Sepanjang tahun 2008 yang lampau, setidak-tidaknya Harian Online KabarIndonesia (HOKI) telah menuai sukses besar menggelar empat jenis kejuaraan amat bergengsi. Yakni Lomba Karya Tulis YPHL, Lomba Foto YPHLyang berhadiah ratusan juta rupiah serta Lomba Menulis Surat Cinta dan Lomba HOKI Literary Online Award. Dengan kata lain, dinamika HOKI bisa dibilang tak pernah surut (sepi) dari berbagai event lomba.
Performanensi media online berbasis pewarta warga ini dijamin kian beken. Para pembaca dan penulis HOKI pun siap dimanja-manjakan dengan beragam sajian khas acara yang pokoknya "HOKI banget". Salah satunya, sejak detik awal tahun 2009 ini; HOKI yang baru berusia lebih dari dua tahun itu telah berkolaborasi dengan Yayasan Peduli Hutan Lestari (YPHL) menggelar Lomba Menulis Puisi Hijau bertajuk: "Green Poetry Valentine Day". Lantas di manakah titik koordinat (mapping) kespesialisan dari acara ini, sampai-sampai ada ide menghijaukan puisi (green poetry) segala? Mengapa harus green poetry; bukannya white poetry, blue poetry, atau biar lebih kental nuansa kosmisnya memilih saja black poetry? Bukankah misalkangrey poetry, dark yellow poetry itu jauh lebih romantis- melankolis kedengarannya dibandingkan dengan green poetry? Tak lain spirit green poetry itu dilentikkan guna merekonstruksikan kesadaran mata batin kita yang telah terdekonstruksi akut; agar melek lingkungan hidup. Pasca melek lingkungan hidup, praktis rasa cinta kita pada lingkungan hidup tumbuh merekah, laksana keindahan warna pelangi dari kilauan bunga-bunga di musim penghujan. Sebab selama ini yang sudah terlanjur terjadi adalah Hari Valentine hanya diraya-rayakan sebagai ungkapan rasa cinta dengan sesama manusia, terlebih kepada person to person, people to people (p to p), pacar pada gadis pujaannya. Khasanah cinta dalam Hari Valentine tidak diperluas pada jejaring cinta yang jauh melibas batas-batas wilayah cinta yang amat primordialistis di atas. Aura cinta sejati sesungguhnya, terletak pada gairah ruh cinta yang meledak-ledak bagaikan setangkup bebijian kapas (randu) yang merindukan percikan air dari gemulai tangan-tangan manusia atau curahan awan di musim kemarau. Sebab cinta itu sama seperti juga tanaman, yang diawali dengan bibit dan agar bisa tumbuh sempurna; ia harus dirawat dan diberikan pupuk. Pohon tanpa perawatan akan mati sia-sia. Apabila dirawat dengan baik pasti akan berbunga, lantas berbuah, dan berbiji. Cinta yang tumbuh terus itulah cinta hijau. Hal inilah yang mendorong HOKI dan YPHL mengadakan lomba puisi Green Poetry Valentine Day. Tak mustahil lagi bahwa tahun 2009 ini akan di- ploting menjadi Green Year, karena begitu banyak perusahaan maupun masyarakat yang semakin peduli akan lingkungan. Sedangkan esensialitas Puisi Hijau (Green Poetry) sendiri merupakan salah satu kunci pokok untuk merealisasikan seluruh kesadaran manusia dalam mewujudkan Green Year di atas. Memang benar adanya, lomba ini memanfaatkan momentum strategis perayaan Hari Kasih "Valentine Day" Sayang yang jatuh pada 14 Februari 2009. Bila mau mencermati lebih seksama lagi, perayaan Valentine Day di belahan dunia Barat menjadi masa-masa teristimewa di mana para kekasih yang sedang dimabuk rasa jatuh cinta mengungkapkan cinta mereka. Ada yang