http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/02/17/99257/Facebook-dan-Drama-Penculikan
PEREMPUAN 17 Februari 2010 Facebook dan Drama Penculikan Oleh Tukijo SPd UNDANG-UNDANG Perlindungan terhadap Perempuan belum diejawentahkan dalam kenyataan yang sebenarnya. Masih kita saksikan betapa banyak kasus yang menyeret kaum hawa ini. Kasus lebih banyak menempatkan mereka sebagai korban dengan berbagai modus. Beberapa kasus terakhir yang mencuat ke permukaan dan diekspose media adalah penculikan wanita atau remaja yang masih berstatus pelajar. Faktor situs jejaring (facebook) telah membobol benteng pertahanan norma dan kesantunan. Tanpa disadari, wanita yang turut menjadi korban. Fenomena wanita yang menjadi korban facebook bukan saja karena pengawasan yang kurang, namun bisa saja aspek kepuasan wanita yang rendah. Penelitian Freudiger (1983) menunjukkan bahwa ukuran kebahagiaan hidup wanita yang sudah menikah ditinjau dari tiga kategori: wanita sudah bekerja, wanita pernah bekerja, dan wanita belum bekerja, menunjukkan bahwa wanita bekerja lebih merasakan kebahagiaan perkawinan menjadi hal utama daripada kepuasan kerja. Artinya, aspek pencarian kebahagiaan menjadi sorotan yang bisa saja akan membuat wanita lari ke media lain, sehingga ia bisa mencurahkan isi hatinya. Misalnya saja lewat facebook. Media ini ampuh menyihir wanita, sehingga akan punya banyak teman, lalu lebih merasa leluasa mengadu kekurangannya. Bisa saja kasus penculikan wanita akhir -akhir ini juga si korban susah menemukan kebahagiaan diri. Ini menjadi bahan introspeksi bersama. Jejaring sosial facebook memang menjadi tren dan bentuk kecanggihan teknologi, sehingga masyarakat lebih banyak menggunakan, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Semua itu memiliki dampak positif dan negatif, sehingga tetap harus diwaspadai. Beberapa hari terakhir dalam kasus penculikan, facebook menjadi biak kerok. Akankah ini menjadi motif baru dalam sederetan kasus dengan korban wanita? Nova, yang masih berstatus pelajar, nekat pergi hanya untuk menemui laki-laki yang baru dikenalnya di akun facebook-nya. Tanpa berpikir panjang, seakan terhipnotis oleh komentar dari teman barunya, dia langsung jumpa darat. Ini menjadi fenomena menarik yang pantas kita perhatikan. Gejala facebook, menjadi fenomena sosial, seakan kondisi sosial riil mulai terbangun di jagad maya sehingga muncul komunitas-komunitas tertentu. Kasus di atas menjadi fenomena menarik, sebab ketika orang tua tahu anaknya pergi, lantas melapor kepada polisi. Aspek psikologis tetap menjadi bidikan utama, kontrol sosial, dan keluarga yang lemah. Bagaimana pun juga aktivitas akses dunia maya harus didampingi orang tua. Virus jejaring sosial ini sudah mewabah. Interaksi sosial tidak dibatasi, melainkan harus dikontrol sehingga tetap dalam pemantauan. Kasus lain yang disebabkan facebook adalah perkosaan terhadap wanita. Korban Transaksi Rayuan Bahasa persuasif seakan mampu menghipnotis wanita (remaja). Kondisi remaja yang pernah menjadi korban drama penculikan, dalam kondisi labil belum memiliki self concept yang matang, karena sedang aktif mencari jati diri, sehingga pendampingan orang tua atau suami bagi yang sudah menikah, harus dilakukan. Penculikan terhadap wanita akhir-akhir ini bukan serta-merta kesalahan anak, namun bisa saja karena kontrol sosial dan kontrol orang tua yang kurang. Remaja wanita mudah dipengaruhi, sehingga perlu pendampingan. Fenomena penculikan remaja dan mahasiswi kedokteran Undip asal Jambi, menjadi peringatan bagi semua pihak. Pengawasan harus dilakukan lebih dini. Sebab, apabila sudah nekat, remaja akan melakukan pemberontakan sosial dalam menemukan status dirinya. Penculikan gara-gara facebook akan terus terjadi, sebab sekat sosial di dunia maya tidak bisa dibendung. Untuk itu, harus ada langkah yang dilakukan berbagai pihak. Pertama, orang tua harus mengawasi anaknya dalam menggunakan facebook atau internet, kedua lingkungan sosial misalkan sekolah juga aktif dalam memberikan infomasi perkembangan perilaku siswa, ketiga perlu wahana penyaluran hobi dan komunitas sosial yang memadai dari aspek keterbukaan, kenyamanan, dan perlindungan hukum. Pada tahap ini, wanita akan merasa lebih bisa menemukan apa yang ia cari. (37) — Tukijo SPd, guru SMP N 17 Semarang ------------------------------------ ========================================== MILIS MAJELIS MUDA MUSLIM BANDUNG (M3B) Milis tempat cerita, curhat atau ngegosip mengenai masalah anak muda dan Islam. Sekretariat : Jl Hegarmanah no 10 Bandung 40141 Telp : (022)2036730, 2032494 Fax : (022) 2034294 Kirim posting mailto:majelismuda@yahoogroups.com Berhenti: mailto:majelismuda-unsubscr...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/majelismuda/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/majelismuda/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: majelismuda-dig...@yahoogroups.com majelismuda-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: majelismuda-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/