Keutamaan Bulan Sya'ban Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Hisyam Kabbani QS
Khotbah Jumat, 19 November 1999 A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim Bismillaahir rahmaanir rahiim Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin ‘Ha Mim! Demi kitab (Al-Qur'an) yang menjelaskan (kebenaran). Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah. Yaitu urusan yang besar dari sisi Kami, sesungguhnya Kami adalah yang mengutus rasul-rasul.’ [QS 44:1-5] Menurut sebagian besar ulama ayat di atas dapat merujuk pada Malam Kemuliaan (Laylat al-Qadr) atau Malam Pertengahan bulan Syakban (Laylat nisfi Sya`ban). Apapun penafsiran kita tentang malam tersebut, yang jelas malam itu sangat penting untuk diperingati oleh umat Muslim di seluruh dunia. Lebih lanjut para ulama juga mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah menyebutkannya dalam banyak hadis dan para sahabat telah memperingatinya dan Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an, “Ha Mim, wal-kitab al-mubiin, inna anzalnaahu fii laylatin mubarakatin inna kunna mundziriin.”—“Ha Mim! Demi kitab (Al-Qur’an) yang menjelaskan (kebenaran). Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kamilah yang memberi peringatan.” Penjelasan yang sama juga diutarakan oleh Imam al-Suyuthi dalam kitab al-Jalalayn, ‘malam itu bisa merujuk pada Laylat al-Qadr atau bisa juga Laylat nisfi Sya`ban.’ Menurut Hasan al-Basri QS yang merupakan ulama sekaligus sufi besar dalam Islam, ”Tiga puluh orang sahabat Rasulullah SAW berkata bahwa barang siapa yang melakukan salat 100 rakaat, Allah SWT akan mengamatinya sebanyak 70 kali dan dalam setiap pengamatan-Nya itu, Allah SWT mengirimkan rahmat dan berkah kepadanya serta menghilangkan 70 kesulitan daripadanya.” [Ingat bahwa Imam Hasan al-Basri QS] merupakan seorang Tabi’in (salah satu pengikut sahabat-sahabat Rasulullah SAW), yang meriwayatkan keterangan ini dari 30 orang sahabat. Sayyidina Ali RA, KW menganjurkan untuk melakukan banyak ibadah pada malam ke-15 bulan Syakban dan melakukan puasa pada siang harinya. Betapa istimewanya malam tersebut sehingga saya mengkhususkan Jumat ini untuk membicarakannya, namun demikian saya ingin mengesampingkan dulu hal itu dan mengingatkan kepada yang hadir dan mendengarkan saya di sini, juga kepada umat Muslim di seluruh dunia, bahwa bulan Sya'ban, bulannya rasul dan Ramadan, bulan penuh rahmat, bulannya umat akan datang dalam waktu yang tidak lama an. Kita menemukan dalam kitab Barak bahwa pada malam Nisfu Syakban, semua ciptaan di dunia ini, termasuk bangsa jin, binatang buas dan hewan di lautan, semuanya berpuasa di siang harinya. Salah seorang ulama mengatakan, bahwa bulan Sya'ban terdiri atas 5 huruf, yaitu: 1. Syiin, melambangkan syanab, kehormatan 2. Al ‘ayn, melambangkan ‘uluw, diangkat dan diberi kehormatan 3. Ba, melambangkan birr, kebenaran 4. Alif melambangkan ulfa, kekeluargaan 5. Nun, melambangkan nur, cahaya Ini adalah anugerah dari Allah SWT kepada semua hamba-Nya di malam ini. Wahai para pemimpin dan umat Muslim di seluruh dunia, bulan ini adalah bulan kehormatan, syanab; ‘uluw, diangkat; bulan birr, kebenaran; bulan nur, cahaya dan bulan ulfa, kekeluargaan; jadi di mana kehormatan kalian? Di mana kehormatan kalian ketika umat Muslim direndahkan? Di mana rasa kekeluargaan kalian terhadap saudara kalian yang lain yang kalian tinggalkan, kalian campakkan, dan tidak dibantu dengan kekayaan kalian? Memang benar kalian telah menghabiskan jutaan dolar untuk masjid, sebut saja 10, 20 juta dolar untuk menghiasinya dengan kubah dan menara, namun di saat yang sama kalian juga melupakan umat Muslim di seluruh dunia! Kalian menjual subjek, kalian berkonspirasi menentang umat kalian. Dari sebagian besar pemimpin Muslim, mana yang saleh? Apakah bisa dibilang saleh dengan memiliki Porsche, Ferrari, wanita-wanita, kuda-kuda dan sejumlah istana? Apakah bisa dibilang saleh untuk bangga dengan memiliki kuda seharga 10 juta dolar? Itulah kebanggaan mereka. Padahal itu bukanlah suatu kebanggaan, karena Allah SWT tidak akan menilainya. Kebanggaan ada dalam agama, yaitu dengan membantu saudara-saudari kalian. Mereka memiliki pacuan kuda di London, puas dengan kuda-kuda mereka yang masing-masing bernilai 10 juta dolar. Adakah di antara kalian yang berkata, saya telah menyumbangkan 15 juta dolar untuk Chechnya, atau Bosnia, Kosovo dan Palestina atau untuk menghilangkan kesedihan umat muslim di seluruh dunia? Lihatlah mereka di TV setiap hari. Mereka hanya menyiarkan pacuan kuda, reli mobil, dan lainnya di mana mereka menghabiskan jutaan dolar! Coba perhatikan iklan apa yang terpampang di arena reli mobil mereka? Rokok Marlboro! Di arena pacuan kuda, tidak ada bedanya. Tidak ada ayat-ayat Alquran di sana. Namun ketika tiba waktunya untuk menghiasi masjid, mereka keberatan, “Tidak, ini haram!” kata mereka. Allah SWT tidak akan menghitung hasanat (ganjaran) dengan uang kalian, tetapi dengan amal kalian (perbuatan baik). Malam yang disebut laylat al bara’ah adalah malam pengampunan. Jangan lewatkan malam tersebut tanpa memohon pengampunan dari Allah SWT. Ka’b al-Ahbar RA berkata, “Pada malam ke-15 Syakban Allah SWT telah mengutus Jibril AS untuk datang ke surga, lalu Jibril AS meyuruh surga untuk menghiasi dirinya dan mengumumkan kepada surga bahwa pada malam itu Allah SWT telah mengharamkan api neraka kepada sejumlah orang sebanyak jumlah bintang di langit.” Berapa banyak bintang di sana? Milyar dan milyaran! Hal ini berarti Dia memaafkan setiap malam dari nisfu Sya’ban. Juga diriwayatkan bahwa sebanyak hitungan hari di dunia [sejak mulai ada] Dia membebaskan orang dari neraka, baik siang maupun malam harinya. Wahai umat muslim! [Berkat dari] Laylat al nisfi min Sya’ban telah banyak diriwayatkan kepada kita dari berbagai sumber. Sangat dianjurkan untuk salat 100 rakaat (Syekh ‘Abdul Qadir Jilani QS menyebutnya Salat Khayr), tiap rakaat membaca surat al-Fatihah dan 10 kali “Qul Huu Allahu ahad”. Untuk menyelesaikan salatnya seseorang harus membaca 1.000 kali surat al-Ikhlash. Sebagaimana orang lain memperingatinya, perlu juga bagi kalian untuk memperingatinya. Dan bagi siapa yang sanggup untuk mengundang orang lain untuk memperingatinya, memberikan makanan kepada mereka pada malam itu dan untuk berzikir mengingat Allah SWT dan Rasulullah SAW, dan untuk berpuasa di siang harinya dan salat di malam harinya, akan diberi ganjaran atas keistimewaan malam itu dan juga atas semua yang hadir. Alhamdulillah hamd al-kamiliin was-salat was-salaam ‘ala Sayiddina Muhammadi wa ‘ala alihi… Sya'ban, Adab Harian di Bulan Syakban Ketika bulan sabit pertanda datangnya bulan Syakban mulai terlihat, murid melakukan mandi (ghusl) dan menyambut datangnya bulan ini dengan melakukan Salat Sunnat Wudu 2 rakaat. Kemudian berdiri menghadap kiblat, baca selawat sebanyak 100 kali. Perbuatan ini diulangi setiap hari hingga berakhirnya bulan Syakban. Hindari keramaian dan lakukan adab Tarekat Naqsybandi di sepertiga akhir dari malam hingga matahari terbit dan/atau antara Salat Asar dan Magrib dan/atau antara Salat Magrib dan Isya. Niat: Nawaytu ‘l-arba’in, nawaytu ‘l-`itikaf, nawaytu ‘l-khalwah, nawaytu ‘l-`uzlah, nawaytu ‘r-riyadhah, nawaytu ‘s-suluk, lillahi ta’ala fii haadzal-masjid (atau fii haadzal-jaami`) Aku berniat 40 (hari mengasingkan diri), aku berniat untuk beritikaf, aku berniat khalwat, aku berniat mendisiplinkan (ego), aku berniat mengadakan perjalanan di jalan Allah SWT, demi Allah SWT di masjid Surat al-An’am Dalail Khayrat (sebagai bagian dari awrad harian) Selawat 2.000 kali (sebagai tambahan dari awrad harian) Selawat 100 kali (dilakukan ketika berdiri menghadap kiblat dan didedikasikan kepada Nabi SAW). Awrad harian Puasa Sumber: The Naqshbandi Sufi Tradition: Guidebook of Daily Practices and Devotions by Shaykh Muhammad Hisham Kabbani © 2004, Islamic Supreme Council of America [Non-text portions of this message have been removed]