mengungkapkan rasa cintanya dengan membelikan sekuntum bunga rose merekah berona merah marun teruntuk sang pujaan, kekasih. Sebagian lain mengkado-kadokan secincin emas atau liontin pada pasangan setianya. Bahkan ada juga yang meraya-rayakan hari itu sembari menyantuni anak-anak yatim piatu di berbagai penjuru kota. Khusus di belahan dunia Timur (Utara dan Selatan), perayaan Valentine Day masih terkesan "kering". Bahkan khusus di Indonesia, sebagian orang tidak tahu apa itu Hari Valentine, apalagi kalau ditanya kapan hari H-nya; aduh kuper amat. Kendati begitu, acap kali Hari Valentine yang dianggap sebagai masa berkasih sayang itu disalahgunakan oleh mayoritas pasangan muda-mudi (ABG) dengan mengobral cinta murah(an) hingga melanggar batas-batas norma/etika (agama, negara, adat- istiadat). Padahal sejujur-jujurnya, substansialitas hari kasih sayang itu bukan lagi sebatas mencurahkan kasih sayang (original love, tresno, liebe, hubb) pada kekasih semata, melainkan juga kepada semua makhluk ciptaan Tuhan; orang tua, guru, rekan, tetangga dekat-jauh, karib kerabat, bahkan tanah, air, udara, bintang-gemintang serta lingkungan dan all every things over this world. Dengan mengambil puncak orgasmus kesakralan spirit momentum Valentine "Hari Kasih Sayang" Day itu pula; Lomba Menulis Puisi "Green Poetry Valentine Day" ini diharapkan mampu mentransformasikan rasa cinta bukan hanya sekedar untuk menyadarkan sang kekasih mengenai cinta saja. Tetapi juga mempunyai tujuan lainnya yang lebih penting nan tinggi lagi yakni mengenai cinta lingkungan hidup maupun pelestarian hutan. Selain itu nantinya juga kuasa melahirkan penyair-penyair baru, tenar yang peduli terhadap hijaunya kehidupan, kelestarian lingkungan hidup itu sendiri. Mereka dituntut aktif, inspiratif, aspiratif, kritis, reflektif, eklektif sekaligus kreatif dan rekreatif mencurahkan segala potensi kemampuan dengan mengejawantahkannya dalam bentuk karya puisi yang menyentuh perasaan, jiwa, mata batin tiap insan. Lebih khusus lagi, karya-karya puisi yang mampu menggugah dan mencerahkan kesadaran intelektual dan mata batin kolektif, bagi siapa saja pasca mengapresiasi karya-karya puisi itu. Klimaksnya, melalui hajatan lomba menulis puisi kali ini bisa membumbungkan puncak kesadaran manusia bahwa lingkungan dunia hari ini sedang berada diambang pintu gerbang ancaman bernama pemanasan global (global warming). Kendati pada kesempatan kali ini, HOKI dan YPHL tidak memberikan hadiah berupa materi (uang) pada jawara-jawara lomba ini; namun bagi para pemenang akan dinobatkan sebagai "Penyair Hijau 2009 versi HOKI". Lengkap dengan Piagam Penghargaan paling istimewa. Dan Insya Allah kalau Tuhan berkenan; HOKI juga akan berkolaborasi apik dengan pihak penerbit buku untuk membukukan karya-karya puisi para pemenang serta puisi-puisi terbaik lainnya menjadi sebuah buku eksklusif. Bagi siapa pun yang memiliki bakat jempolan dalam menulis puisi, gemar pada dunia sastra dan tulis-menulis; jangan lewatkan kesempatan emas ini. Segera saja kirimkan karya puisi hijau (green poetry) anda sebanyak-banyaknya dan semua karya puisi peserta yang diikutsertakan dalam lomba ini akan ditayangkan secara online di situs kesayangan HOKI yaitu http://www.kabarindonesia.com. Adapun mengenai persyaratan khusus dan ketentuan Lomba Menulis Puisi "Green Poetry Valentine Day 2009" ini amat sederhana saja, yakni: - Panitia lomba tak membatasi panjang puisi (tak terikat kuantitas maupun panjang-pendeknya puisi); - Setiap peserta lomba boleh mengirimkan karya puisi sebanyak- banyaknya terhitung mulai tanggal 11 Januari - 10 Pebruari 2009 (pukul 24.00 WIB-WITA-WIT); - Judul dan tema puisi amat bebas dan demokratis sepanjang tetap konsisten mengangkat isu-isu aktual tentang pelestarian lingkungan. Seperti global warming, penyelamatan hutan, laut, sungai, tanah, udara dan isu hangat lingkungan hidup lainnya; - Puisi yang dikirimkan ke pihak panitia wajib dan hukumnya belum/tidak pernah dipublikasikan di media massa cetak (koran, majalah, buletin, dan lain-lain), media elektronik (internet); bahkan blog sekalipun. Atau karya puisi yang dimaksud juga belum/tak pernah diikutsertakan dalam lomba sejenis dan atau dikirimkan bersamaan pengiriman waktunya dengan lomba sejenis; - Apabila ada peserta yang melanggar protap itu, baik secara sengaja atau tidak sengaja, pihak panitia berhak secara mutlak mem-blacklist karya bersangkutan. Implikasinya, karya milik peserta dianggap gugur tak saja satu karya "bermasalah" itu melainkan juga karya lain yang dikirimkan apabila yang bersangkutan mengirimkan karya puisinya lebih dari satu; - Dewan juri lomba ini terdiri dari para Dewan Redaksi Senior di jajaran redaksi HOKI; - Keputusan dewan juri tak dapat diganggu gugat dengan dalih apapun dan tidak akan diadakan surat-menyurat; - Lomba ini terbuka bagi siapa pun tanpa melihat latar belakang profesi, perbedaan SARA, genjer, usia, dan lain-lain. Bagi anda yang belum bergabung menjadi penulis/pewarta di HOKI, silakan segera klik "Daftar Jadi Penulis" di http://www.kabarindonesia.com. - Anda bisa langsung membuat puisi atau meng-copy paste karya puisi anda di "Kolom Kirim/Edit Berita" dan pilih "Rubrik Puisi" pada "Pilihan Kategori Berita"; - Dan jangan lupa mencantumkan 'LOMBA PUISI" di judul Puisi - Para pemenang lomba ini akan diumumkan di http://www.kabarindonesia.com pada tanggal 14 Februari 2009 dan akan dihubungi via e-mail. Kami yakin, sebagai warga negara yang peduli lingkungan, tentunya ide menulis puisi menjadi sangat mudah. Mulanya dari sekedar merangkai kata-kata manis, bahkan pahit sekalipun menjadi mosaik sebuah puisi. Namun di balik itu, sesungguhnya anda sedang berbicara pada bermiliar- miliar penduduk dunia, bahwa sebait puisi pun bisa mengubah wajah dunia menjadi asri. Adalah sebuah keniscayaan kesaktian sebait atau dua bait puisi itu juga bisa menjadi media kampanye (propaganda terampuh) guna menyelamatkan jagat ini dari ancaman global warming yang maha dahsyat itu. Selain itu kepada seluruh peserta lomba ini, juga diundang untuk bergabung di komunitas WargaHijau. Silahkan daftar di www.wargahijau.org Untuk informasi selanjutnya mengenai lomba ini dapat menghubungi redaksi Harian Online "HOKI" KabarIndonesia melalui e-mail: redaksi<at>kabarindonesia.com Kami akan menunggu karya-karya fenomenal puisi terbaik anda dan jadilah bagian dari warga dunia yang peduli lingkungan hidup. Dijamin akan kecewa bila tidak ikutan segera! Berita selengkapnya silahkan klik: http://lomba-puisi.blogspot.com/