscr...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/majelismuda/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/majelismuda/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:majelismuda-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:majelismuda-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    majelismuda-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke