Dari milist sebelah ....semoga bermanfaat :)
 
 
MENGAPA HARUS MANHAJ SALAF ?
oleh Syaikh Salim Al Hilal


Upaya penyaringan terhadap segala hal yang bukan berasal dari ajaran
Islam, baik dalam hal Aqidah, Ahkam (hukum) maupun Akhlaq, selayaknya
terus dilakukan, agar Islam kembali bersih berseri, murni dalam naungan
risalah sebagaimana risalah yang telah diturunkan kepada Muhammad
Shalallahu 'alaihi wa Sallam dan diajarkan pada Sahabatnya, yang
diteruskan oleh pengikutnya hingga hari kiamat. 
Upaya penyaringan terhadap segala hal yang bukan berasal dari ajaran
Islam, baik dalam hal Aqidah, Ahkam (hukum) maupun Akhlaq, selayaknya
terus dilakukan, agar Islam kembali bersih berseri, murni dalam naungan
risalah sebagaimana risalah yang telah diturunkan kepada Muhammad
Shalallahu 'alaihi wa Sallam dan diajarkan pada Sahabatnya, yang
diteruskan oleh pengikutnya hingga hari kiamat. 
Maka untuk tujuan tersebut, maka perlu digencarkan pendidikan atas
generasi muslim dengan Islam yang murni dengan Tarbiyah Imaniyyah
(pendidikan keimanan), sehingga membekas di lubuk hati para kader Islam.
Maka disinilah peran Dakwah Salafiyyah, yang berpegang dengan pemahaman
Rasulullah beserta Sahabatnya, yang terus berupaya menegakkan tonggak
Islam di atas tonggak yang mengokohkan Islam di masa lalu.
Menjadi suatu keharusan mutlak bagi setiap Muslim, yang menginginkan
kesuksesan dan merindukan kehidupan yang mulia, serta kemenangan di
dunia dan di akhirat, bahwa dalam memahami Al Qur'an dan As Sunnah yang
shahih harus dengan pemahaman Muslimin yang terbaik (Salaful Ummah)
yaitu para Sahabat Rasulullah dan Tabi'in (murid Sahabat), serta
siapapun yang mengikuti jalan mereka dengan baik hingga hari kiamat.
Dipilihnya metode ini, karena tidak dapat dibandingkan (dengan siapaun,
selain dengan Rasulullah) kelurusan, kebenarannya, dalam fikrah,
pemahaman dan manhaj yang lebih benar dan lebih lurus dibanding
pemahaman dan manhaj Salafus Shalih (jalannya para Salaf yakni Sahabat
Rasulullah, Tabi'in dan Pengikutnya, yang Shalih hingga hari kiamat). 
Oleh karena itu, tidak akan pernah bisa baik kehidupan umat yang akhir
ini kecuali dengan apa yang telah menjadikan baik generasi awal. 
Apabila kita teliti dengan seksama dalil-dalil dari Al Qur'an maupun As
Sunnah serta ijma' dan qiyas maka bisa disimpulkan dari dalil-dalil
tersebut tentang wajibnya memahami Al Qur'an dan As Sunnah dalam
bimbingan manhaj Salafus Sholih, karena itu merupakan pemahaman yang
disepakati kebenarannya sepanjang abad perjalanan dakwah ini.
Maka itu tidak dibenarkan bagi siapa saja, setinggi apapun kedudukannya,
memahami Islam ini selain pemahaman Salafus Sholih (pemahamannya dapat
dilihat di tafsir Al Quran karya para Sahabat, penjelasan hadits dalam
kitab-kitab Hadist dan tulisan-tulisan para Sahabat & pengikutnya). Dan
siapapun juga yang membenci pemahaman Salaf lalu menggantinya dengan
bid'ah-bid'ah orang belakangan (orang-orang sesudah generasi Salaf )
yang diracuni dengan berbagai pemahaman yang membahayakan dan yang tidak
selamat dari pemahaman asing, akan mengakibatkan tercerai-berainya kamu
muslimin. 
Sesungguhnya Salafus Shalih Radiyallahu anhum telah nyata kebaikan
mereka baik dalam nash maupun istinbat, Allah berfirman dalam surat
At-Taubah ayat 100. "Dan generasi yang terdahulu dan pertama-tama (masuk
Islam) diantara kaum Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang
mengikuti mereka dengan baik, Allah telah ridha kepada mereka (Muhajirin
& Anshar = Sahabat/Salafus Sholih) dan mereka ridha kepada Allah dan
Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di
dalamnya mereka kekal didalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang
agung. Dengan dalil ayat ini (QS At Taubah 100) dapat diambil pemahaman
bahwa Allah Sang Pencipta telah memuji terhadap mereka yang mengikuti
kepada sebaik-baik manusia. Telah diketahui bahwa apabila sebaik-baik
manusia itu mengatakan suatu perkataan, kemudian ada seseorang yang
mengikuti mereka, maka dia wajib untuk mendapatkan pujian dan berhak
untuk mendapatkan keridhaan.
Kalau seandainnya sikap ittiba' mereka tidak membedakan dengan selain
mereka (yang tidak ittiba') maka dia tidaklah berhak mendapatkan pujian
dan keridhaan. Siapakah sebaik-baik manusia itu? Mereka adalah para
shahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, sebagaimana
disebutkan dalam Al Qur'an surat Al Bayyinah : 7 "Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan beramal shalih merekalah sebaik-baik
manusia". Allah berfirman dalam surat Ali Imran : 110 : "Kalian adalah
umat terbaik yang telah ditampilkan untuk manusia, kalian telah beramar
makruf dan bernahi munkar dan beriman kepada Allah". 

Dari sini kita mendapatkan petunjuk bahwa Allah telah memuji dan
menyatakan keutamaan mereka (Sahabat) atas segala umat, dan apabila
ingin dipuji ALLAH juga, maka ummat ini harus istiqamah dalam segala hal
mengikuti Salafus Sholih. 
Disamping itu Salafus Sholih sesungguhnya memang tidak pernah menyimpang
dari cahaya (petunjuk Ilmu Al Quran dan Sunnah) yang terang benderang
(Al Haq) ini. Maka jika ada yang berkata : "Ini (gelar sebaik-baik umat,
pen.) bersifat umum dalam umat ini, tidak hanya terbatas pada generasi
Sahabat saja," saya katakan bahwa mereka (para sahabat) adalah obyek
pembicaraan yang pertama, dan orang yang mengikuti mereka dengan baik
tidak masuk dalam pembicaraan ayat diatas, kecuali kalau ada penjelasan
dengan qiyas atau dalil lain sebagaimana dalam dalil pertama. 

Secara umum dan ini yang benar, Sahabat adalah yang pertama kali masuk
dalam obyek pembicaraan karena merekalah yang pertama kali mengambil
ilmu dan amal langsung dari Rasullullah Shalallahu 'alaihi wa salam
tanpa perantara, dan merekalah yang mendapat kabar gembira dengan wahyu
ini. 

Oleh karena itu, merekalah yang paling pertama masuk dalam pembicaraan
ayat ini dibanding yang lain disebabkan sifat-sifat yang telah diberikan
kecuali kepada mereka (para Sahabat). Pun kecocokan sifat dengan
pensifatan Allah adalah merupakan bukti bahwa mereka lebih berhak
mendapatkan pujian dari pada yang lain. 

Sabda Rasullullah Shalallahu 'alaihi wa salam : "Sebaik-baik manusia
adalah generasiku (generasi Rasulullah & Shahabat), kemudian orang-orang
sesudah mereka (Tabi'in) kemudian orang-orang sesudah mereka (Tabi'ut
Tabi'in.). Sesudah itu akan datang kaum yang kesaksian mereka mendahului
sumpahnya dan sumpahnya mendahului kesaksiannya." (HR. Bukhari IV/189,
Muslim VII/184-185, Ahmad I/424 dll). Apakah kebaikan yang ditetapkan
kepada para Sahabat yang dimaksudkan adalah dalam hal bentuk mereka?
Atau jasad mereka, harta mereka, tempat tinggal mereka, atau ?? Tidak
diragukan lagi bagi orang yang memiliki akal yang sempurna, memahami Al
Qur'an dan As Sunnah dengan benar, bahwa bukan itu semua yang
dimaksudkan disini, sama sekali bukan. 

Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa salam tidaklah berbicara dengan hawa
nafsunya. Apa saja yang berasal darinya adalah Ar-Rusyd (Al Haq) dan Al
Huda (petunjuk). Para sahabat semuanya adil (jujur). Mereka tidak
berbicara kecuali dengan jujur dan tidak beramal kecuali dengan haq.
Demikian para sahabat. Mengikuti mereka akan memberi keselamatan dari
kegelapan syahwat (kebrutalan hawa nafsu) dan subhat (bahaya
pengaburan), dan siapapun yang berpaling dari pemahaman para sahabat
maka dia berada dalam kesesatan dimana kegelapan demi kegelapan semakin
melilitnya sehingga kalau dia mengulurkan tangannya hampir tidak akan
terlihat. Dengan pemahaman sahabat, kita membentengi Al Qur'an dan As
Sunnah dari berbagai bid'ah setan dari jenis manusia ataupun jin. Mereka
hanya menginginkan timbulnya fitnah dan menghendaki takwilnya untuk
merusak apa yang dimaksudkan Allah dan Rasul-Nya. Maka pemahaman sahabat
radhiallahu anhum adalah benteng dari segala keburukan dan benteng dari
sebab-sebab yang menimbulkannya. Kalau pemahaman para sahabat tidak bisa
dijadikan hujjah maka mustahil pemahaman generasi setelah para sahabat
menjaga pemahaman para sahabat dan menjadi benteng baginya. Apabila
pengkhususan dan pembatasan ini ditolak yaitu wajibnya memahami Al
Qur'an dan as Sunnah yang shahih dengan pemahamannya ' maka akan semakin
jauhlah seorang muslim dari "kebenaran yang mutlak," dan (yang lebih
buruk lagi) berbagai firqah dan partai akan menjadi terhalang untuk
kembali ke jalan yang benar. 

...
Wallahu a'lam






===================================================================
        Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar
=================================================================== 




---------------------------------
YAHOO! GROUPS LINKS 


    Visit your group "daarut-tauhiid" on the web.
  
    To unsubscribe from this group, send an email to:
 [EMAIL PROTECTED]
  
    Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 


---------------------------------




Yathie 
(hidup ini hanya sekali, maka janganlah disia-siakan. Mari kita kembali kepada 
niat yang baik InsyaAlloh akan mendapatkan yang baik pula.....Amien)

                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Read only the mail you want - Yahoo! Mail SpamGuard.

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Ajaklah teman dan saudara anda bergabung ke milis Media Dakwah.
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/media-dakwah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke